Terungkap! Perilaku Pemutilasi di Garut, Kerap Jalan Tanpa Tujuan tapi Tak Meresahkan & Suka Makan Bangkai
Polisi masih belum mau menyimpulkan apakah pelaku dan korban ini sama-sama penderita gangguan kejiwaan. Semua akan terjawab setelah tes kejiwaan terhadap E.
Terhadap E kini sedang dilakukan pemeriksaan kejiwaan.
Terungkap! Perilaku Pemutilasi di Garut, Kerap Jalan Tanpa Tujuan tapi Tak Meresahkan & Suka Makan Bangkai
Polisi memeriksa keluarga tersangka E (22) terduga pelaku pembunuhan dan mutilasi yang terjadi Minggu (30/6).
Selama ini, keluarga menilai tidak ada perilaku E yang membuat warga resah. Meski secara tingkah laku, E memiliki kebiasaan tak umum seperti sering berjalan ke sana kemari tanpa arah.
“Keterangan keluarga untuk pelaku ini kesehariannya tidak meresahkan di warga. Karena tidak meresahkan," kata Kepala Satuan Reserse Kriminal Polres Garut AKP Ari Rinaldo, Jumat (5/7).
Karena sering berjalan sendiri tanpa tujuan, E juga suka memakan sesuatu yang dilihatnya sudah mati. Tak terkecuali bangkai.
"Itu keterangan dari orang-orang yang memang mengenal si tersangka ini," katanya.
E juga tak pernah dibiarkan begitu saja berjalan jauh. Keluarga akan segera mencari jika E sudah berjalan terlalu jauh. Itu sebabnya, ketika foto E beredar pascaramai kasus mutilasi, keluarga langsung melakukan pencarian.
"Keluarganya salah satu aparatur desa, dan orang yang sering berinteraksi dengan warga juga (usai E ditangkap) datang ke Polsek Cibalong untuk memastikan bahwa ini adalah si ini (E) gitu," kata Kapolsek.
Video Pelaku dengan Terduga Mutilasi Didalami
Polisi masih mendalami video pelaku bersama orang pria keterbelakangan mental yang diduga korban mutilasi. Kebersamaan itu terekam di sejumlah tempat dan viral di media sosial.
"Itu kan seperti yang di banyak video yang beredar di masyarakat melalui TikTok atau media sosial lainya. Itu kita lihat ada kebersamaan, ada video kebersamaan di salah satu minimarket, terus ada di jalan raya, ada juga saksi yang melihat sehari sebelum kejadian mereka berbarengan. Terus pada saat itu di sekitar TKP mereka juga berbarengan," kata Kasat Reskrim.
Saat ini, terhadap E sedang dilakukan pemeriksaan kejiwaan di RS Sartika Asih Bandung. Pemeriksaan itu juga didampingi keluarga.
Polisi masih belum mau menyimpulkan apakah pelaku dan korban ini sama-sama penderita gangguan kejiwaan. Semua akan terjawab setelah tes kejiwaan terhadap E rampung.
"Kita belum tahu, karena korban juga sampai saat ini kita belum bisa kami identifikasi," katanya.
Sementara terkait identitas korban, hingga kini belum ada tanda-tanda mengarah pada orang tertentu. Namun demikian, jenazah korban mutilasi itu sudah dimakamkan.
“Karena mengingat satu dan lain hal dan ada keterbatasan di rumah sakit, sehingga kalau berlama lama korban akan mengalami pembusukan dan lain sehingga kita minta untuk dikuburkan saja,” ujar kapolsek.