Gedung Sekolah Terbakar, Siswa SD di Karawang Belajar di Lantai
Pascagedung sekolah terbakar, siswa SDN Cicinde Selatan 1 kelas 5 A dan B di Desa Cicinde Selatan, Kecamatan Banyusari, Karawang, terpaksa harus menjalani proses belajar dengan melantai. "Sekitar 74 siswa terpaksa belajar di lantai, di dua ruang kegiatan ekstra kuliner," kata Kepala Sekolah, Sudrajat.
Pascagedung sekolah terbakar, siswa SDN Cicinde Selatan 1 kelas 5 A dan B di Desa Cicinde Selatan, Kecamatan Banyusari, Karawang, terpaksa harus menjalani proses belajar dengan melantai.
"Sekitar 74 siswa terpaksa belajar di lantai, di dua ruang kegiatan ekstra kuliner," kata Kepala Sekolah SDN Cicinde Selatan 1, Sudaryat, Kamis (18/7).
-
Apa bentuk kekerasan yang terjadi di satuan pendidikan? KPAI menilai segala bentuk kekerasan anak pada satuan pendidikan mengakibatkan kesakitan fisik/psikis, trauma berkepanjangan, hingga kematian. Bahkan lebih ekstrem, anak memilih mengakhiri hidupnya.
-
Kapan kaki seribu sering terlambat sekolah? Soalnya kakinya banyak, jadinya kalau pakai sepatu kelamaan.
-
Kenapa ucapan kelulusan sekolah dianggap penting? Ucapan tersebut juga menjadi penyemangat untuk membantu mereka ketika mereka memulai tahap kehidupan selanjutnya.
-
Apa yang dilakukan dosen muda ini di kelas? Sebelum masuk ke kelas, dosen muda bernama Akbar ini memang sudah berkenalan dengan mahasiswanya yang masih baru. Saat masuk ke kelas, mahasiswanya pun bertanya apakah ia kakak tingkat.
-
Kenapa perpisahan sekolah bisa dianggap 'menyakitkan'? Goodbyes breed a sort of distaste for whomever you say goodbye to; this hurts, you feel, this must not happen again. (Perpisahan menimbulkan semacam ketidaksukaan bagi siapa pun yang Anda ucapkan selamat tinggal; ini menyakitkan, Anda merasa, ini tidak boleh terjadi lagi)
-
Apa yang terjadi di halaman sekolah setelah gempa Tuban? Lebih dari satu sumber mata air tampak muncul dari sela-sela lantai paving. Munculnya fenomena air panas ini pun dibenarkan oleh Badrus, warga setempat.
Dijelaskan Sudrayat, dua ruang kosong tersebut, sebelumnya digunakan untuk kegiatan olahraga dan kesenian, namun kini terpaksa digunakan meski tidak ada kursi dan meja.
"Mereka harus belajar di lantai tanpa alas, karena tidak ada fasilitas meja dan kursi," jelasnya.
©2019 Merdeka.com/bram salam
Dengan kondisi ini, siswa juga kurang konsentrasi lantaran tidak adanya papan tulis. Mereka harus menengadah untuk melihat guru atau sekadar mendapat penjelasan guru yang duduk di atas kursi sambil memberikan pelajaran.
"Belajar di lantai dingin pengen punya kelas baru. Mau dibuatin kelas baru aja," ujar Dinda siswi kelas 5A SDN Cicinde Selatan 1.
Sebelumnya dua ruang kelas dan satu ruang guru hangus terbakar pada Rabu (17/7) sekitar pukul 12.30 WIB, penyebab kebakaran diduga akibat korsleting aliran listrik. Gedung sekolah yang terbakar masih dipasangi garis polisi oleh pihak Kepolisian Resor Karawang.
Baca juga:
Gaya 'Lisa Blackpink' Jadi Guru Bahasa Inggris di Thailand
Bupati Pandeglang Salahkan Camat Ada Guru Honorer Tidur di Sebelah Toilet Sekolah
Nestapa Nining, Guru Honorer Gaji Rp 350.000/Bulan Tidur di Samping Toilet Sekolah
Masuk Ajaran Baru, DPR Ingatkan Jangan Ada Perploncoan di Sekolah
Antusias Orangtua Antar Anak Sekolah di Hari Pertama
Tanggapan Ridwan Kamil Terkait Isu Penghapusan Pendidikan Agama
Ketua Kadin Indonesia Komite Taiwan Rilis Buku Terbaru