Garut Masuk Dua Besar Kasus Stunting di Jawa Barat
Pemerintah Kabupaten Garut punya pekerjaan rumah besar. Pemda mengupayakan menurunkan angka stunting atau gagal tumbuh anak usia 0 hingga 5 tahun di Kabupaten Garut. Di Kabupaten Garut terdapat 10 desa yang menjadi penyumbang stunting. Dengan fakta itu, Garut masuk dua besar kasus stunting di Jawa Barat.
Pemerintah Kabupaten Garut punya pekerjaan rumah besar. Pemda mengupayakan menurunkan angka stunting atau gagal tumbuh anak usia 0 hingga 5 tahun di Kabupaten Garut. Data yang dihimpun, di Kabupaten Garut terdapat 10 desa yang menjadi penyumbang stunting. Dengan fakta itu, Garut masuk dua besar kasus stunting di Jawa Barat.
Wakil Bupati Garut, Helmi Budiman menuturkan, sejak 2017 Pemerintah Kabupaten Garut sudah melakukan pelbagai upaya untuk menurunkan angka stunting. Khususnya di 10 desa yang menjadi penyumbang. "Salah satunya di Desa Simpang, Kecamatan Cibalong. Di 2017 ada 41 anak yang masuk kategori stunting," ujarnya, Rabu (7/8).
-
Kenapa stunting berbahaya bagi anak? Melansir dari halodoc, para orang tua jangan menyepelekan stunting pada anak. Tahukah kalian, kondisi ini mampu memberikan dampak buruk pada kesehatan tubuh anak. Mulai dari terjadi gangguan pertumbuhan, penurunan fungsi perkembangan saraf dan kognitif hingga risiko peningkatkan penyakit kronis ketika anak beranjak dewasa.
-
Kapan stunting bisa terlihat pada anak? Gejala stunting pada anak-anak biasanya dapat terlihat saat mereka berusia 2 tahun, namun sering kali gejala ini tidak disadari atau disalahartikan sebagai perawakan pendek yang normal.
-
Kenapa stunting berpengaruh buruk untuk anak? Kondisi ini tidak hanya mempengaruhi pertumbuhan fisik anak, tetapi juga perkembangan kognitif dan kemampuan belajar mereka di masa depan. Oleh karena itu, pencegahan stunting melalui asupan makanan yang tepat menjadi sangat penting.
-
Apa ciri khas anak yang mengalami stunting? Dokter Hasto membeberkan ciri khas stunting adalah bertubuh pendek. Tetapi, kata dokter Hasto, pendek belum tentu stunting. Ciri yang lebih khas lagi, katanya, anak stunting tidak cerdas dan sering sakit-sakitan.
-
Apa itu stunting? Stunting adalah kondisi gagal tumbuh pada anak akibat kurangnya asupan makanan yang bergizi dan infeksi kronis pada periode pertumbuhan mereka.
-
Kenapa stunting bisa terjadi? Faktor penyebab stunting meliputi pola makan yang tidak sehat, kekurangan gizi, akses terbatas terhadap asupan makanan bergizi, serta infeksi kronis seperti diare dan penyakit pernafasan.
Setelah dilakukan penanganan, jumlah anak yang dikategorikan stunting di desa tersebut mengalami penurunan cukup signifikan. Hasilnya, pada 2018 jumlah anak stunting turun menjadi 12 anak dari sebelumnya 41 anak. Namun kondisinya kembali naik di tahun ini.
"Anehnya tahun ini jumlahnya kembali naik menjadi 18 orang, padahal kita sudah melakukan upaya penanganan. Dalam proses penanganan ini kan setiap anak diukur tingginya. Saat ini kita sedang mencari penyebabnya apa yang memicu naiknya kasus stunting ini,” katanya.
Helmi akan terus melakukan pemantauan kepada seluruh anak di Desa Simpang, Kecamatan Cibalong, termasuk memerhatikan asupan gizinya.
"Kalau melihat jumlah anak di sana memang yang menderita stunting ini di kisaran 5,07 persen dari 355 anak. Masih ada dalam batasan normal. Tetapi tetap saja kita akan berupaya lebih lagi," ucapnya.
Baca juga:
Cara Freeport Bantu Tanggulangi Masalah Stunting di Papua
Simak, Fokus Pembangunan Pemerintahan Jokowi Periode II
Presiden Jokowi Fokuskan Pagu RAPBN 2020 untuk Program Prioritas Pada Visi Indonesia
Angka Stunting di Sragen Mencapai 25 Persen
Konsumsi Kalori Masyarakat Meningkat, Jumlah Anak Stunting di Indonesia Menurun
Dalam 2 Bulan Penderita Gizi Buruk di Serang Bertambah 18 Orang, Total 102 Jiwa