Geladi Pengamanan Jelang Kunjungan Jokowi di Tasik, Puluhan TNI hingga Polisi Keracunan Makanan Sampai Muntah-Muntah
Petugas kesehatan sudah mengamankan sampel makanan nasi kuning utuh dan muntahan pasien.
Puluhan petugas diduga mengalami keracunan saat melakukan geladi pengamanan Presiden Joko Widodo. Geladi dilakukan untuk kedatangan Presiden dalam peresmian Bendungan Leuwikeris di Kecamatan Cineam, Tasikmalaya, Jawa Barat yang akan dilaksakan Kamis (29/8).
Berdasarkan informasi yang dihimpun, jumlah petugas yang mengalami gejala keracunan mencapai 60 orang. Mereka terdiri dari petugas TNI, Polri, Satpol PP, BPBD, Damkar, hingga pekerja proyek.
- Kondisi Terkini Anggota TNI & Polri yang Keracunan Makanan Saat Geladi Pengamanan Jelang Kunjungan Jokowi ke Tasik
- Mengintip Menu Sarapan Jokowi di IKN, Ada Ayam Habang hingga Daging Kalio
- Terungkap! Perilaku Pemutilasi di Garut, Kerap Jalan Tanpa Tujuan tapi Tak Meresahkan & Suka Makan Bangkai
- Momen Jokowi hingga Panglima TNI Bermalam di IKN Sambil Santap Nasi Goreng
Diketahui, mereka mengalami gejala keracunan mulai pusing, mual, muntah, diare, hingga dehidrasi. Diduga, mereka yang mengalami gejala keracunan menyantap makanan yang sama berupa nasi kuning berisi telur, tempe orek, perkedel, mentimun, dan sambal.
Para petugas yang mengalami gejala keracunan diketahui langsung dibawa ke fasilitas kesehatan terdekat, Puskesmas Manonjaya. Beberapa diantaranya ada yang dirujuk ke RS Jasa Kartini, RSUD dr Soekardjo, dan RS Galunggung.
Kondisi Pasien
Terkait hal tersebut, Kepala Puskesmas Manonjaya, Mia Sofiah kepada wartawan membenarkan pihaknya menerima puluhan orang yang diduga mengalami gejala keracunan. "Semuanya mengalami keluhan pusing, mual, muntah, dehidrasi, dan diare," katanya.
Diakuinya jumlah pasian kian bertambah banyak sehingga harus mendapatkan perawatan di sejumlah ruangan. Namun pihaknya juga setidaknya harus merujuk 9 pasien ke sejumlah rumah sakit agar mendapat penanganan lanjutan.
"Pasien yang dirujuk itu mengalami dehidrasi. Semua pasien diduga mengalami keracunan dari nasi kuning yang dikonsumsi," ungkapnya.
Atas dugaan penyebab keracunan itu, Mia menyebut bahwa petugas kesehatan sudah mengamankan sampel makanan nasi kuning utuh dan muntahan pasien. Nantinya sampel tersebut akan dibawa ke laboratorium untuk dilakukan pemeriksaan lanjutan.
Pengakuan Korban
Mia mengaku terus berkoordinasi dengan para pihak untuk memastikan penanganan pasien berjalan lancar. Ia memastikan bahwa semua pasien diberikan penanganan maksimal dengan cara diinfus dan diberi obat sesuai dengan kondisi pasien.
Sementara, Petugas BPBD Kabupaten Tasikmalaya, Ujang Suherman mengaku bahwa dirinya memang mengikuti geladi rencana kedatangan Presiden Joko Widodo. Kegiatan dilakukan sekitar pukul 08.30 dan semua peserta diberi sarapan nasi kuning dengan sejumlah lauknya.
Saat menyantap, ia mengaku tidak curiga, sampai akhirnya merasa mual dan sempat muntah. Ujang sempat menduga badannya hanya masuk angin saja.
"Tapi ternyata peserta lain juga mengalami gejala serupa. Dari BPBD yang mengalami gejala keracunan cukup banyak, termasuk dari Damkar. Mudah-mudahan pada saat pelaksanaan semuanya sudah sembuh dan bisa ikut," katanya.