Gara-Gara Kabut Asap, Nelayan di Aceh Tersesat di Tengah Laut
Kabut asap akibat kebakaran hutan mulai menyelimuti perairan Sabang, Provinsi Aceh. Akibatnya seorang nelayan dilaporkan tersesat, karena tidak dapat mengetahui arah di perairan Sabang.
Kabut asap akibat kebakaran hutan mulai menyelimuti perairan Sabang, Provinsi Aceh. Akibatnya seorang nelayan dilaporkan tersesat, karena tidak dapat mengetahui arah di perairan Sabang.
Peristiwa ini diketahui setelah nelayan yang tidak tahu arah pulang tersebut menelpon keluarganya, Senin (23/9) sekira pukul 09.30 WIB. Lalu keluarga melaporkan ke Basarnas Aceh bahwa ada nelayan tersesat di laut.
-
Kapan Ashanty lahir? Ashanty, wanita lahir pada 4 November 1984, memang serius ingin melakukan segalanya sendiri, tanpa melibatkan keluarganya, mulai dari konsep hingga tempat.
-
Kenapa Kulat Pelawan mahal? Jika dijual, Kulat Pelawan amat mahal, harganya bisa mencapai jutaan rupiah per kilogram. Proses pertumbuhan jamur ini konon terbilang sulit, karena harus menunggu sambaran petir. Semakin jarang ditemukan, makin tinggi juga harganya di pasaran.
-
Kapan Ujung Kulon Janggan buka? Ujung Kulon Janggan dibuka mulai pukul 07.00 hingga 18.00.
-
Kapan Hasjim Ning lahir? Lahir pada 22 Agustus 1916, Hasjim memang dikenal sebagai pengusaha dengan julukan Raja Mobil Indonesia.
-
Kapan momen Nisfu Syaban? Malam Nisfu Syaban atau malam 15 Sya’ban adalah malam yang dimuliakan oleh sebagian kalangan.
-
Kapan Gewa lahir? Mutia mengungkapkan bahwa anaknya yang lahir pada 28 Februari 2020 sudah semakin besar dan dapat memilih pakaian yang ingin dikenakannya.
Sekretaris Panglima Laot Aceh, Miftach Cut Adek membenarkan ada nelayan tidak tahu arah pulang karena kabut asap. Hingga sekarang nelayan tersebut belum sampai ke darat.
"Ada satu nelayan Sabang tidak bisa pulang akibat kabut tebal," kata Miftach Cut Adek, Senin (23/9).
Katanya, laporan yang diterima dari Sabang hingga sekarang nelayan tersebut belum sampai ke Pelabuhan Perikanan Kota Sabang. Pihak Basarnas sekarang sedang mencari nelayan yang kehilangan arah tersebut akibat diselimuti kabut asap tebal di laut.
Miftach meminta kepada seluruh nelayan di Aceh, khususnya perahu yang tidak dilengkapi alat petunjuk arah atau kompas, agar tidak terlalu jauh pergi melaut untuk menangkap ikan karena kabut asap masih selimuti perairan Aceh.
"Kalau kabut sudah hilang (normal) baru nelayan boleh melakukan aktivitas seperti biasa," tutupnya.
Baca juga:
Gara-Gara Kabut Asap, Pasutri di Pekanbaru Gagal Honeymoon ke Yogyakarta
Diselimuti Kabut Asap dari Indonesia, Thailand Imbau Warganya Kenakan Masker
5 Penerbangan di Bandara Kualanamu Dibatalkan Imbas Kabut Asap
Kabut Asap Pekat, Sekolah PAUD sampai SMP di Palembang Diliburkan 3 Hari
Jarak Pandang Hanya 500 Meter, 6 Penerbangan Batal Terbang ke Pekanbaru
Kualitas Udara Berbahaya, Pemkot Jambi Liburkan ASN Hamil