Empat Kecamatan di Semarang Masuk Zona Blank Spot, Peserta PPDB 2024 Disarankan Daftar Jalur Khusus
Semua informasi mengenai PPDB SMA/SMK/SLB Negeri di Jateng telah resmi disampaikan melalui website.
Semua informasi mengenai PPDB SMA/SMK/SLB Negeri di Jateng telah resmi disampaikan melalui website.
- KPK Jadwalkan Pemeriksaan Wali Kota Semarang Mbak Ita Terkait Kasus Grarifkasi Hingga Pemerasan Besok
- Ini Kata KPK Soal Pemeriksaan Wali Kota Semarang Usai Maraton Geledah Kantor Pemkot Semarang
- Cara Melihat Pengumuman PPDB Jateng 2024, Ketahui Jadwal Daftar Ulang bagi Siswa SMA dan SMK
- PPDB Jakarta 2024 Mulai Dibuka Hari Ini, Catat Jadwal dan Link Pendaftarannya
Empat Kecamatan di Semarang Masuk Zona Blank Spot, Peserta PPDB 2024 Disarankan Daftar Jalur Khusus
Sebanyak empat kecamatan di Kota Semarang masuk dalam kategori blankspot dalam zona PPDB (Penerimaan Peserta Didik Baru) SMAN/SMKN dan sederajat di wilayah Semarang. Sehingga calon peserta didik yang mengikuti PPDB di empat wilayah yang tidak memiliki SMA/SMK bisa mendaftar melalui zonasi khusus.
"Kota Semarang masih ada empat titik yang belum punya sekolah negeri. Diantaranya ada Kecamatan Gajahmungkur, Canidsari, Tugu, dan Gayamsari,” kata Wakil Ketua III Panitia PPDB Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Jawa Tengah, Sunarto di Semarang, Jumat (14/6).
Disdikbud Jateng merinci bagi peserta didik yang berdomsili di wilayah Kecamatan Candisari bisa mendaftar ke SMA N 1 Semarang. Kemudian CPD yang berada di wilayah Kecamatan Gajahmungkur bisa mendaftar ke SMA N 5 Semarang.
"Peserta didik yang tingga di wilayah Tugu bisa daftar ke SMAN 8 Semarang. Dan CPD yang berada Kecamatan Gayamsari bisa mendaftar ke SMA N 11 Semarang,” jelasnya.
Semua informasi mengenai PPDB SMA/SMK/SLB Negeri di Jateng telah resmi disampaikan melalui website Disdikbud Jateng. Untuk zonasi khusus kata dia, mendapat kuota sebanyak 12 persen dari daya tampung siswa.
“Di blank spot, kecamatan yang belum ada SMA/SMK Negeri. Maka diberi kuota yang disebut zonasi khusus dengan daya tampung 12 persen dari total CPD yang diterima sekolah,” ujarnya.
Saat ini total jumlah SMA Negeri di Semarang sebanyak 16 sekolah. Sedangkan untuk SMK Negeri 11 sekolah. Menurutnya masih dimungkinkan ketika Kota Semarang mau menambah unit sekolah baru (USB) untuk jenjang SMA/SMK Negeri. Menurutnya Pemprov Jateng siap membangun USB ketika Pemkot Semarang menyerahkan tanah untuk dibangunnya sekolah baru untuk akses pemerataan pendidikan gratis.
Pihak Disdikbud Jateng masih terus mengupayakan pengadaan USB di zona blank spot. Terakhir, SMAN 9 Pasar Kliwon Solo baru diresmikan Pj Gubernur Jateng Nana Sudjana belum lama ini.
“Pembicaraan (penambahan USB) sudah ada. Tapi kita juga belum tahu tanah yang mau diserahkan yang mana, kalau Kota Semarang menyerahkan, kita dari Pemprov juga bakal berupaya untuk (menambah) USB,” tandasnya.