Fakta-fakta kampung Berlan & mama Yola dalam pusaran narkoba
Petugas gabungan dari Kepolisian dan TNI kemarin menggerebek sejumlah rumah yang berada di kampung Berlan.
Petugas gabungan dari Kepolisian dan TNI kemarin menggerebek sejumlah rumah yang berada di kampung Berlan, Matraman, Jakarta Timur, dan sejumlah rumah yang berada sebelah kampung Berlan atau tepatnya di Jalan Slamet Riyadi IV, Kebon Manggis.
Sasaran polisi jelas mencari narkoba dan bandar yang mengedarkannya. Penggerebekan tersebut merupakan buntut dari insiden penganiayaan dan tewasnya anggota Polsek Senen saat menggerebek sejumlah rumah di Jalan Slamet Riyadi IV, Kebon Manggis, Senin (18/1).
Saat itu dua personel Polsek Senen bersama dua informan polisi menggeledah sejumlah rumah. Salah satu rumah yang digeledah diketahui merupakan milik seseorang bernama Yola. Yola disebut-sebut sebagai bandar narkoba di kampung tersebut.
Namun nahas, penggerebekan itu berujung pada penganiayaan yang dilakukan massa kepada para personel yang berasal dari Polsek Senen itu. Massa yang beringas membacok Iptu Bowo hingga menderita luka.
Sementara, Bripka Taufik dan seorang informan polisi bernama Sibe beberapa hari kemudian ditemukan tewas tenggelam setelah sebelumnya memilih loncat menceburkan diri ke Kali Ciliwung untuk menghindari serangan warga. Jasad Bripka Taufik ditemukan mengambang di DPU Kanal Banjir Barat, Gambir, Jakarta Pusat. Sedangkan mayat Sibe mengapung di Kanal Banjir Barat, Palmerah, Jakarta Barat.
Peristiwa itu langsung ramai menjadi pemberitaan media. Nama Kampung Berlan langsung ramai menjadi perbincangan. Berikut fakta-fakta kampung Berlan & mama Yola dalam pusaran narkoba seperti dirangkum merdeka.com;
-
Di mana penangkapan kelima tersangka kasus narkoba terjadi? Dia mengatakan rute patroli di Sunggal, yakni Jalan KM 19,5 Kampung Lalang , Jalan PDAM Tirtanadi, Jalan Sunggal dan Jalan Lembah Berkah, Lingkungan 11, Medan.
-
Siapa saja yang ditangkap dalam kasus narkoba ini? Polisi mengatakan, penangkapan ini dilakukan polisi karena adanya laporan dari masyarakat terhadap pihaknya. Polisi telah menangkap Aktor senior Epy Kusnandar (EK) atau yang akrab disapa Kang Mus dalam sinetron ‘Preman Pensiun’. Penangkapan ini dilakukan diduga terkait penyalahgunaan narkotika. Kasat Narkoba Polres Metro Jakarta Barat AKBP Panjiyoga mengatakan, tak hanya menangkap Kang Mus. Polisi juga menangkap satu orang lainnya yakni Yogi Gamblez (YG) yang bermain di film 'Serigala Terakhir'.
-
Kenapa Ngarak Panganten dilakukan di Bekasi? Tradisi Ngarak Panganten sendiri memiliki maksud yang baik bagi kedua pengantin, yakni mengenalkan pernikahan mereka sehingga tidak timbul fitnah.Ini sekaligus untuk menjunjung budaya lokal Betawi yang kental dan agamis.
-
Kapan kerangka manusia ditemukan di Bekasi? Dia menjelaskan, kerangka manusia ditemukan di lahan Kosong Grand Wisata, Kampung Bulak Jambu, Tambun Selatan Kabupaten Bekasi pada pukul 17:00 WIB pada Rabu, 4 September 2024.
-
Di mana "Gerbang Neraka" ditemukan? "Gerbang Neraka" berada di East Riding, Yorkshire, Inggris.
Tak cuma TNI, Kompleks Berlan kini banyak dihuni sipil
Jika ditelisik dari sejarahnya, Kampung Berlan dulunya terkenal sebagai kompleks TNI. Namun kini kompleks militer tersebut sudah banyak dihuni oleh warga sipil dan pensiunan TNI.
"Dulu memang asrama untuk TNI aktif, tapi sekarang dihuni pensiunan TNI dan banyak orang luar. Ada juga yang sudah campur, dulu bapaknya TNI sekarang sudah dihuni anak cucunya," kata Komandan Detasemen Polisi Militer/II Letkol Joni Kuswaryanto di Kampung Berlan, Jakarta, Kamis (21/1) kemarin.
Menurutnya, 19 rumah yang digeledah dan ditemukan senjata tajam adalah rumah milik warga sipil. Dia juga mengatakan lokasi pengerebekan yang dilakukan Polsek Senen beberapa waktu lalu berada di luar kawasan Kampung Berlan. Hanya memang ada jalan tembusan dari Kampung Berlan menuju rumah di pinggir Kali Ciliwung.
Dia menegaskan Kampung Berlan tak semestinya dihuni oleh non-TNI atau pensiunan TNI. Sementara pihaknya belum mengetahui kepemilikan rumah di kompleks tersebut bisa berpindah tangan dari anggota TNI ke warga sipil.
"Apakah ada oknum yang menjual atau menyewakan saya tidak tahu. Itu harus ditelusuri," kata dia.
Tutupi peredaran narkoba, Mama Yola royal ke warga
Pemilik rumah terduga bandar narkoba di Jalan Slamet Riyadi IV, Mama Yola (35) dikenal warga sangat royal. Mama Yola (35) kerapkali membantu tetangganya dengan memberikan uang atau barang.
"Tadi saya tanya warga, Mama Yola ini dikenal baik dan suka membantu warga," kata Lurah Kebon Manggis Toni A Pawiluyo di Kampung Berlan, Jakarta, Kamis (21/1).
Toni menilai warga tak mengetahui aksi peredaran narkoba karena Mama Yola dikenal baik dengan tetangganya. Bahkan warga segan terhadap Mama Yola.
"Ya untuk menutupi operasi peredaran narkoba sehingga warga jadi segan," kata dia.
Menurutnya, Mama Yola merupakan bekas warga Kampung Berlan yang pindah ke Jalan Slamet Riyadi IV yang berada di pinggir Kali Ciliwung pada September lalu.
"Sebetulnya dari dulu kita sudah sering sweeping tapi tidak pernah dapat (bandar narkoba)," ujar dia.
Polisi ciduk puluhan orang & sita senjata tajam
Petugas gabungan dari Polri dan TNI kemarin menggerebek sejumlah rumah di Kampung Berlan dan sejumlah rumah di Jalan Slamet Riyadi IV, Kebon Manggis. Setelah melakukan penyisiran dan penggeledahan, polisi menangkap puluhan warga. Polisi juga menyita senjata tajam dan jarum suntikan bekas yang berada di ember.
Kapolres Jakarta Timur Kombes Agung Budjiono mengatakan, puluhan orang yang ditangkap akan menjalani pemeriksaan atas kasus kepemilikan narkoba dan pengeroyokan anggota polisi saat penggerebekan bandar narkoba di daerah tersebut beberapa hari lalu. Sementara untuk barang bukti senjata tajam yang ditemukan di lokasi, pihaknya akan melakukan uji laboratorium.
"Mereka akan menjalani pemeriksaan dan akan dilakukan tes urine," kata Kombes M Agung Budjiono di Kampung Berlan, Jakarta, Kamis (21/1).
Banyak alat pakai narkoba dan kondom ditemukan
Puluhan alat suntik, kondom dan plastik klip kecil yang biasa digunakan untuk membungkus narkoba, ditemukan di bangunan petak kecil bekas toilet di Kampung Berlan, Jakarta Timur. Bangunan bekas toilet itu ternyata jadi tempat favorit mengonsumsi narkoba.
"Iya banyak suntikan karena sering orang pada nongkrong di situ, mungkin pakai (narkoba) di situ juga," kata salah satu pemuda yang enggan disebutkan namanya di Kampung Berlan, Jakarta, Kamis (21/1).
Dari penuturan pemuda itu, warga sudah berulang kali menegur sekelompok orang yang nongkrong di lokasi tersebut. Namun teguran itu sama sekali tidak digubris. Ternyata, beberapa orang yang nongkrong di tempat itu bukan warga asli Kampung Berlan.
"Kita juga pada takut jadinya, soalnya galak-an mereka. Kebanyakan yang di situ juga orang dari luar, kata anak-anak sini itu ada dari Bogor, Karawang gitu," jelasnya.
Warga Berlan tidak menutup mata terkait peredaran narkoba di kampungnya. Seorang perempuan paruh baya pernah melihat seorang pemuda meletakkan bungkusan plastik dan kertas di bawah batu dan pot bunga, hanya berjarak beberapa ratus meter dari rumah pemuda itu.
"Terus pernah saya menyapu, saya buka serbuk putih dan ganja," kata dia.
Warga tidak berani melapor ke polisi karena takut. Alasan kedua, warga kampung Berlan masih banyak yang punya hubungan keluarga.
"Misalnya kamu tinggal di sini, terus sampingnya itu saudara kamu. Nanti bilangnya kok kamu bilang-bilang sih (Ke Polisi)," katanya.