Fakta-Fakta Ledakan Maut Smelter yang Dikelola Perusahaan Raksasa China di Morowali
Ledakan tungku smelter di kawasan industri PT Indonesia Tsingshan Stainless Steel (ITSS) terjadi di Morowali
Penyebab pasti ledakan hingga saat ini masih dalam penyelidikan.
Fakta-Fakta Ledakan Maut Smelter yang Dikelola Perusahaan Raksasa China di Morowali
Ledakan tungku smelter di kawasan industri PT Indonesia Tsingshan Stainless Steel (ITSS) terjadi di Morowali, Sulawesi Tengah (Sulteng), pada Minggu (24/12).
- 2 Petinggi PT ITSS Morowali Jadi Tersangka Ledakan Smelter yang Tewaskan 20 Orang
- Korban Tewas Ledakan Tungku Smelter PT ITSS di Morowali Bertambah Jadi 18 Orang
- Buka-bukaan PT IMIP soal Ledakan Tungku Smelter PT ITSS di Morowali
- Penyebab Tungku Smelter PT ITSS di Morowali Meledak hingga Tewaskan 13 Pekerja
Sebanyak 51 orang menjadi korban dalam ledakan tersebut. Dari 51 korban kebakaran, 13 orang di antaranya meninggal dunia. Sedangkan sisanya, 39 orang mengalami luka-luka dan tengah mendapatkan perawatan medis.
Penyebab pasti ledakan hingga saat ini masih dalam penyelidikan. Hasil investigasi awal, penyebab kecelakaan kerja diperkirakan karena bagian bawah tungku masih terdapat cairan pemicu ledakan.
Merdeka.com merangkum fakta-fakta dari ledakan maut smelter ITSS yang menewaskan 13 orang tersebut. Berikut ulasannya:
1. ITSS Dikelola Perusahaan Raksasa China
PT Indonesia Tsingshan Stainless Steel (ITSS) merupakan bagian dari grup Tsingshan Steel asal China, Wenzhou yang berdiri sejak tahun 1980-an. Perusahaan besar ini memang fokus produksi dan peleburan baja anti karat atau stainless steel.
Mengutip dari laman resminya, Tsingshan telah menjadi perusahaan grup internasional. Saat ini, Dewan Direksi Industri Tsingshan berbasis di Shanghai dan Wenzhou, dan kini mengelola empat grup, yaitu Tsingshan Holding Group Co., Ltd., Shanghai Decent Investment (Group) Co., Ltd., Tsingtuo Group Co., Ltd. dan Eternal Tsingshan Group Co., Ltd., dan lebih dari 100 anak perusahaan.
Grup Tsingshan Abadi telah menyelesaikan tata letak strategis internasional di India, Singapura, India, Amerika Serikat, dan negara-negara lain, serta mengelola lebih dari 15 anak perusahaan/kantor perwakilan.
Sementara itu ITTS yang beroperasi di kawasan Industri Morowali Indonesia menjadi proyek luar negeri pertama dari Grup Tsingshan Abadi.
Grup Tsingshan memiliki aset seluas 2.000 hektar yang digunakan oleh PT. Taman Industri Indonesia Morowali (IMIP), PT. Sulawesi Mining Investment Indonesia (SMI), PT. Guangqing Nickel Corporations Indonesia (GCNS), PT. Indonesia Tsingshan Stainless Steel (ITSS), PT. Indonesia Ruipu Nichrome (IRNC), PT. Tsingshan Steel Indonesia (TSI), dan PT. Dexin Baja Indonesia (DSI).
Selain itu, proyek pelengkap seperti pembangkit listrik tenaga panas, piroelektrik, kokas, semi kokas, pembuatan asam, ferrosilicon, silikomangan, dan dermaga logistik tersedia di taman ini.
Secara khusus, total kapasitas pembangkit listrik terpasang pembangkit listrik milik sendiri tersebut lebih dari 2.000MW, kapasitas produksi feronikel 1,8 juta ton, kapasitas produksi ferrochromium 300.000 ton, kapasitas pembuatan baja 3 juta ton, dan kapasitas hot rolling 3 juta ton.
2. Kronologi Ledakan
Video detik-detik peristiwa itu viral di media sosial, salah satunya diunggah akun Instagram @morowali_info. Dalam video, terlihat kebakaran melanda smelter. Api terlihat cukup besar dan asap mengepul memenuhi wilayah smelter.
Dalam video juga terlihat sejumlah pekerja berusaha menyelematkan diri dengan nekat melompat keluar dari area smelter.
Kepala Divisi Media Relations PT IMIP Dedy Kurniawan mengungkapkan kronologi ledakan tungku smelter di PT ITSS. Dia menyebut, sekitar pukul 06.15 WITA, tungku feronikel nomor 41 masih ditutup karena sedang proses pemeliharaan.
“Saat perbaikan, terdapat sisa slag dalam tungku yang keluar lalu bersentuhan dengan barang-barang yang mudah terbakar di lokasi kejadian,” jelasnya.
Ikatan dinding tungku yang runtuh dan sisa besi terak mengalir keluar hingga menyebabkan kebakaran. Akibatnya pekerja yang berada di lokasi mengalami luka-luka hingga menimbulkan korban jiwa.
Setelah ledakan, penyelamatan di lokasi dilakukan pihak perusahaan dengan membentuk tim penanganan kecelakaan dan dampaknya.
3. Penyebab Ledakan
Dedy Kurniawan mengatakan, tungku smelter PT ITSS meledak karena adanya cairan pemicu kebakaran.
"Hasil investigasi awal, penyebab kecelakaan kerja diperkirakan karena bagian bawah tungku masih terdapat cairan pemicu ledakan. Saat proses perbaikan tersebut, terjadi ledakan mengakibatkan kebakaran," kata Dedy dilansir dari Antara
Dedy mengungkapkan ledakan yang terjadi akibat banyak tabung oksigen yang digunakan untuk pengelasan komponen tungku. Akibatnya terjadi ledakan pertama yang pemicu.
"Akibat ledakan itu membuat tabung oksigen lainnya yang digunakan untuk pengelasan ikut meledak," sebutnya.
4. TKA Asing Ikut jadi Korban
Sebanyak 51 orang menjadi korban ledakan tungku smelter. Dedy menjelaskan, dari 51 korban kebakaran, 13 orang di antaranya meninggal dunia. Rinciannya, tujuh tenaga kerja Indonesia (TKI) dan enam tenaga kerja asing (TKA).
Sementara itu, 38 orang mengalami luka ringan dan berat. Saat ini, korban luka telah mendapatkan penanganan medis di klinik 1 dan 2 di lingkungan perusahaan.
"Korban meninggal dunia sudah diidentifikasi, dan atas permintaan pihak keluarga korban, jenazah mereka hari ini telah diterbangkan ke kampung halaman masing-masing,"
ujar Dedy.
merdeka.com
5. Perawatan Korban Ditanggung
Hingga kini, PT IMIP terus berkoordinasi dengan pihak-pihak terkait untuk menginvestigasi kejadian tersebut, termasuk penanganan korban.
Pihaknya juga berjanji menanggung seluruh biaya perawatan bagi korban dan memenuhi hak serta kewajiban para korban.
"Saat itu pekerja sedang melakukan perbaikan tungku dan pemasangan plat pada bagian tungku. Kami terus berkoordinasi dengan pihak-pihak terkait untuk penanganan lebih lanjut pascaledakan," ucap Dedy.