Fakta fakta tertangkapnya istri Santoso
Selama masa pelarian, Delima kesulitan mendapat makanan sehingga saat tertangkap kondisinya lemah.
Jumiatun Muslimayatun alias Umi Delima akhirnya menyerahkan diri setelah dikepung Satgas Tinombala. Istri teroris Santoso ini tak melawan saat diamankan di sekitar Sungai Tambarana, Kecamatan Poso Pesisir, Sabtu (23/7).
Penangkapan Delima ini berawal saat Tim Alfa 17 Yonif 303 Kostrad sekitar pukul 08.00 menyergap sebuah gubuk. Di sanalah Delima diketahui bersembunyi, setelah sebelumnya berhasil melarikan diri dalam baku tembak yang menewaskan Santoso dan Mochtar, Senin (18/7).
Saat disergap, Delima menyerahkan diri, sehingga tim Alfa 17 tidak menembak tetapi tetap waspada dan siap menembak Delima melawan.
"Iya benar jam 9.30 WIT," kata Kadiv Humas Mabes Polri Irjen Pol Boy Rafli Amar kepada merdeka.com.
Berikut fakta-fakta tertangkapnya istri Santoso:
-
Kapan Dewi Sartika meninggal? Dewi Sartika meninggal pada 11 September 1947 di Cineam, Tasikmalaya, Jawa Barat.
-
Apa yang dilakukan Ira Wibowo dan ibunya saat bertemu? Pertemuan kali ini terasa beda. Saat pertama lihat mama, kami gak bicara apapun hanya saling memeluk tanpa kata-kata,
-
Kapan Prabowo dan Titiek Soeharto memutuskan untuk bercerai? Namun sayang, keduanya memutuskan bercerai pada tahun 1998.
-
Bagaimana Tarsum memutilasi istrinya? Bahkan Tarsum sempat mendatangi Yoyo dan menawarkan daging istrinya yang sudah dia mutilasi menjadi lima bagian.
-
Kapan Sigit Harjojudanto dan istrinya menikah? Keduanya menikah pada 23 Januari 1972 dan telah bersama selama 52 tahun.
-
Di mana Dewi Sartika meninggal? Dewi Sartika meninggal pada 11 September 1947 di Cineam, Tasikmalaya, Jawa Barat.
Kelaparan di hutan selama masa pelarian
Saat ditangkap, kondisi Delima tampak sangat lemah. Dia dikabarkan sudah beberapa hari tidak makan. Saat ini Delima sedang menjalani perawatan di RS Bhayangkara, Palu, Sulawesi Tengah, Sabtu (23/7).
Begitu tiba di rumah sakit, Delima dengan kondisi fisik lemah langsung dibawa ke ruangan unit gawat darurat untuk pemeriksaan kesehatan oleh dokter dan perawat jaga.
Setelah beberapa menit, Jumiatun yang menggunakan cadar hitam itu kemudian dibawa ke ruang perawatan menggunakan kursi roda.
Dimandikan kemudian cek lab dan fisik
Usai ditangkap di sekitar Desa Tambarana, Delima dirawat di RS Bhayangkara Palu. Begitu tiba di rumah sakit, Delima segera dibersihkan petugas kemudian menjalani sejumlah pemeriksaan kesehatan.
"Datang termasuk dimandikan. Cek laboratorium, fisik, kemudian dianalisis," kata Kabid Humas Polda Sulteng AKBP Hari Suprapto kepada merdeka.com, Minggu (24/7).
Hingga kini, istri siri Santoso tersebut masih mendapat perawatan di RS Bhayangkara.
"Langkah awal perawatan kesehatan. Saya belum memperoleh data teknis apa-apa saja yang diperiksa. Perawatan memerlukan tiga hari. Senin kita kabari," terangnya.
Menurut Hari, kemungkinan besar kondisi fisik Delima saat ini mengalami perubahan jika dibandingkan dahulu sebelum dia memutuskan mengikuti Santoso.
"Rata-rata kondisi yang sudah ditangkap, minimal berat badan kurang, kurang gizi, belum penyakit. Dia (Delima) patut diduga (juga mengalami perubahan fisik tersebut)," tutur Hari.
Delima didampingi Polwan
Selama menjalani perawatan di rumah sakit, Delima didampingi anggota Polwan dan mendapat penanganan khusus unit wanita.
"Satgas tidak ada Polwan, makanya kita kirim Polwan yang memeriksa. Kita menjunjung tinggi hak asasi manusia," kata Kabid Humas Polda Sulteng AKBP Hari Suprapto kepada merdeka.com, Minggu (24/7).
Menurut Hari, penanganan khusus bagi Delima ini juga untuk menghindari kesalahpahaman jika harus ditangani petugas laki-laki.
"Nanti kalau disentuh salah," tuturnya.
Hingga kini belum ada status hukum terhadap Delima. Hal ini lantaran polisi belum memeriksa sejauh mana keterlibatan Delima dalam majelis Mujahidin Indonesia Timur (MIT). Meski berdasarkan foto-foto yang sudah beredar, Delima tak asing dengan senjata api.
Ikut Santoso sembunyi di hutan setelah Lebaran 2015
Istri dari pimpinan kelompok bersenjata Mujahidin Indonesia Timur (MIT) Abu Wardah alias Santoso ini, diketahui bergabung dengan MIT kabur ke hutan sejak tahun lalu.
"Tersangka JU alias UD ini merupakan salah satu dari 19 DPO yang tinggal. Jadi sekarang sisa 18 DPO lagi setelah JU alias UD ini tertangkap. Dia sendiri baru setahun ini bergabung sebelum Lebaran tahun 2015," kata Kepala Bagian Penerangan Umum (Kabagpenum) Divisi Humas Mabes Polri, Kombes Pol Martinus Sitompul di gedung Divisi Humas Mabes Polri, Minggu (24/7).
Martinus mengatakan, nantinya kepolisian masih menyelidiki peran serta keterlibatan Umi Delima dalam pelarian atau kelompok Santoso. Salah satunya menyelidiki terkait 18 kelompok Santoso yang kabur dan masih diburu Satgas Tinombala.
"Pemeriksaan-pemeriksaan itu di antaranya untuk mengetahui peran serta keterlibatan yang bersangkutan di dalam pelarian atau di dalam pergerakan almarhum Santoso selama ini, dan apa perannya dalam pada saat kontak senjata pada tanggal 18 Juli sebelumnya di mana yang bersangkutan melarikan diri bersama 2 orang lainnya. Yaitu 2 orang perempuan dan 1 orang lelaki. Di antaranya dia ikut," kata Martinus.
Â
(mdk/cob)