Fakta Baru Penipuan iPhone si Kembar Rihana-Rihani
Keberadaan Rihana-Rihani disebut IPW kini berada di Bali. Pelaku kini diburu polisi
Keberadaan pelaku disebut IPW kini berada di Bali
Fakta Baru Penipuan iPhone si Kembar Rihana-Rihani
Kasus dugaan penipuan pre order iPhone dilakukan si kembar Rihani-Rihani memasuki babak baru. Polisi telah menetapkan keduanya sebagai tersangka.
Kasus dugaan penipuan itu kini ditangani Polda Metro Jaya. Penetapan secara resmi diumumkan polisi apabila kedua tersangka telah ditangkap.
- Kejari Tangsel Melawan Vonis Si Kembar Rihana-Rihani Penipuan iPhone, Bakal Ajukan Banding
- Jangan Sedih! Dengan Uang Pas-pasan, Anda Tetap Bisa Pakai iPhone dengan Cara Ini
- Heboh Pajak iPhone 15 Pro Beli di Luar Negeri, Netizen: Bisa Beli Rubicon Tuh
- Akal Bulus Rihana-Rihani, Tipu Korban Pre Order Iphone Rp35 Miliar untuk Keperluan Pribadi
"Jadi gini kalau memang ada orangnya, bisa kita langsung tingkatkan jadi tersangka. Dan ini enggak usah dipanggil langsung ditangkap. Kan gitu," kata Dirkrimum Polda Metro Jaya Kombes Hengki Haryadi kepada wartawan, Jumat (9/6).
Keberadaan tersangka diketahui hingga kini masih diburu polisi. Rihana-Rihani menghilang setelah para korban penipuan iPhone dilakukan keduanya viral di media sosial, salah satunya diunggah akun twitter @mazzini_gsp.
Dalam twitnya disebutkan alur perjalanan kasus penipuan PO dua saudari kembar tersebut. Sebelumnya, sejumlah masyarakat mengaku menjadi korban penipuan Pre-Order (PO) IPhone dilakukan dua saudari kembar Rihana dan Rihani. Bahkan, total kerugian para korban ditaksir mencapai Rp35 miliar.
Penetapan Rihana-Rihani sebagai tersangka bakal dibeberkan Polda Metro Jaya berdasarkan laporan para korban. Ada 13 laporan ke polisi yang sudah naik tahap penyidikan.
Laporan korban itu di antaranya di Polres Metro Jakarta Selatan, Polres Metro Tangerang Selatan hingga Polsek Kebayoran baru. Polda Metro Jaya masih mengumpulkan pelbagai laporan korban untuk dijadikan satu berkas penyidikan.
Selain itu, Polda Metro Jaya juga membentuk tim khusus (timsus) untuk memburu terlapor Rihana-Rihani. Pembentukan tim khusus dilakukan demi memetakan proses penyidikan yang dilakukan polisi.
Salah satu korban Vicky Fachreza mengungkap salah satu dari si kembar merupakan pegawai Kementerian Perdagangan (Kemendag). Pelaku tersebut adalah Rihani.
Pengakuan korban itu dibenarkan Sekretaris Jenderal Kemendag Suhanto. Namun Rihani mengundurkan diri dari Kemendag pada 1 Juli 2022 lalu.
Ketua Indonesia Police Wacth mendesak polisi segera menangkap Rihana-Rihani. Desakan itu setelah para korban mendatangi dan meminta bantuan dengan melapor dan meminta advokasi kepada IPW sejak Jumat (9/6) lalu.
Informasi diterima IPW, Sugeng mengatakan, Rihana-Rihani melarikan diri ke Bali. "Saat ini, keduanya menghilang dan informasi pelacakan terakhir. Keberadaan 'si kembar' di Pulau Dewata, Bali," ungkap Sugeng.