Gadis 17 tahun di Bekasi, korban pengaruh miras dan dendam antar pria
Mashita Oktavia menjadi korban dari pengaruh minuman keras sekaligus korban dari dendam dua pria. Tersangka adalah remaja putus sekolah yang tak mempunyai pekerjaan.
Gadis 17 tahun di Bekasi, korban pengaruh miras dan dendam antar pria
Nasib tragis menimpa gadis 17 tahun, Mashita Oktavia. Dia tewas mengenaskan setelah dicelurit orang tak dikenal di depan gerbang perumahan Alinda I, Kelurahan Kaliabang Tengah, Kecamatan Bekasi Utara, Kota Bekasi, Sabtu (9/12) dini hari. Korban yang masih berstatus pelajar itu berhenti di depan perumahan karena sepeda motor yang ditumpanginya jenis Yamaha Mio B 3635 FMM mogok sekitar pukul 01.30 WIB.
-
Apa yang ditemukan di Bekasi? Warga Bekasi digegerkan temuan kerangka manusia di sebuah lahan kosong. Polisi pun melakukan penyelidikan.
-
Apa yang terjadi di gudang peluru di Bekasi? Gudang peluru di Bantargebang, Bekasi meledak. Api membumbung tinggi. Ledakan juga terjadi berkali-kali.
-
Kenapa Ngarak Panganten dilakukan di Bekasi? Tradisi Ngarak Panganten sendiri memiliki maksud yang baik bagi kedua pengantin, yakni mengenalkan pernikahan mereka sehingga tidak timbul fitnah.Ini sekaligus untuk menjunjung budaya lokal Betawi yang kental dan agamis.
-
Kapan kerangka manusia ditemukan di Bekasi? Dia menjelaskan, kerangka manusia ditemukan di lahan Kosong Grand Wisata, Kampung Bulak Jambu, Tambun Selatan Kabupaten Bekasi pada pukul 17:00 WIB pada Rabu, 4 September 2024.
-
Kapan Beji Sirah Keteng dibangun? Mengutip Instagram @purbosasongko_dalang, Situs Beji Sirah Keteng dibangun pada masa pemerintahan Raja Sri Jayawarsa.
-
Dimana kerangka manusia ditemukan di Bekasi? Dia menjelaskan, kerangka manusia ditemukan di lahan Kosong Grand Wisata, Kampung Bulak Jambu, Tambun Selatan Kabupaten Bekasi pada pukul 17:00 WIB pada Rabu, 4 September 2024.
Dia di situ menunggu dijemput oleh sang kakek. Sekitar 30 menit kemudian, korban dihampiri seorang laki-laki. Pelaku lalu menarik korban ke arah belakang dan langsung menghujami korban menggunakan celurit. Kemudian, pelaku berjalan kaki ke arah perumahan meninggalkan korban yang bersimbah darah.
Kakek korban, Sanusi histeris melihat cucunya tewas bersimbah darah. Jenazah gadis itu lalu dievakuasi ke Rumah Sakit Polri Kramajati, Jakarta Timur.
Polisi langsung bergerak. Dua hari melakukan penyelidikan, polisi akhirnya berhasil menangkap tersangka. Pemuda 17 tahun berinisial AS itu ditangkap di rumahnya, Bekasi Utara.
"Ketika ditangkap tadi pagi jam 05.00 WIB di rumahnya di Bekasi Utara, tersangka masih dalam kondisi mabuk minuman keras," ujar Kapolres Metro Bekasi Kota, Kombes Indarto, Senin (11/12).
Tersangka adalah remaja putus sekolah yang tak mempunyai pekerjaan. Sehari-hari tersangka mengamen untuk mencari uang. Hasilnya dipakai senang-senang dan bermain warnet. Polisi belum menemukan bukti bahwa tersangka bagian dari kelompok gengster yang meresahkan masyarakat. Merujuk pada celurit yang identik dengan para pelaku tawuran yaitu celurit buatan sendiri dari besi yang dipipihkan, polisi masih perlu mendalaminya.
Mashita Oktavia menjadi korban dari pengaruh minuman keras sekaligus korban dari dendam dua pria. Kapolsek menceritakan, sesaat sebelum kejadian, AS tengah mencari seorang pria bernama Rizal. Tujuannya untuk balas dendam. Sebelum mencari Rizal, tersangka menenggak minuman keras jenis ginseng.
"Sampai malam hari tersangka tak menemukan R, oleh karena itu dia kembali lagi ke warnet di sebuah ruko tak jauh dari lokasi kejadian," kata Indarto.
Sesampainya di warnet, AS meminta kawannya berinisial T mengantarkan pulang. Di perjalanan pulang, tersangka melihat korban yakni Mashita yang sedang menunggu kakeknya.
"Sempat cekcok, lalu tersangka membacok korban dengan celurit hingga meninggal di lokasi kejadian, korban luka di perut, leher, dan pinggul," ucapnya.
Antara korban dan tersangka tidak saling kenal. Begitupula antara korban dengan Rizal, orang yang dicari tersangka, juga tidak ada hubungannya. Polisi masih mendalami perseteruan antara korban dan tersangka.
"Motifnya tersangka ingin balas dendam kepada R, tapi mendapati korban. Kami masih mendalami soal cekcok mulut antara korban dengan tersangka," jelasnya.
Kasat Reskrim Polres Metro Bekasi Kota, AKBP Dedy Supriyadi menambahkan, tersangka AS membunuh Mashita Oktavia dengan celurit karena terpengaruh minuman keras.
"Tersangka gelap mata, karena mencari musuhnya tidak ketemu, kemudian di pinggir jalan mendapati korban," kata Dedy kepada merdeka.com, Senin (11/12) malam.
Baca juga:
Pembunuh gadis 17 tahun di Bekasi berprofesi pengamen dan doyan mabuk
Di bawah pengaruh miras, tersangka gelap mata bunuh gadis 17 tahun di Bekasi
Polisi ringkus pembunuh gadis 17 tahun di Bekasi
Pembunuhan gadis 17 tahun di Bekasi, polisi susul pacar korban di Semarang
Ini ciri-ciri pelaku pembunuhan perempuan muda di Bekasi