Gali tanah untuk tanam kopi, warga Bali temukan sarkofagus
"Bentuknya berupa peti batu dan tutupnya dengan panjang kurang lebih 2 meter dan lebar 1 meter," kata Wayan Suantika.
Sebuah benda purbakala berupa peti jenazah dari batu atau sarkofagus ditemukan di Desa Pupuan, Tabanan, Bali. Tim arkeologi kini sedang meneliti benda purbakala itu.
"Bentuknya berupa peti batu dan tutupnya dengan panjang kurang lebih 2 meter dan lebar 1 meter," kata Kepala Badan Arkeologi Denpasar Wayan Suantika ketika dihubungi, Jumat, (1/11).
Dia menjelaskan, sarkofagus itu pertama kali ditemukan warga saat menggali tanah yang akan ditanami kopi. Tapi beberapa saat kemudian cangkul menyentuh benda keras.
Setelah digali lebih dalam, ternyata benda keras itu batu lempeng yang menyerupai peti mati. Benda itu lalu diangkat dan masih diletakan di lokasi.
Dari hasil penelitian sementara, sarkofagus itu diduga berasal dari peradaban 200-300 sebelum masehi atau berusia sekitar 2.500 tahun lalu. "Jadi pada zaman itu sudah ada hunian manusia di daerah tersebut," jelas Suantika.
Dia melanjutkan, sarkofagus itu diduga dipakai untuk mengubur tokoh masyarakat pada zaman itu. Sebelum dikubur, mayatnya sempat diawetkan terlebih dulu.
Dengan temuan itu, berarti sudah sepuluh lebih sarkofagus yang ditemukan di wilayah Tabanan. "Sarkofagus pertama di Tabanan ditemukan tahun 1930-an saat pembukaan jalan Denpasar-Singaraja," ujarnya.
Tahun lalu, badan arkeologi juga menemukan sebuah bangunan purba mirip candi ditemukan di Denpasar, Bali. Badan arkeologi setempat menyatakan temuan itu terbesar dari temuan benda-benda purba di Bali.