Empat Warga Sulsel Ditangkap Beli Senjata Api Ilegal, Salah Satunya Pegawai BUMN
Pengungkapan penjualan dan kepemilikan senpi ilegal berawal dari penyelidikan dan penangkapan tersangka inisial HY oleh Polda Metro Jaya.
Pengungkapan penjualan dan kepemilikan senpi ilegal berawal dari penyelidikan dan penangkapan tersangka inisial HY oleh Polda Metro Jaya
Empat Warga Sulsel Ditangkap Beli Senjata Api Ilegal, Salah Satunya Pegawai BUMN
Polda Sulsel melakukan Operasi Pekat Lipu 2023 selama 20 hari mulai dari 4-23 Agustus 2023. Dari sejumlah kasus diungkap, penjualan senjata api ilegal menjadi perhatian.
Kapolda Sulsel, Inspektur Jenderal Setyo Boedi Moempoeni Harso menjelaskan pengungkapan penjualan dan kepemilikan senpi ilegal berawal dari penyelidikan dan penangkapan dilakukan oleh Polda Metro Jaya tersangka inisial HY.
Dari penangkapan HY ditemukan senpi jenis G2 Combat, tiga magazine, dan delapan butir peluru.
- Gus Ipul Ajak Masyarakat Stop Beli Rokok Ilegal karena Hambat Pajak
- Sindikat Penjualan Senjata Api Ilegal Kembali Dibongkar, Kali Ini di Sulsel
- Tegas, Jenderal Bintang Dua Ini Bakal Tangkap Orang Berlagak jadi Koboi Jalanan Bawa Senjata
- Penyuplai Senjata ke Pegawai KAI Tersangka Teroris Ditangkap, Modusnya Palsukan KTA Pejabat TNI
"Berawal pengungkapan dilakukan Polda Metro Jaya beberapa saat lalu ke Semarang. Dari Semarang ini kemudian berentet ke Makassar. Sehingga yang pertama diambil kemarin kita backup adalah tersangka HY dan sudah dibawa ke Polda Metro Jaya,"
ujarnya saat jumpa pers di Mapolda Sulsel, Selasa (29/8).
merdeka.com
Dari pengungkapan tersebut, Direskrimum Polda Sulsel akhirnya mengungkap tiga pelaku lainnya. Tiga pelaku kepemilikan senpi ilegal yakni MM, R, FD dan R.
"Dari tangan MM diamankan satu pucuk senpi merk Baikal, satu magazine, 11 butir peluru kaliber 7,66 mm, terus 4 butir peluru tajam kaliber 9 mm dan satu butir peluru karet kaliber 9 mm," urainya.
This is titUntuk tersangka R diamankan sepucuk senpi jenis SIG Sauer P22 lokal dan satu pucuk Airgun.
Polisi juga menemukan satu buah magazine, satu kotak senjata, peluru karet satu butir, dan lima butir peluru tajam.
"Tersangka RI diamankan satu pucuk senpi jenis baikal lokal. Satu buah magazine dan satu kotak senjata,"
papar dia.
Sementara penangkapan terhadap FD, diamankan sepucuk senpi jenis FN, satu magazane, dan satu kotak senjata. FD mendapatkan senpi dari tersangka HY.
"Dia membeli senpi dari tersangka HY dengan harga Rp25 juta. FD dan HY bertemu pada Januari 2023 di sebuah warkop di Jalan Ance Dg Ngoyo dan transaksi senpi itu," ujarnya.
"Senjata api tersebut dia peroleh tersangka HY yang di beli seharga Rp6 juta. Dia membeli dan bertransaksi senpi itu dari HY di Jalan Tol Ir Sutami," sebutnya.
Keempat tersangka disangkakan Pasal 1 Ayat 1 (satu) Undang-Undang Darurat Republik Indonesia Nomor 12 tahun 1951. Sementara hasil keseluruhan Operasi Pekat Lipu 2023, Polda Sulsel juga berhasil mengungkap target operasi sebanyak 83 kasus dan 407 non target operasi. Dari jumlah tersebut, menangkap 490 orang dan 45 diantaranya anak di bawah umur atau berstatus pelajar.
“Dalam operasi ini 490 orang kita jadikan tersangka. Dari hasil kejahatan para tersangka, kami mengamankan barang bukti berupa, 6 unit mobil, 72 unit sepeda motor, 4 pucuk senjata api, 41 bilah senjata tajam, uang hasil kejahatan sebesar Rp22,64 juta serta 141 unit handphone,” papar Kapolda Sulsel, Irjen Setyo Boedi Moempoeni Harso.
Mantan Wakil Komandan Brimob Polri ini menyampaikan Operasi Pekat Lipu selama 20 hari dilakukan bertujuan untuk memberantas segala bentuk tindak kriminal agar tercapai situasi yang kondusif di Wilayah Sulsel.
“Dalam rangka memelihara serta meningkatkan stabilitas Kamtibmas serta menjaga situasi keamanan dan ketertiban masyarakat (Kamtibmas) di wilayah hukum Polda Sulsel,”
ucapnya.