Gadis Pendaki Gunung Bekel yang Sempat Hilang Ditemukan Tewas di Bawah Coban, Begini Kronologinya
Pendaki bernama Whiscyka Zafira Islamay Agustin ditemukan terseret 2 Km jauhnya dari titik awal ia dilaporkan hilang.
Seorang gadis pendaki Gunung Bekel, Mojokerto, Jawa Timur yang sempat hilang akhirnya ditemukan. Nahasnya, korban sudah dalam keadaan tidak bernyawa di area bawah Coban, 2 Km jauhnya dari titik awal ia dilaporkan hilang.
Pendaki bernama Whiscyka Zafira Islamay Agustin sempat terseret arus saat hendak menyeberangi sungai.
- Pembunuh Wanita Muda yang Jasadnya Ditemukan Dalam Lemari Ditangkap, Begini Kronologinya
- Tampang Tiga Wanita Sadis Pembunuh Bocah Aqila yang Wajahnya Dilakban & Dibuang di Pantai Cilegon
- Geger Penemuan Jasad Bayi Perempuan di Tempat Sampah oleh Petugas DLH Jambi, Ini Kronologinya
- Kronologi Belasan Tahanan Polsek Tanah Abang Kabur: Potong Besi Pakai Gergaji Selundupan dan Kikis Tembok
"Kondisi korban kita temukan dalam kondisi meninggal dunia," kata salah salah satu anggota tim SAR, Hasan kepada wartawan.
Operasi pencarian korban yang masih berumur 17 tahun itu dilakukan oleh tim SAR gabungan sebanyak lebih dari 20 personel. Mereka terdiri dari SAR Pos Jolotundo, Tamiajeng dan Kedungudi.
Sebelum berangkat, tim SAR gabungan melakukan pemetaan berdasarkan keterangan teman Cika, Mutiara. Tim mempersiapkan secara matang agar evakuasi berjalan aman. Mengingat kondisi cuaca buruk.
Tim gabungan memulai pencarian sekitar pukul 18.30 WIB. Titik pencari diawali dari lokasi diduga korban terjatuh, tepatnya di Watu Talang. Watu Talang ini sebuah sungai bekas aliran pijar yang membeku seperti bebatuan. Lebarnya sekitar 4-5 meter.
Hasan bersama anggota tim SAR Tamiajeng menyusuri ke bawah Watu Talang sekitar 200 meter. Secara bersamaan, tim lain menyusuri dari bawah ke atas. Namun hasilnya nihil.
“Akhirnya kita melipir sedikit mencari jalur untuk melanjutkan proses pencarian di jalur sungai itu tadi, supaya bisa melanjutkan,” ujar Hasan.
Kondisi Korban
Dari penyisiran tersebut, Hasan dengan 1 orang dari SAR Kedungudi menemukan jenazah Cika di bawah sungai tersebut sekitar pukul 21.00 WIB. Menurut Hasan, posisi korban berada di bawah coban. Dari lokasi kejadian diperkirakan berjarak 2 kilo meter (Km).
“Korban terseret begitu jauh dan juga jatuh ke batu," ungkap Hasan.
Saat ditemukan, korban dalam posisi tengkurap di atas batu dalam cekungan. Tidak ditemukan tas milik korban di lokasi, tim mendapati topi, baju, celana san pakaian dalam korban sekitar 100 meter di atas coban. Menurut Hasan, korban menderita luka di bagian kepala. Oleh dirinya langsung ditutup dengan sarung setelah menemukan korban.
“(Luka) Di kepala, mungkin karena benturan saja. Langsung saya tutup pakai sarung,” tandasnya.
Ketinggian coban sekitar 50 meter. Sehingga jenazah gadis asal Desa Sumengko, Jatirejo, Mojokerto itu harus diangkat menggunakan tali temali. Jenazah Cika dievakuasi dengan cara dibungkus dan dimasukkan ke tandu.
Selanjutnya tandu ditarik ke atas dengan cara lifting oleh tim SAR.Setelah berhasil dinaikkan ke jalur pegunungan Bekel dan Penanggungan, jenazah dibawa menggunakan tandu ke basecmap Jolotundo. Perjalanannya sekitar 1 jam. Setibanya di basecamp Jolotundo, jenazah selanjutnya dibawa ke rumah sakit menggunakan mobil ambulan.
Awal Mula Korban Hilang
Korban sendiri dilaporkan hilang usai terseret arus sungai Watu Talang pada Jumat, 6 Desember 2024 sekitar pukul 16.00 WIB. Saat itu, korban melakukan pendakian Gunung Bekel bersama temannya, Mutiara.
Kedua gadis tersebut mulai mendaki dari basecamp Jolotundo sekitar pukul 12.00 Wib. Berdasarkan keterangan Mutiara, semula Cika berjalan di depan. Sesampainya di Watu Talang sekitar pukul 16.00 WIB, Cika meminta Mutiara jalan di depan.
Mutiara pun jalan di depan menyeberangi Sungai Talang. Saat itu, hujan mengguyur wilayah Trawas. Mutiara menyeberangi sungai lebih dulu. Namun, saat giliran korban, ia terkena terjang banjir dan terbawa arus.
Melihat korban terseret arus air, Mutiara sempat berusaha mengejar untuk menolongnya. Tetapi, korban hilang terseret ke kawasan yang curam sehingga Mutiara memutuskan untuk turun mencari pertolongan.