Gelar Sesaji, Keraton Surakarta Doakan Covid-19 Segera Selesai
Gusti Moeng mengatakan, pada kegiatan kali ini yang semula akan diawali dengan doa wilujengan nagari di Pagelaran, namun karena kondisi Covid-19, batal dilakukan. Rombongan langsung berangkat menuju alas Krendowahono, yang ditempuh dalam waktu sekitar 45 menit.
Keraton Kasunanan Surakarta Hadiningrat menggelar upacara sesaji Mahesa Lawung di hutan Krendowahono, Kecamatan Gondangrejo, Kabupaten Karanganyar, Senin (14/12). Jika tahun sebelumnya kegiatan diikuti ratusan abdi dalem, karena masih dalam kondisi pandemi acara tersebut hanya diikuti sejumlah kerabat dan abdi dalem.
Rombongan berangkat dari Gondorasan, kompleks keraton dipimpin Ketua Lembaga Dewan Adat (LDA) Keraton Kasunanan Surakarta, GKR Wandansari Koes Moertiyah (Gusti Moeng). Mereka membawa uba rampe (perlengkapan) yang akan digunakan untuk proses sesaji di hutan utara Kota Solo itu. Salah satunya adalah kepala kerbau hitam yang akan ditanam di hutan tersebut.
-
Apa yang menjadi tanda awal mula pandemi Covid-19 di Indonesia? Pada tanggal 2 Maret 2020, Indonesia melaporkan kasus pertama virus Covid-19, menandai awal dari pandemi yang memengaruhi seluruh masyarakat.
-
Bagaimana virus Covid-19 pertama kali masuk ke Indonesia? Kasus ini terungkap setelah NT melakukan kontak dekat dengan warga negara Jepang yang juga positif Covid-19 saat diperiksa di Malaysia pada malam Valentine, 14 Februari 2020.
-
Kapan virus corona ditemukan? Virus virus adalah sekelompok virus yang meliputi SARS-CoV (virus korona sindrom pernafasan akut parah), MERS-CoV (sindrom pernapasan Timur Tengah coronavirus) dan SARS-CoV-2, yang menyebabkan Covid-19.
-
Apa makna dari budaya mencium tangan di Indonesia? Biasanya, budaya cium tangan atau salim tangan ini dilakukan oleh orang yang lebih muda kepada yang lebih tua sebagai tanda hormat dan sopan santun.
-
Kapan kasus Covid-19 pertama di Indonesia diumumkan? Presiden Jokowi mengumumkan hal ini pada 2 Maret 2020, sebagai kasus Covid-19 pertama di Indonesia.
-
Kapan virus menjadi pandemi? Contohnya seperti virus Covid-19 beberapa bulan lalu. Virus ini sempat menjadi wabah pandemi yang menyebar ke hampir seluruh dunia.
Gusti Moeng mengatakan, pada kegiatan kali ini yang semula akan diawali dengan doa wilujengan nagari di Pagelaran, namun karena kondisi Covid-19, batal dilakukan. Rombongan langsung berangkat menuju alas Krendowahono, yang ditempuh dalam waktu sekitar 45 menit.
"Polresta tidak mengizinkan untuk acara wilujengan di pagelaran. Kita langsung saja dari Gondorasan langsung menuju ke alas Krendowahono. Pesertanya sangat dibatasi," ujarnya.
Kendati para sentana dan abdi dalem yang ikut sangat dibatasi, Gusti Moeng mengaku tidak mempermasalahkannya. Yang terpenting doa bersama yang akan dilakukan nanti bisa tersampaikan dengan baik. Salah satu doa yang akan disampaikan adalah agar pandemi Covid-19 di tanah air segera berlalu.
"Yang penting kita bisa menjalankan prosesi adat Mahesa Lawung-nya. Doa kami yang penting Covid-19 segera sirna, dan kita segera bisa beraktivitas. Semoga apa yang menjadi upaya kita bersama secara lahiriah dan batiniah dikabulkan oleh Allah untuk kebaikan kita bersama," pungkas dia.
Upacara Mahesa Lawung dilaksanakan setiap tahun pada hari ke–40 setelah acara Grebeg Maulud. Puncak acara ditandai dengan mengubur potongan kepala dan kaki kerbau, lengkap dengan jeroannya di Hutan Krendowahono. Hutan tersebut dipilih sebagai tempat berlangsungnya upacara karena dipercayai merupakan tempat bersemayamnya Batari Kalayuwati yang menjadi pelindung gaib Keraton Surakarta di sisi utara.
Baca juga:
Beli Motor Baru Dikerumuni Tetangga, Teras Rumah Sampai Jadi Lautan Manusia
Manfaat Gotong Royong dan Tujuannya, Salah Satu Budaya Indonesia dalam Bermasyarakat
Wishnutama Minta Pengembangan Pariwisata Tak Hilangkan Budaya Asli Indonesia
10 Macam-macam Tarian Daerah yang Unik, Penuh Keelokan dan Asli Nusantara
Mendikbud Berharap Pandemi Covid-19 Tak Halangi Aktivitas Budaya
Video Viral Tradisi Syukuran di Kebumen, Kudanya Bikin Salah Fokus