Elektabilitas Prabowo terus naik, PDIP tetap yakin Jokowi menang
PDIP menargetkan menang pilpres di atas 10 persen.
Elektabilitas Prabowo Subianto terus meningkat mendekati pesaingnya Joko Widodo (Jokowi) jelang pilpres. Padahal beberapa bulan sebelumnya Prabowo tertinggal jauh oleh Jokowi. Fenomena ini nampaknya dianggap remeh oleh Kubu Jokowi - JK. Menurut dia, peningkatan elektabilitas Prabowo karena massa mengambang yang belum menentukan pilihan.
"Sebelum pendaftaran itu kan yang belum memilihnya besar sekali. Yang menentukan pilihan banyak sekali. Karena besar sekali 20 sampai persen," kata Koordinator Jokowi - JK, Dolfie OFP saat dihubungi, Kamis (26/6).
Dia malah tidak khawatir dengan meningkatnya elektabilitas Prabowo. Bahkan, Dolfie yakin Jokowi - JK bakal menang di atas 10 persen pada Pilpres 9 Juli nanti.
"Idealnya kami target menang di atas 10 persen," kata Politikus PDIP ini.
Dia membantah telah memesan sejumlah survei untuk meningkatkan elektabilitas Jokowi. Menurut dia, kerja sama pihaknya dengan lembaga survei hanya sekedar mempresentasikan hasil survei tanpa memesan hasilnya.
"Kerja sama dengan dialog mereka mempresentasikan hasil survei mereka. Pesanan tidak supaya survei Jokowi di atas tidak. Tidak untuk merekayasa," pungkasnya.
Sebelumnya, Lingkaran Survei Indonesia kembali merilis tingkat elektabilitas calon presiden Prabowo dan Joko Widodo. Dari hasil survei hingga bulan Juni 2014, elektabilitas pasangan Jokowi - JK masih unggul sekitar 6 persen dari pasangan Prabowo - Hatta.
"Dari hasil survei yang kami lakukan, jika Pilpres dilakukan hari ini maka pasangan Jokowi - JK unggul dengan perolehan suara 45 persen sedangkan Prabowo - Hatta sekitar 38,7 persen," kata peneliti LSI Fitri Hari, di kantor LSI, Rawamangun, Jakarta Timur, Kamis (26/6).
Fitri melanjutkan, responden yang masih ragu menentukan pilihannya ada di angka sekitar 32,2 persen. Di mana pemilih Jokowi - JK yang masih ragu sekitar 8,1 persen dan pemilih Prabowo - Hatta yang masih ragu di angka 7,8 persen, sedangkan massa mengambang yang belum memutuskan ada di angka 16,3 persen.
"Kalau di antara pasangan capres bisa mengambil suara galau ini, maka bisa dipastikan memenangkan pilpres pada tahun ini," jelasnya.
Lebih lanjut Fitri mengatakan, dari hasil survei yang dilakukan LSI sejak September 2013 lalu hingga bulan Juni, Pasangan Jokowi - JK terus mengungguli pasangan Prabowo - Hatta dengan selisih kemenangan yang selalu mengecil.
"Pada September 2013 selisih Jokowi - JK dengan Prabowo - Hatta sampai di angka 38 persen. Namun di bulan Juni ini, pasangan Jokowi - JK unggul dengan pasangan Prabowo - Hatta dengan selisih 6 persen. Di sini elektabilitas Prabowo selalu naik," jelasnya.
Survei dilakukan Pengumpulan data 1-9 Juni, dengan total 2.400 responden di 33 provinsi dengan wawancara tatap muka. Metode sampling yang dilakukan adalah Multistage random sampling dengan margin of error sekitar kurang lebih 2 persen.
Baca juga:
Aksi pedangdut hibur para relawan Jokowi di Senayan
Jokowi minta relawan awasi kecurangan dan politik uang
Jokowi hadiri Apel Satgas Relawan Anti Pilpres Curang di Senayan
Jokowi dan Jusuf Kalla usai klarifikasi harta kekayaan ke KPK
Orasi, Jokowi pakai ikat kepala 'Satgas Anti Pilpres Curang'
-
Kapan Prabowo bertemu Jokowi? Presiden terpilih Prabowo Subianto bertemu dengan Presiden Joko Widodo (Jokowi) di Istana kepresidenan, Jakarta, Senin (8/7) siang.
-
Apa yang dibicarakan Prabowo dan Jokowi? Saat itu, mereka berdua membahas tentang masa depan bangsa demi mewujudkan Indonesia emas pada tahun 2045.
-
Bagaimana Prabowo bisa menyatu dengan Jokowi? Saat Pilpres 2019 Prabowo merupakan lawan Jokowi, namun setelah Jokowi terpilih menjadi presiden Prabowo pun merapat kedalam kabinet Jokowi.
-
Apa yang di lakukan Prabowo saat mendampingi Jokowi dalam rapat? Ini setiap rapat ada rapat internal rapat-rapat terbatas, Pak Prabowo selalu mendampingi pak Presiden," kata Budi, saat diwawancarai kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Senin (25/3).
-
Kenapa Prabowo bertemu Jokowi di Istana? Juru Bicara Menteri Pertahanam Dahnil Anzar Simanjuntak menyebut, pertemuan Prabowo dengan Jokowi untuk koordinasi terkait tugas-tugas pemerintahan.
-
Apa yang dibahas Prabowo dan Jokowi saat bertemu? Juru Bicara Menteri Pertahanam Dahnil Anzar Simanjuntak menyebut, pertemuan Prabowo dengan Jokowi untuk koordinasi terkait tugas-tugas pemerintahan. "Koordinasi seperti biasa terkait pemerintahan," kata Dahnil saat dikonfirmasi, Senin (8/7). Dia menjelaskan, koordinasi tugas tersebut mencakup Prabowo sebagai Menteri Pertahanan maupun sebagai Presiden terpilih 2024-2029.