Firasat Puja Sebelum Ibu dan Adik Jadi Korban Tewas Kecelakaan Bus Sriwijaya
Puja mengaku tak menyangka kecelakaan itu menjadi kisah pilu bagi keluarganya. Padahal banyak rencana yang telah disiapkan ketika bertemu dengan ibu dan adiknya.
Kecelakaan bus Sriwijaya di Pagar Alam, Sumatera Selatan, Senin (23/12) malam, menyisakan kisah sedih bagi Puja (18). Betapa tidak, ibu dan adiknya, Nyimas Fitria (40) dan Raisa (5), turut menjadi korban tewas dalam insiden itu.
Puja mengaku tak menyangka kecelakaan itu menjadi kisah pilu bagi keluarganya. Padahal banyak rencana yang telah disiapkan ketika bertemu dengan ibu dan adiknya.
-
Kapan kecelakaan bus di Tol Jombang terjadi? Tragedi kecelakaan yang merenggut dua nyawa itu terjadi KM 695+400 Tol Jombang-Mojokerto, masuk Desa Kedungmlati, Kecamatan Kesamben, Jombang.
-
Kapan kecelakaan bus rombongan Partai Hanura terjadi? Kecelakaan pukul 06.17 WIB
-
Apa yang terjadi ketika ada kecelakaan bus, pesawat jatuh, dan kapal tenggelam? Kalau ada bus kecelakaan, pesawat jatuh, ada kapal tenggelam, semuanya akan muncul di mana? Jawaban: Di TV
-
Mengapa kecelakaan bus di Tol Jombang terjadi? Dia diduga tertidur saat mengemudikan bus.
-
Dimana kecelakaan bus di Tol Jombang terjadi? Tragedi kecelakaan yang merenggut dua nyawa itu terjadi KM 695+400 Tol Jombang-Mojokerto, masuk Desa Kedungmlati, Kecamatan Kesamben, Jombang.
-
Kapan kecelakaan bus pelajar Depok terjadi? "Waktu kejadian pada hari Sabtu, 11 Mei 2024 sekira pukul 18.45 WIB," kata Kabid Humas Polda Jawa Barat Kombes Jules Abraham Abast saat dikonfirmasi, Jakarta, Sabtu (11/5).
"Saya tidak menyangka ibu dan adik saya meninggal dalam kecelakaan itu, saya sangat kehilangan," ungkap Puja ditemui di rumah duka Jalan KH Faqih Usman, Kelurahan 3/4 Ulu, Kecamatan Seberang Ulu I, Palembang, Kamis (26/12).
Puja menuturkan, kedua korban berencana datang ke Palembang untuk menghadiri lamaran keluarganya. Puja pun berjanji kepada adiknya untuk mengajaknya jalan-jalan selama liburan di Palembang.
"Raisa pingin ke pasar beli topi, terus jalan-jalan. Jadi saya iyakan, saya mau menemaninya keliling kota," ujarnya.
Puja mengatakan, komunikasi dengan ibu dan adiknya terakhir kali dua hari sebelum peristiwa maut tersebut. Ketika itu, adiknya sangat ceria dan sepertinya tak sabar lagi bertemu dengannya.
"Kelihatan senang banget, ya saya pikir maklum masih anak-anak," kata dia.
Tanpa sebab, Puja gelisah pada malam kejadian. Dia tak bisa tidur seakan-akan bakal mendapat kabar buruk. Tiba-tiba saya dapat kabar bus yang ditumpangi ibu dan adiknya kecelakaan, masuk ke jurang.
"Ketika itu saya masih berharap mereka baik-baik saja, tapi besoknya dapat kabar mereka meninggal," tuturnya.
Kini, Puja dan dua saudaranya lagi hanya tinggal menyimpan banyak rencana bersama ibu dan adiknya itu yang tak pernah lagi terwujud. Jasad keduanya pun telah dimakamkan bersama banyak kenangan.
"Sekarang saya jadi tulang punggung keluarga, hidupi satu adik saya, sedangkan kakak sudah menikah. Kami berusaha tegar walaupun sulit, doakan saja kami kuat menjalaninya," pungkasnya.
Sebelumnya, Bus Sriwijaya BD-7031-AU rute Bengkulu-Palembang terjun ke jurang di Liku Lematang Jalan Lintas Pagaralam-Lahat KM 9 Desa Plang Kenidai Desa, Kecamatan Dempo Tengah, Kota Pagaralam, Senin pukul 23.15 WIB.
Bus diduga tidak mampu menanjak sehingga mundur dengan kecepatan tinggi, lalu menabrak beton pembatas, kemudian terjun dari ketinggian 80 meter.
Baca juga:
Cerita Korban Bus Sriwijaya, Pegangan Batu 1 Jam agar Tak Hanyut Terbawa Arus
35 Korban Tewas dan 13 Orang Selamat dari Kecelakaan Bus Sriwijaya, Ini Identitasnya
Kecelakaan Bus Sriwijaya di Pagar Alam, Ini Analisa Kakorlantas Polri
Kisah Pilu Pipit Jalani Akad Nikah Depan Jasad Ayahnya Korban Bus Sriwijaya
Korban Tewas Bus Sriwijaya di Pagar Alam Bertambah Menjadi 34 Orang
Bus Sriwijaya Terjatuh Tepat di Pusaran Sungai Lematang Pagar Alam
SIM Pengemudi Bus yang Terjun ke Jurang di Pagar Alam Mati Sejak 2010