Erick Thohir Soroti Ricuh Laga Persik Vs Arema FC: Jangan Lupa Peristiwa Kanjuruan!
Erick Thohir menegaskan sepak bola Indonesia dalam pantauan FIFA
Kericuhan itu dipicu saat 25 suporter menyusup ke dalam stadion.
Erick Thohir Soroti Ricuh Laga Persik Vs Arema FC: Jangan Lupa Peristiwa Kanjuruan!
Dia juga mengingatkan para suporter kepada tragedi Stadion Kanjuruhan pada tanggal 1 Oktober 2022, dari pihak FIFA masih memantau perkembangan sepak bola di Indonesia selama dua tahun ini.
- Cek Fakta: Presiden FIFA Semprot Erick Thohir Gara-Gara Rumput JIS usai Laga Brazil vs Argentina
- Prabowo Pastikan Erick Thohir Tak Masuk Tim Pemenangan: Tapi Beliau Dukung Saya
- Menanti Undian Calon Lawan Indonesia di FIFA U-17, Erick Thohir: Timnas Harus Siap Fight dan Bernyali Tinggi
- Pesan Ketum PSSI Erick Thohir kepada Pemain Timnas: Berikan yang Terbaik
"Jangan lupa peristiwa Kanjuruhan, belum selesai. Dan FIFA ini masih memantau kita dua tahun. Makanya ada aturan tidak ada suporter tamu selama dua tahun. Kalau ini terus menerus tidak ada introspeksi diri kita, dari suporter, dari klub, dari tim yang menjadi panitia, percaya sama saya, dihukum. Apa kita mau dihukum lagi?" ungkapnya.
Erick memastikan saksi peristiwa kerusuhan dalam laga Persik vs Arema FC akan diputuskan Komisi Disiplin PSSI. Dia juga menyatakan, bahwa memang perlu waktu bagi para suporter untuk mengerti, dan pihaknya akan membuat program untuk para suporter di Indonesia supaya bisa bertemu dan berbicara dari hati ke hati.
"(Untuk sanksi) komisi disiplin sudah mulai bekerja. Perlu waktu untuk suporter mengerti. Makanya kemarin di Jawa Timur ada jambore suporter, kita akan buat program buat suporter juga supaya kita bertemu hatinya," ujarnya.
Sebelumnya, sebanyak 25 suporter Arema FC yang hadir di markas Persik Kediri, Stadion Brawijaya, dipulangkan.
Polisi mengungkapkan kronologi suporter yang menyusup.
merdeka.com
Menurut Kapolres Kediri Kota AKBP Teddy Chandra, sejak awal tidak ada alokasi tiket untuk suporter tim tamu dalam laga Persik vs Arema di Stadion Brawijaya. Hanya suporter tuan rumah yang punya kesempatan membeli tiket.
Namun saat pertandingan berlangsung, sejumlah suporter yang menyusup ketahuan oleh suporter Persik. Menurut Teddy, hal tersebut lantaran gerak-gerik yang ditunjukkan oleh para suporter Arema, termasuk ekspresi tidak senang ketika Persik mencetak gol. Suporter tersebut juga kemudian diamankan. "Jadi, sistemnya mereka perorangan dan tidak menggunakan atribut. Misalnya situasi di lapangan ada gol (Arema) senang, sehingga suporter tuan rumah tahu. Mungkin ditanya-tanya, diketahui suporter tamu," tutur Teddy.
Teddy menyebut bahwa total ada 25 orang yang diamankan. Kepolisian lalu mengirim suporter tersebut untuk pulang. "Total sekitar 25 orang dan semua sudah dipulangkan. Kami fasilitasi kendaraan umum untuk pulang," ujar Teddy.