Eksekusi ditunda, Jaksa eksekutor tinggalkan Nusakambangan
Sebanyak empat ambulans yang membawa jenazah terpidana mati juga meninggalkan Pulau Nusakambangan.
Rombongan jaksa eksekutor meninggalkan Pulau Nusakambangan, Cilacap, Jawa Tengah,Jumat (29/7) dini hari. Kepergiannya itu pun menandakan bahwa eksekusi mati ditunda di waktu selanjutnya.
Dari pantauan di Dermaga Wijayapura, Cilacap, Jumat, rombongan jaksa eksekutor tampak meninggalkan tempat penyeberangan khusus lembaga pemasyarakatan Pulau Nusakambangan itu secara bergelombang mulai pukul 04.30 WIB.
Sementara rombongan pejabat di antaranya Jaksa Muda Pidana Umum Noor Rachmad dan Kepala Kepolisian Daerah Jawa Tengah Inspektur Jenderal Polisi Condro Kirono lebih dulu meninggalkan Dermaga Wijayapura beberapa saat setelah memberi keterangan kepada wartawan mengenai pelaksanaan eksekusi hukuman mati ditunda.
Di waktu bersamaan, sebanyak empat ambulans yang membawa jenazah terpidana mati meninggalkan Pulau Nusakambangan. Adapun setiap ambulans yang meninggalkan Dermaga Wijayapura dikawal satu mobil pengawalan dari Unit Patroli Jalan Raya Direktorat Lalu Lintas Kepolisian Jawa Tengah.
Secara berurutan, ambulans pertama yang keluar meninggalkan dermaga terlihat kosong disusul ambulans pembawa jenazah Gajetan Acena Seck Osmane dengan tujuan Rumah Sakit St.Carolus, Jakarta Pusat.
Selanjutnya, ambulans pembawa jenazah Humprey Ejike dengan tujuan Krematorium Eka Pralaya, Desa Kaliori, Kecamatan Kalibagor, Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah. Jenazah Freddy Budiman yang akan menuju makam Bharatu Sedayu, Surabaya, Jawa Timur, dan ambulans pembawa jenazah Michael Titus Igweh menuju Rumah Sakit PGI Cikini, Jakarta Pusat.
Dilansir Antara, terpidana mati Merri Utami yang batal dieksekusi dikabarkan dibawa kembali ke Lembaga Pemasyarakatan Wanita, Tangerang, Banten, namun mobil yang membawa perempuan itu tidak diketahui secara pasti kapan akan keluar dari Pulau Nusakambangan.