Ganjar Rekomendasikan 3 Tokoh Jateng Gelar Pahlawan, Salah Satunya Jenderal Hoegeng
Gubernur Ganjar Pranowo menerbitkan surat rekomendasi yang ditujukan kepada Menteri Sosial terkait dengan pemberian gelar pahlawan nasional untuk tiga nama tokoh dari Provinsi Jawa Tengah pada 2020.
Gubernur Ganjar Pranowo menerbitkan surat rekomendasi yang ditujukan kepada Menteri Sosial terkait dengan pemberian gelar pahlawan nasional untuk tiga nama tokoh dari Provinsi Jawa Tengah pada 2020.
"Saya setujui (surat rekomendasi pemberian gelar pahlawan nasional), sudah saya kirim ke pusat," kata Ganjar di Semarang, Jumat (19/6) seperti dikutip Antara.
-
Kapan Ganjar Pranowo berencana untuk memberantas KKN di Indonesia? Maka, pidato saya begitu terpilih, saya kumpulkan ASN saya, bapak ibu, mulai hari ini tidak ada korupsi, mulai hari ini tidak ada gratifikasi. Mulai hari ini tidak ada jual beli jabatan. Mulai hari ini tidak ada sogok sogokan,” jelas dia.
-
Kapan Raja Ali Haji dianugerahi gelar pahlawan nasional? Pada tahun 2004, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono menetapkan Raja Ali Haji sebagai pahlawan nasional Indonesia.
-
Apa yang dilakukan Ganjar Pranowo saat menghadiri deklarasi relawan NAGA? Dalam momen tersebut, Ganjar mengungkapkan kalangan muda yang muncul jelang berakhirnya masa kampanye membawa energi besar untuk memenangkan pasangan nomor urut tiga tersebut. "Relawan yang muncul di akhir-akhir ini adalah bagian energi yang makin kuat, bahwa kita bisa menunjukkan bahwa Insya Allah Ganjar-Mahfud menang," kata Ganjar.
-
Siapa yang diangkat menjadi Pahlawan Nasional? Setelah kematiannya yang tragis, nama Amir Hamzah semakin semerbak di telinga masyarakat Indonesia. Ia juga diakui dan dianugerahi Satya Lencana Kebudayaan dan Piagam Anugerah Seni. Sampai puncaknya, pada tahun 1975, nama Amir Hamzah ditetapkan sebagai salah satu Pahlawan Nasional Indonesia.
-
Di mana Ganjar Pranowo mengisi kuliah kebangsaan? Calon presiden dari PDIP Ganjar Pranowo mengisi kuliah kebangsaan di FISIP UI, Senin (18/9)
-
Apa alasan Ganjar Pranowo pamit kepada warga? “Bapak ibu nuwun sewu nggih, kulo niku ajeng pamitan, soal e tanggal 5 September kulo pensiun, (bapak ibu permisi ya, saya mau pamitan. Soalnya tanggal 5 September sudah pensiun,” ucap Ganjar, seperti dikutip dari kanal YouTube pribadinya pada Selasa (8/8).
Ketiga nama tokoh yang diusulkan mendapat gelar pahlawan nasional itu, Prof. Dr. R. Soegarda Poerbakawatja, Jenderal Polisi (Purnawirawan) Hoegeng Iman Santoso, dan dokter Kariadi.
Berita terbaru Ganjar Pranowo selengkapnya di Liputan6.com
Dia mengatakan terbitnya surat rekomendasi bernomor 464/0009043 tertanggal 16 Juni 2020 itu sebagai tindak lanjut dari usulan masyarakat, sedangkan data-data yang dilampirkan serta telah diverifikasi Pemprov Jateng.
"Pertimbangannya detail, ada usulan dari masyarakat, ada data yang dilampirkan. Tugas kami memverifikasi saja, apakah semuanya betul dan tidak ada yang terlanggar, kemudian setelah itu kami meneruskan ke pusat," ujarnya.
Keputusan akhir, ada pada Kementerian Sosial dan Sekretariat Militer Republik Indonesia.
Dalam surat tersebut, diterangkan bahwa usulan gelar pahlawan Nasional itu berasal dari Kabupaten Purbalingga, Kota Pekalongan, dan Kota Semarang. Setelah dilakukan kajian oleh Tim Peneliti dan Pengkaji Gelar Daerah (TP2GD) Jawa Tengah, ketiganya memenuhi persyaratan yang berlaku.
Prof. Dr. R. Soegarda Poerbakawatja dinilai telah berjasa dan mengabdi dalam bidang pendidikan nasional yang berlangsung hampir sepanjang hidup dan melebihi tugas yang diembannya serta nama beliau telah diabadikan menjadi nama museum di Kabupaten Purbalingga.
Jenderal Polisi (Purnawirawan) Hoegeng Iman Santoso telah berjasa dan mengabdi dalam bidang Kepolisian Republik Indonesia, sebagai suri tauladan dalam sikap julur, integritas, dan anti-KKN (Korupsi, Kolusi dan Nepotisme). Namanya juga telah diabadikan menjadi nama stadion di Kota Pekalongan, nama jalan di Kota Banjar, Provinsi Jawa Barat dan nama Rumah Sakit Bhayangkara di Kabupaten Mamuju, Provinsi Sulawesi Barat.
Dokter Kariadi telah berjasa dan mengabdi dalam bidang kesehatan masyarakat, ikut dalam Pertempuran Lima Hari di Semarang, sedangkan namanya telah diabadikan menjadi nama salah satu rumah sakit pemerintah terbesar di Jawa Tengah.
(mdk/bal)