Gandeng STP, Pemkot Solo akan produksi mesin penyapu jalan
Wali Kota Solo FX Hadi Rudyatmo (Rudy) menyebut keberadaan road sweeper akhir-akhir ini banyak diminati kota besar.
Pemerintah Kota (Pemkot) Solo berencana untuk memproduksi mesin penyapu jalan atau road sweeper. Untuk keperluan tersebut, pemkot akan menggandeng pusat pengembangan teknologi Solo Techno Park (STP).
Wali Kota Solo FX Hadi Rudyatmo (Rudy) menyebut keberadaan road sweeper akhir-akhir ini banyak diminati kota besar termasuk DKI Jakarta, yang juga telah membelinya. Padahal untuk mendapatkan peralatan canggih tersebut diperlukan biaya mahal dan harus membelinya dari manca Negara.
"Tahun 2013 kami harus membeli 2 mesin road sweeper ke Skotlandia, harganya Rp 2,2 miliar. Mesin tersebut mampu menyedot sampah dengan luas areal 1,4 hektare per jam. Tahun 2014, kita beli dua mobil road sweeper dengan harga Rp 2,6 miliar, kapasitasnya 2.500 liter dan 4.000 liter, jauh lebih besar dibanding dua kendaraan sebelumnya yang hanya 190 liter,” ujar Rudy, Minggu (4/1).
Rudy menilai, harga kendaraan itu cukup mahal lantaran tidak banyak perusahaan yang membuatnya, padahal teknologinya tidak terlalu rumit. Sebenarnya, kata Rudy, banyak perusahaan lokal yang mampu membuatnya.
"Sebenarnya teknologinya tidak terlalu rumit. Kami akan coba untuk kembangkan melalui STP. Kalau bisa dikembangkan di STP tentu lebih baik, harganya pasti lebih murah," katanya.
Menurut Rudy road sweeper lebih efektif dibandingkan tenaga manusia, di mana satu mesin bisa menggantikan lima orang. Dia yakin road sweeper akan banyak dilirik daerah lain terutama kota besar untuk memanfaatkannya. Apalagi untuk mencari tenaga kebersihan saat ini sangat sulit.