Gara-gara blangko kurang, warga terhambat dapat e-KTP di Kalsel
Kartu e-KTP yang masih harus dicetak sebanyak 116 ribu, dan blangko yang tersedia hanya 3.000 lembar.
Pembuatan kartu tanda penduduk elektronik (E-KTP) di Kabupaten Hulu Sungai Tengah, Kalimantan Selatan, terkendala ketersediaan blangko. Akibatnya, pembuatan tanda kependudukan tersebut tidak bisa dilaksanakan cepat.
Sekretaris Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Hulu Sungai Tengah, Syahbidin Noor di Barabai, Kamis, mengatakan, hingga kini kartu e-KTP yang masih harus dicetak sebanyak 116 ribu, dan blangko yang tersedia hanya 3.000 lembar.
"Dari 116 ribu yang masih harus dicetak tersebut, sebanyak 99 ribu merupakan warga yang belum mendapatkan e-KTP dan sisanya adalah penduduk yang berganti status, warga pendatang, dan penduduk yang sudah memasuki usia wajib KTP," katanya, seperti dilansir Antara, Kamis (5/3).
Menurut dia, jika blangko tersedia, pembuatan e-KTP bisa selesai satu hari, terlebih lagi bagi warga yang berkebutuhan khusus seperti keperluan ibadah haji/umrah, keperluan penerimaan sekolah, keperluan penerimaan pekerjaan, keperluan berobat dan keperluan pembuatan daftar gaji.
"Bagi warga yang berkebutuhan khusus atau yang memerlukan e-KTP dengan cepat, maka bisa selesai dalam waktu satu hari," katanya.
Percepatan pelayanan e-KTP tersebut dilakukan setelah Pemkab HST mendapatkan batuan dua unit mesin print pencetakan e-KTP dari Kementerian Dalam Negeri. Menurut Syahbidin, sejak adanya dua mesin print tersebut, terhitung mulai Januari 2015, pembuatan e-KTP juga dapat diproses cepat.
"Biasanya yang mencetak e-KTP kan pemerintah pusat, sekarang ada mesin cetak sendiri, sehingga mempermudah pelayanan untuk masyarakat yang membuat e-KTP," katanya.
Sebelumnya, Pemkab HST juga menjamin pembuatan kartu keluarga bisa selesai satu hari, sedangkan untuk akta kelahiran dan kematian maksimal bisa diselesaikan satu minggu. Kepala Bidang Catatan Sipil Disdukcapil HST, Abdul Halim, mengatakan, sejak Januari 2015, proses pembuatan akta kelahiran lebih cepat dan tanpa dipungut biaya.
Menurut dia, selain pembuatan akta kelahiran, proses pembuatan akta kematian, akta perceraian, dan akta perkawinan serta kartu keluarga juga lebih cepat.
"Insya Allah, apabila tidak ada gangguan koneksi ke server dan lainnya, pembuatan akta bisa selesai dalam satu minggu, sedangkan kartu keluarga bisa selesai dalam satu hari," katanya.
Baca juga:
BI gandeng Kemendagri permudah penyaluran kredit dengan e-KTP
Kantor Dispendukcapil jauh, ratusan ribu warga enggan bikin KTP
Tunggakan e-KTP belum dibayar, konsorsium PNRI dimejahijaukan
Sambangi DPR, Tjahjo Kumolo bahas evaluasi e-KTP & penataan daerah
Kemendagri nyatakan program e-KTP sudah kembali berjalan
Imbas e-KTP distop, 300 ribu warga DKI tak punya kartu penduduk
-
Kenapa KTT ASEAN digelar di Jakarta? KTT yang akan diselenggarakan di Jakarta tersebut menjadi momen penting bagi Indonesia sebagai tuan rumah untuk memfasilitasi dialog dan kerjasama antara pemimpin negara anggota.
-
Kapan Ganjar Pranowo berencana menerapkan KTP Sakti? Oleh karena itu, saat terpilih menjadi Presiden Ganjar langsung menerapkan KTP Sakti ini.“Sebenarnya awal dari KTP elektronik dibuat. Maka tugas kita dan saya mengkonsolidasikan agar rakyat jauh lebih mudah menggunakan identitas tunggalnya,” tutup Ganjar.
-
Apa itu KTP Sakti yang dimaksud Ganjar Pranowo? Ganjar menyebut KTP Sakti ini mengacu dari KTP elektronik yang sudah diterapkan saat ini Ganjar Jelaskan Manfaat KTP Sakti, Rakyat Bisa Akses Semua Bantuan Hanya dengan Satu Kartu Calon Presiden nomor urut 3, Ganjar Pranowo bakal menerapkan sistem ‘Satu Data Indonesia’ bagi masyarakat Indonesia jika terpilih menjadi Presiden 2024. Adapun program kerja itu melalui KTP Sakti.
-
Mengapa Ganjar Pranowo berencana menerapkan KTP Sakti? Menurut Ganjar, dengan KTP Sakti nantinya masyarakat dapat mengakses berbagai bantuan pemerintah, hanya dengan kartu Identitas saja."Jaminan-jaminan selama ini ada dengan berbagai identitas satu per satu, sekarang bisa kita satukan dalam satu KTP dan kita sebut satu KTP Sakti,” ujar Ganjar usai silahturahmi Caleg dan Partai pengusung di Perum Graha Puspa Karangpawitan, Karawang, Jawa Barat, Jumat (15/12).
-
Apa yang dikatakan oleh Novel Baswedan tentang cerita yang ia dengar mengenai kasus e-KTP? “Iya saya memang pernah dengar cerita itu, saya saat itu ada di Singapura, sedang berobat,” kata Novel saat ditemui, Jumat (1/12).
-
Kapan trem di Jakarta dihentikan? Operasional trem kemudian dihentikan pada 1959.