Erick Thohir Jabat Ketua Komite Wasit: Pemain dan Wasit Nakal, Saya Gigit
Erick Thohir berjanji bakal menindak tegas pelaku sepak bola, wasit dan pengurus PSSI melanggar aturan.
Erick Thohir berjanji menindak tegas pelaku sepak bola, wasit dan pengurus PSSI melanggar aturan
Erick Thohir Jabat Ketua Komite Wasit: Pemain dan Wasit Nakal, Saya Gigit
Ketua Umum PSSI Erick Thohir mengatakan dirinya akan mengemban tugas sebagai Ketua Komite Wasit.
Dia menegaskan bakal menindak tegas pelaku sepak bola, wasit dan pengurus PSSI melanggar aturan.
Sebagai Ketua Komite Wasit, Erick Thohir bakal mengawasi wasit atau pengurus yang nakal dalam pertandingan sepak bola. "Kalau ada wasit yang nakal dan pemain yang nakal, pengurus yang nakal, saya gigit," kata Erick, saat ditemui di KEK Sanur, Denpasar, Bali, Kamis (6/7).
Erick Thohir juga berkomitmen mendukung upaya Kapolri Jenderal Listyo Sigit Pranowo untuk mengusut kecurangan di Liga Sepak Bola Indonesia yang bermain skor atau match fixing.
Dan Kapolri sudah memutuskan dia akan menghukum para pemain tadi yang mengatur skor. Hukuman Kapolri sama saya beda. Kalau Kapolri masuk penjara, kalau saya dihukum seumur hidup, masuk penjara dua tahun, kalau seumur hidup tidak di bola, gatal-gatal itu,"
ujar Erick Thohir.
Alasan Erick Thohir turun tangan
Soal alasan turun tangan, Erick mengungkapkan demi kebaikan sepak bola Indonesia. Ini tak lain karena penugasan dan kepemimpinan wasit sangat disorot kinerjanya dalam beberapa tahun terakhir. "Jadi komite wasit saya pimpin sendiri. Kalau ada yang aneh-aneh kan bisa dihukum seumur hidup langsung. Karena memang komitmennya seperti itu kan," ujarnya.
Erick Thohir meminta kepada Satgas Antimafia Bola Polri agar proses penindakan terhadap mafia bola diharapkan dapat berjalan transparan.
Hal itu disampaikan saat Erick rapat dengan Kapolri pada Senin (26/6).
Erick Kantongi Data Pengaturan Skor!
Erick mengatakan, pihak kepolisian sudah memiliki data-data terkait pengaturan skor atau dikenal dengan match fixing/match setting. Menurut Erick, penegak hukum dapat bergerak berdasarkan bukti nyata dan bukan lagi asumsi. "Kita berharap proses yang terjadi akan transparan dengan bukti-bukti data, jadi bukan asumsi atau tebak-tebakan tapi dilandasi data," ujar Erick usai melakukan audiensi dengan Kapolri Jenderal Pol. Listyo Sigit Prabowo di Jakarta, Senin.
Data-data yang telah dikantongi oleh pihak kepolisian dan FIFA merupakan langkah konkret untuk memerangi mafia bola di Tanah Air.
Menurut Erick, tindakan tegas kepada para mafia bola sangat penting untuk menciptakan iklim sepak bola yang bersih sehingga Indonesia disegani oleh Asia Tenggara. "Karena ini penting buat kita mendorong liga kita menjadi nomor satu di Asia Tenggara dan terciptanya tim nasional yang memang sangat bisa bertanggung jawab sehingga meraih prestasi dengan baik," tutur Erick.