Gajah Sumatera tewas di Riau, diduga ditembak pemburu
Ketika ditemukan kondisi kepala gajah sudah terbelah di bagian muka, dan sepasang gading sudah raib.
Seekor gajah Sumatera liar ditemukan mati di Provinsi Riau. Kuat dugaan akibat perburuan gading karena terdapat lubang seperti bekas tertembus peluru di bagian kepalanya. "Gajah ini ditemukan mati dalam kondisi mengenaskan, karena kepala nyaris terbelah dan ada lubang yang diduga karena luka tembak," ungkap aktivis lingkungan Direktur Riau Madani, Tomy Manungkalit, seperti dikutip dari Antara, Kamis (19/6).
Dia menjabarkan, gajah Sumatera (elephas maximus sumateranus) itu ditemukan mati di daerah Desa Lubuk Kembang Bunga Kecamatan Ukui, Kabupaten Pelalawan sepekan lalu. Gajah tersebut berasal dari kelompok gajah di kawasan Taman Nasional Tesso Nilo (TNTN).
Menurut dia, Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BBKSDA) Riau bersama Polres Pelalawan baru melakukan otopsi pada Selasa lalu (17/6).
Kasus ini menambah panjang daftar kasus kematian gajah di Riau karena perburuan dan konflik dengan manusia menjadi 45 ekor dalam kurun tiga tahun terakhir sejak 2012. Selama tahun 2014 ini, berarti sudah ada 15 kasus kematian gajah yang tidak wajar. Meski begitu, tidak ada satu pun dari puluhan kasus kematian gajah tersebut bisa diungkap oleh BBKSDA Riau untuk mendapatkan pelakunya.
Menurut Tomy Manungkalit, hasil otopsi menunjukan satwa yang terakhir ditemukan mati di Pelalawan merupakan gajah jantan dewasa. Ketika ditemukan kondisi kepalanya sudah terbelah di bagian muka, dan sepasang gading sudah raib.
"Kuat dugaan pelaku menggunakan gergaji mesin untuk memotong belalai dan membelah muka gajah untuk diambil gadingnya. Namun, kita belum bisa memastikan apakah gadingnya hilang diambil pemburu atau sudah diamankan oleh BBKSDA Riau," katanya.
Saat otopsi itulah petugas gabungan memeriksa kondisi tempurung kepala dan ditemukan lubang cukup besar dan tak wajar. Lubang itu kuat dugaan bekas tembakan oleh pelaku yang menewaskan gajah jantan.
"Sayangnya pelaku berhasil membersihkan barang bukti, dan tidak ada proyektil ditemukan di kepala gajah," ujarnya.
Hanya saja, BBKSDA Riau terkesan memilih bungkam ketika dikonfirmasi Antara perihal kasus kematian gajah itu. Kabid Humas BBKSDA Riau, M. Zanir, menolak berkomentar dan meminta wartawan untuk mengonfirmasi ke Kepala Balai TNTN, Tandya Tjahjana.
Tandya ketika dihubungi wartawan mengakui mengenai kasus pembunuhan gajah jantan tersebut. Namun, dia mengatakan kewenangan penyelidikan berada di BBKSDA Riau karena lokasi penemuan bukan berada di dalam kawasan taman nasional.
"Saya tidak bisa bicara banyak karena lokasi gajah mati bukan di dalam kawasan TNTN, jadi itu wewenang BBKSDA Riau. Meski begitu, kami tetap membantu proses penyelidikan," ujar Tandya.
Baca juga:
Lutung Jawa langka lahir di Bali Zoo
Diteror munculnya harimau Sumatera, warga tak berani bertani
Lagi, macan tutul masuk ke permukiman warga di Dayeuhluhur
Pemkab Pandeglang siap selamatkan badak jawa di Ujung Kulon
Ngamuk, babi hutan seruduk warga sebabkan 1 tewas dan 2 kritis
-
Kapan Dewi Sartika meninggal? Dewi Sartika meninggal pada 11 September 1947 di Cineam, Tasikmalaya, Jawa Barat.
-
Di mana Dewi Sartika meninggal? Dewi Sartika meninggal pada 11 September 1947 di Cineam, Tasikmalaya, Jawa Barat.
-
Siapa Sanggramawijaya Tunggadewi? Sosok Sanggramawijaya Tunggadewi, Putri Mahkota Kerajaan Medang Kahuripan yang Memilih Jadi Pertapa dan Tak Menikah Ia meninggalkan kemewahan duniawi demi tujuan besar. Putri Sulung Raja Sanggramawijaya Tunggadewi merupakan putri sulung Raja Airlangga. Ia punya dua adik laki-laki yang kelak terlibat perang saudara.
-
Siapa Naja Dewi? Berikut adalah gambar Naja Dewi Maulana, anak tunggal Armand Maulana dan Dewi Gita.
-
Apa itu sujud sahwi? Sujud sahwi adalah sujud tambahan yang bisa dilakukan jika terjadi kesalahan, kelalaian, atau keraguan dalam melaksanakan rukun salat.
-
Siapa Mbak Dewi? Atha Dewi Prihantini (38) jadi salah satu pelestari adrem yang belakangan mulai terangkat ke permukaan.