Garam Bleng Mengandung Boraks Beredar di Pasar Purbalingga
Tim Jejaring Keamanan Pangan Terpadu (JKPT) Kabupaten Purbalingga menemukan garam bleng positif mengandung boraks di Pasar Bobotsari dan Pasar Padamara, Kabupaten Purbalingga.
Tim Jejaring Keamanan Pangan Terpadu (JKPT) Kabupaten Purbalingga menemukan garam bleng positif mengandung boraks di Pasar Bobotsari dan Pasar Padamara, Kabupaten Purbalingga.
Anggota tim JKPT Purbalingga dari Dinas Kesehatan (Dinkes) Purbalingga Samsul Hidayat mengatakan, garam bleng memang sudah mulai jarang beredar. Penemuan ini disinyalir karena masih banyaknya konsumen yang mencari garam bleng sebagai bahan campuran pembuatan kerupuk. Menurutnya, kerupuk yang diberikan tambahan berupa garam bleng memiliki tekstur yang renyah namun dari segi rasa terasa getir pahit.
-
Kenapa kuliner Bogor patut dicoba? Sebab, cita rasa makanan yang ditawarkan di Kota Bogor pasti nggak akan mengecewakan lidahmu.Dari yang rasanya pedas, manis, gurih, hingga kuliner yang anti mainstream dapat kamu temui dengan mudah di Kota Bogor. Tetapi, apabila kamu bingung harus mencicipi mulai dari mana dulu, mungkin rekomendasi kuliner satu ini akan dapat membantu kamu. Yuk, intip apa saja makanan enak di Bogor yang wajib dicoba!
-
Di mana kebun stroberi di Purbalingga berada? Salah satu kebun stroberi itu berada di Desa Serang, Kecamatan Karangreja, Purbalingga.
-
Kapan Jalur Lingkar Barat Purwakarta dibangun? Sebelum dibangun jalan lingkar pada 2013, Kecamatan Sukasari yang berada paling ujung di Kabupaten Purwakarta aksesnya tidak layak.
-
Apa yang diproduksi oleh para pengrajin di Desa Balong? Desa Balong yang berada di Kecamatan Jepon, Blora, merupakan desa sentra pengrajin genteng. Sehari-hari banyak warga di sana yang memproduksi genteng.
-
Di mana kamu bisa menemukan makanan khas Bogor? Dari yang rasanya pedas, manis, gurih, hingga kuliner yang anti mainstream dapat kamu temui dengan mudah di Kota Bogor.
-
Siapa yang menari di Babukung? Penarinya disebut bakung, dan berasal dari desa tetangga.
"Terkait dengan penggunaan boraks pada bleng itu memang cukup sulit untuk diidentifikasi," kata Samsul seusai melakukan pemeriksaan sampel makanan di Pasar Padamara, Jumat (23/8).
Namun sebenarnya ada cara mudah bagi masyarakat untuk mengidentifikasi adanya boraks pada bleng. Metode yang digunakan salah satunya menggunakan alat yang paling sederhana yakni dengan tusuk gigi yang dilumuri dengan kunyit.
"Di sana itu senyawa di kunyit akan bereaksi dengan boraks yang akan menghasilkan warna pada kunyitnya itu lebih kuat jadi berubah warna, itu cara pengujian yang paling sederhana," ujarnya.
Adapun cara yang lebih pasti untuk memastikan adanya kandungan boraks pada bleng yakni dengan uji laboratorium. Bleng yang murni sebenarnya tidak ada tambahan boraks, namun untuk menghasilkan hasil yang lebih renyah dan tahan lama kemudian banyak yang mencampuri dengan boraks.
Kadar boraks yang terlalu banyak tentunya apabila dikonsumsi akan membahayakan kesehatan manusia. Terlebih, boraks merupakan pengawet yang biasanya digunakan untuk mengawetkan kayu bahkan dicampuri dengan formalin untuk mengawetkan mayat.
"Tentu ini akan sangat membahayakan dan bisa menyebabkan kanker pada tubuh manusia yang mengkonsumsinya," jelasnya.
Adanya penemuan bleng yang mengandung boraks ini, Tim JKPT melakukan pembinaan langsung ke penjual agar tidak menjual barang tersebut. Adapun untuk langkah hukumnya, ia menjelaskan menjadi ranah penegak hukum untuk menindak tegas hingga melakukan penyitaan barang tersebut.
"Saat ini kita belum ada Penyidik Pegawai Negeri Sipil (PPNS) sehingga tidak bisa mengarah ke penyitaan, hanya sebatas pembinaan," katanya.
Baca juga:
Polda Maluku sita 13 ton bahan berbahaya dan beracun asal Surabaya
Banyak takjil campur pengawet beredar di kawasan Makam Sunan Ampel
Polisi gerebek pabrik tahu mengandung borak di Bogor
Sidak ke Pasar Peunayong, BPOM Aceh sita mi mengandung boraks
Polisi gerebek pabrik pembuatan mi basah mengandung boraks
Sidak pasar swalayan, BPOM DKI temukan makanan mengandung Boraks