Fakta Fakta Ilmiah Penyebab Dahsyatnya Tsunami Banten
Tsunami Banten terjadi karena erupsi Gunung Anak Krakatau. Seperti inilah rincian kejadiannya:
Tsunami Selat Sunda dengan arus cukup kuat menyapu wilayah pesisir di sekitar laut Pandeglang, Serang dan Lampung Selatan, Sabtu (23/12). Imbas tsunami Banten itu puluhan bangunan serta banyak nyawa melayang. Banyak juga korban luka-luka.
Terjadinya tsunami Banten bukan karena guncangan gempa bumi yang dahsyat. Namun ada faktor lain. Berikut ini penjelasan ilmiah mengapa tsunami Banten bisa terjadi sangat dahsyat:
-
Kapan tsunami Storegga terjadi? Tsunami kolosal yang melanda Eropa utara lebih dari 8.000 tahun yang lalu mungkin telah membinasakan penduduk Zaman Batu di Inggris utara.
-
Bagaimana cara BPBD Bantul mengatasi kekurangan EWS Tsunami? “Ke depan akan kita anggarkan lebih banyak lagi. Pengadaan EWS tsunami juga akan kita ajukan ke APBD maupun pusat. Kapan terealisasi tidak tahu yang penting kami mengusulkan dulu,” kata Agus.
-
Di mana tsunami Storegga terjadi? Tsunami kolosal yang melanda Eropa utara lebih dari 8.000 tahun yang lalu mungkin telah membinasakan penduduk Zaman Batu di Inggris utara.
-
Kapan tsunami terjadi? Tsunami merupakan gelombang air laut besar yang dipicu oleh pusaran air di bawah laut akibat pergeseran lempeng bumi, erupsi gunung berapi bawah laut, hingga jatuhnya meteor ke laut.
-
Apa penyebab tsunami Storegga? Dipicu oleh tanah longsor besar di bawah air di lepas pantai Norwegia, peristiwa ini menyebabkan gelombang raksasa setinggi lebih dari 20 meter (65 kaki) menghantam Kepulauan Shetland, yang terletak di utara daratan Skotlandia.
-
Kapan Gunung Krakatau meletus dan menyebabkan tsunami dahsyat? Letusan dahsyat Gunung Krakatau terjadi pada 27 Agustus 1883.
Adanya Erupsi Gunung Anak Krakatau
Tsunami yang terjadi di Selat Sunda adalah imbas dari erupsi Gunung Anak Krakatau. Bagaimana bisa terjadi?
Menurut Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi, hal ini masih didalami. Karena getaran tremor Gunung Anak Krakatau tertinggi yang selama ini terjadi sejak bulan Juni 2018 tidak menimbulkan gelombang terhadap air laut bahkan hingga tsunami.
Material Gunung Anak Krakatau
Selain itu, sebagian material yang keluar dari Gunung Anak Krakatau jatuh di sekitar tubuh gunung api. Material ini bersifat lepas dan sudah turun saat letusan terjadi. Material yang keluar berupa lava, bebatuan dan asap panas langsung menuju laut.
Material-material dalam jumlah besar ini kemungkinan besar menyebabkan terjadinya gelombang laut.
Material yang Jatuh ke Laut Berbentuk Besar
Erupsi Gunung Anak Krakatau sebenarnya sudah terjadi sejak Oktober 2018. Namun kali ini erupsi tersebut bisa menyebabkan tsunami di Banten dan Lampung Selatan.
Sebab, erupsi kali ini Gunung Anak Krakatau memuntahkan material yang sangat besar. Kemudian, material itu masuk ke dalam laut.
Rontokan Bagian Tubuh Gunung Mendorong Air Laut
Informasi dari Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVBMG), saat Gunung Anak Krakatau erupsi, material yang dimuntahkan besar dan mengalami longsor hingga mendorong air laut. Dorongan air laut imbas longsoran material ini menggunakan energi yang cukup besar.
Untuk merontokkan bagian tubuh yang longsor ke bagian laut diperlukan energi cukup besar. Karena kejadian inilah, tsunami tidak terdeteksi oleh seismograph di pos pengamatan gunung api.