Fira tak mau Anet ingat perampokan maut di Pulomas
Fira tak mau Anet ingat perampokan maut di Pulomas. Ramlan Butar Butar dan kelompoknya menyekap 11 orang dalam toilet. 6 Orang tewas dalam toilet maut itu. Polisi bergerak cepat, Ramlan ditembak mati. Namun Anet berhasil selamat.
Almyanda Saphirra, ibu dari salah satu korban yang selamat dari perampokan di Pulomas, Jakarta Timur mengatakan tak mau anaknya mengingat peristiwa yang menewaskan dua kakaknya.
"Pokoknya saya enggak mau sampai dia inget, tidur saja," kata Almyanda saat berbincang dengan wartawan di lobby Rumah Sakit Kartika Pulomas, Jakarta Timur, Kamis (29/12).
Wanita yang akrab disapa Fira ini mengaku selalu mencegah anaknya menceritakan peristiwa yang dialami pada dirinya. Fira selalu mengalihkan dengan memijit anaknya hingga tertidur.
"Sudah, Anet enggak usah cerita, Anet mama pijet saja enggak usah cerita," ucap Fira.
Fira mengatakan saat ini kondisi anak keduanya itu terus berangsur baik. Meskipun masih mengkonsumsi obat dan harus diinfus lantaran nafsu makan Anet yang masih sedikit.
"Iya (infus dan obat) masih soalnya makannya juga masih sedikit," ujar Fira.
Selain menyuruh tidur, kata Fira saat ini Anet lebih banyak bermain gadget. "Kebanyakan main gadget," ucapnya.
Ditambahkannya, hingga kini kondisi Anet semakin membaik. Anet pun tampak bisa menyelesaikan semua masalah dalam dirinya sendiri.
"Alhamdulillah tim medisnya bagus banget. Kayaknya dia bisa tangani sendiri, kuasai emosinya sendiri," tutup Fira.
Perampokan sadis ini terjadi Senin (27/12) di kediaman pengusaha Dodi Triono. Ramlan Butar Butar dan kelompoknya menyekap 11 orang dalam toilet. 6 Orang tewas dalam toilet maut itu. Polisi bergerak cepat, Ramlan ditembak mati.