Cerita Sesaat Setelah Sopir Bus Primajasa Terlibat Kecelakaan, Telepon Keluarga dengan Nada Lirih
Dengan suara bergetar Heri, sopir bus Primajasa yang selamat dari kecelakaan menghubungi keluarganya
Kisah Heri sopir Bus Primajasa yang selamat dari kecelakaan di Tol Jakarta-Cikampek
Cerita Sesaat Setelah Sopir Bus Primajasa Terlibat Kecelakaan, Telepon Keluarga dengan Nada Lirih
Heri, Sopir Bus Primajasa menjadi salah satu korban selamat dari insiden kecelakaan maut di Tol Jakarta-Cikampek KM 58, Karawang, Jawa Barat pada Senin (8/4).
Publik dibuat terenyuh dengan kisah Pak Heri yang meminta tolong kepada seseorang untuk mengisikan data internet ke nomor ponselnya usai kecelakaan maut tersebut.
Kisah itu dibagikan oleh Mahardhika Utama, seorang jurnalis di akun Facebooknya. Saat itu dia sedang meliput peristiwa kecelakaan tersebut. Tiba-tiba ada yang memanggil dirinya sambil memberikan secarik kertas.
"Dari balik jendela ambulance, sopir yang sudah agak sepuh itu memanggil saya sambil memberikan secarik kertas berisi nomor telepon. "Tolong Bapa isiin data ke nomor ini sekarang," ujarnya lirih dengan muka memelas. Ternyata itu nomor ponsel Pak Heri," tulis Mahardhika, yang dikutip pada Selasa (9/4).
Dengan segala keterbatasan yang ada, Mahardhika berupaya untuk membantu pak Heri. Tak lama, setelah paket data Pak Heri berhasil dia isikan. Pak Heri langsung menghubungi keluarganya.
"Pak Heri keluar dari ambulance sambil buru-buru menghubungi seseorang di ujung telepon. "De, hampura Bapa ditahan di Polres Karawang. Kasih tau Mamah," dengan suara bergetar," kisah Mahardhika.
Mahardhika yang mendengar Pak Heri menghubungi keluarganya ikut bergetar. Dia tak bisa banyak membantu lantaran harus live report.
"Perasaan langsung gak karuan sambil ngebatin dalam hati. Dua hari lagi mau lebaran dan harus kena masalah serius. Duh Gusti!" tulis Mahardhika.
Tidak Ditahan dan Diizinkan Pulang
Heri, sopir Bus Primajasa yang terlibat kecelakaan maut antara dua kendaraan lain Gran Max, dan Daihatsu Terios di ruas Tol Jakarta-Cikampek KM 58, Karawang, Jawa Barat, tidak ditahan.
Polisi sudah mengizinkan Heri untuk pulang.
“Sudah pulang,” kata Kasi Humas Polres Karawang Ipda Kusmayadi saat dikonfirmasi, Selasa (9/4).
Kusmayadi menjelaskan, Heri tidak ditahan setelah insiden kecelakaan. Kemarin, Heri Hanya diminta keterangan dalam kapasitas dan status sebagai saksi dalam kasus kecelakaan.
“Bukan dipulangkan tepatnya. Karena tidak dilakukan penahanan kemarin juga melainkan hanya dimintai keterangan sebagai saksi,” ujarnya.
Pengakuan Sopir Bus
Sebelumnya, Heri, sopir Bus Primajasa yang terlibat dalam kecelakaan menceritakan detik-detik peristiwa yang merenggut korban jiwa itu. Heri mengaku, sempat menghindari kendaraan Gran Max yang secara tiba-tiba ada di depannya.
"Saya coba menghindari ke kiri. Lalu di belakang seperti ada kendaraan lain juga dan menabrak bagian kiri," kata Heri, di Karawang dilansir dari Antara, Senin (8/4).
Heri mengungkapkan bahwa kecelakaan itu bermula ketika ia mengendarai bus Primajasa dari arah Bandung menuju Jakarta. Saat itu, jalur dari arah Cikampek menuju arah Jakarta tengah dilakukan contraflow. Dua lajur yang digunakan pemudik dari arah Jakarta menuju Cikampek.
Sesampainya di kilometer 58, Heri kaget karena secara tiba-tiba ada kendaraan Gran Max di jalur contraflow berada di depannya, hingga menabrak bagian depan bus.
Ketika itu, Heri langsung menghindar ke arah kiri dan menabrak kendaraan lainnya, sehingga bus mengalami kerusakan bagian depan mobil dan juga bodi kiri mobil.
"Saya coba menghindari ke kiri, Lalu di bagian belakang seperti ada kendaraan lain juga dan menabrak bagian kiri," singkat Heri.