Gelar Sidak, Wakil Wali Kota Malang Temukan 26 Titik Genangan
Musim hujan menyebabkan banjir dan genangan di sejumlah titik di Kota Malang. Hasil pemetaan, sebanyak 26 titik lokasi genangan air tengah dalam penanganan Pemerintah Kota Malang.
Musim hujan menyebabkan banjir dan genangan di sejumlah titik di Kota Malang. Hasil pemetaan, sebanyak 26 titik lokasi genangan air tengah dalam penanganan Pemerintah Kota Malang.
Ke-26 lokasi tersebut yaitu Jalan Pulosari, Jalan Rajekwesi, Jalan Galunggung, Jalan Jombang, Jalan Japri, Jalan Bandulan, Jalan Simpang Sulfat, Jalan Bukit Barisan, Jalan Borobudur, Jalan Pisang Kipas, Jalan Sukarno-Hatta, Jalan MT Haryono dan Jalan Simpang Bogor.
-
Di mana banjir di Cirebon timur terjadi? Banjir di wilayah Cirebon timur ini kemudian viral di media sosial pada Rabu (6/3). Dalam video yang beredar terlihat sejumlah karyawan kesulitan mengevakuasi kendaraan roda dua miliknya yang terparkir di area pabrik.
-
Di mana banjir terjadi di Semarang? Banjir terjadi di daerah Kaligawe dan sebagian Genuk.
-
Kapan banjir Demak terjadi? Banjir besar yang menerjang wilayah Demak terjadi sejak Kamis (8/2).
-
Di mana banjir terjadi di Jakarta? Data itu dihimpun hingga Jumat 15 Maret 2024 pada pukul 04:00 WIB. "Kenaikan status Bendung Katulampa dan Pos Pantau Depok menjadi Siaga 3 (Waspada) dari sore hingga malam hari serta menyebabkan genangan di wilayah DKI Jakarta," kata Kepala Pelaksana BPBD DKI Jakarta, Isnawa Adji dalam keterangan tertulis, Jumat (15/3).
-
Kapan musim hujan dimulai? Musim hujan telah tiba. Selain membawa kebahagiaan dan kesegaran, musim hujan juga membawa berbagai penyakit, salah satunya adalah flu.
-
Di mana banjir bandang ini terjadi? Gubernur Sumatera Barat (Sumbar) Mahyeldi meminta bantuan dana Rp1,5 triliun untuk penanganan bencana alam banjir bandang di daerahnya.
Selanjutnya Jalan S. Parman sekitar Carefour, Jalan A. Yani sekitaran flyover Arjosari, Jalan Cengkeh, Jalan Bendungan Siguragura, Jalan Simpang LA Sucipto, Jalan Kalpataru, Jalan Vinolia, Jalan Bendungan Wonogiri, Jalan Raya Candi, Jalan Raden Intan, Jalan S. Supriyadi, Jalan Coklat dan Jalan Simpang Gajayana.
Wakil Walikota Malang, Sofyan Edi Jarwoko melakukan pemantauan guna menelusuri sumber banjir di sejumlah titik. Penelusuran salah satunya dilakukan di kawasan Jalan Galunggung yang dilakukan saat hujan deras. Alasannya agar mengetahui secara persis kondisi genangan.
"Sebelumnya dikomando Walikota, kita melakukan peninjauan lokasi dan sekaligus komunikasi dengan warga setempat. Menguatkan langkah mencari solusi, dan bertepatan saat hujan sehingga tahu secara langsung situasi di lapangan," kata Sofyan Edi Jarwoko di lokasi, Jumat (30/11).
Selama sidak, Edi menemukan sejumlah masalah. Di antaranya adanya pendangkalan sungai, penyempitan saluran air, crossing arus air yang tidak terdistribusi hingga bongkahan pondasi reklame dan pembatasan bibir saluran air yang justru menghambat jalannya air hujan.
Edi yang didampingi Sekkota Wasto, Asisten Administrasi Pembangunan Diah Ayu K dan Kepala DPUPR, Hadi Santoso meminta jajarannya untuk mengambil tindakan pembongkaran.
"Ini (banjir) masalah tahunan. Dari tahun ke tahun terjadi dan saya percaya tentu selalu dicarikan solusi. Hari ini bagian untuk mencari solusi dan semoga bisa kita tuntaskan," tegasnya.
Masih Buang Sampah Sembarangan
Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PURR) Hadi Soni Santoso mengatakan pihaknya masih menemukan tumpukan sampah di aliran pembuangan. Sampah itu akibat kebiasaan masyarakat membuang sampah sembarangan.
Soni mengungkapkan Unit Reaksi Cepat Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (DPUPR) kerap menemukan banyak sampah setiap kali melakukan normalisasi sungai.
"Hampir setiap hari dilakukan teman-teman tim dan selalu saja menemukan buah perilaku tidak bertanggung jawab dari oknum warga yang seenaknya membuang sampah ke saluran air," ungkapnya di kawasan Jalan Raya Langsep, Kamis (29/11).
Tumpukan sampah ditemukan di drainase sehingga menghambat arus air. Soni menilai perilaku tersebut tentu merugikan banyak pihak, tidak hanya lingkungan karena menimbulkan banjir tetapi juga petugas.
"Tentu wajar apabila muncul emosi geram melihat kondisi seperti itu," ujarnya.
Soni meminta masyarakat dapat bekerjasama dan saling menghormati, terutama kepada petugas yang berjibaku menormalkan saluran.
"Mereka tidak menghiraukan resistensi dan keselamatan, yang ada tekad dan komitmen mewujudkan lingkungan kota yang baik. Di musim penghujan seperti ini, teman-teman makin gencar melakukan operasi normalisasi dan itu wujud konkret dari sekian banyak langkah penanganan," tuturnya.
Sementara itu Walikota Malang, Sutiaji menegaskan perlunya sanksi tegas bagi masyarakat yang membuang sampah ke sungai maupun saluran air.
Baca juga:
Sudah Sepekan Banjir Rob Kepung Kawasan Muara Gembong Bekasi
BPBD Minta Warga Jakarta Utara Antisipasi Banjir Rob
Status Siaga Karhutla Riau Dicabut, Diganti 'Siaga Banjir'
Hujan Deras, Sejumlah Wilayah di Jembrana Sempat Terendam Banjir
Antisipasi Banjir Jakarta, Anies Siapkan Pompa Hingga Mobil Damkar
Banjir Rob Genangi Muara Baru