Gelar Tes Antigen, BIN Lacak Covid-19 usai Libur Lebaran
Untuk melacak penyebaran Covid-19, tim medis BIN menurunkan 25 tenaga kesehatan yang terdiri dari dokter dan perawat. Selain itu, BIN juga mengerahkan dua unit mobile laboratory.
Pelacakan kasus aktif Covid-19 terus dilakukan usai libur lebaran. Salah satunya, Medical Intelijen Badan Intelijen Negara (BIN) yang menggelar tes antigen di SMA Al Azhar 2 Pejaten Jakarta Selatan.
"Kita tidak bisa diam. Kita selalu bergerak melakukan penelusuran kepada seluruh masyarakat dan membantu pemerintah untuk melaksanakan swab antigen, termasuk PCR," kata Kepala Pelaksana Harian Sub Gugus Tugas BIN Brigjen TNI Irwan Maulana, seperti dikutip Antara, Kamis (10/6).
-
Kapan virus corona ditemukan? Virus virus adalah sekelompok virus yang meliputi SARS-CoV (virus korona sindrom pernafasan akut parah), MERS-CoV (sindrom pernapasan Timur Tengah coronavirus) dan SARS-CoV-2, yang menyebabkan Covid-19.
-
Di mana kasus Covid-19 pertama di Indonesia terdeteksi? Mereka dinyatakan positif Covid-19 pada 1 Maret 2020, setelah menjalani pemeriksaan di Rumah Sakit Penyakit Infeksi (RSPI) Sulianti Saroso, Jakarta.
-
Apa yang menjadi tanda awal mula pandemi Covid-19 di Indonesia? Pada tanggal 2 Maret 2020, Indonesia melaporkan kasus pertama virus Covid-19, menandai awal dari pandemi yang memengaruhi seluruh masyarakat.
-
Kapan peningkatan kasus Covid-19 terjadi di Jakarta? Adapun kasus positif Covid-19 pada 27 November sampai 3 Desember mengalami kenaikan sebanyak 30 persen dibanding pekan sebelumnya, yaitu pada 20-26 November.
-
Bagaimana virus Covid-19 pertama kali masuk ke Indonesia? Kasus ini terungkap setelah NT melakukan kontak dekat dengan warga negara Jepang yang juga positif Covid-19 saat diperiksa di Malaysia pada malam Valentine, 14 Februari 2020.
-
Bagaimana para ilmuwan mengetahui virus mana yang berbahaya? Tim peneliti menggunakan sel amoeba untuk mengetahui virus apa yang berbahaya. Dalam penelitian, tim peneliti menemukan hanya satu virus yang dapat membunuh sel amoeba yaitu ‘lytic viruses’.
Untuk melacak penyebaran Covid-19, tim medis BIN menurunkan 25 tenaga kesehatan yang terdiri dari dokter dan perawat. Selain itu, BIN juga mengerahkan dua unit mobile laboratory.
Pada tahap awal sudah ada 42 orang yang telah dilakukan tes cepat antigen dengan hasil negatif. Mereka terdiri dari guru, murid, wali murid hingga warga di sekitar lingkungan SMA Al Azhar 2 Pejaten, Jakarta Selatan.
Secara keseluruhan BIN menargetkan 250 orang untuk dilakukan tes cepat antigen. Apabila ada peserta yang hasil tes swab antigennya positif maka akan dilanjutkan dengan tes swab PCR di mobile laboratory.
"Apabila nanti hasil swab ada yang positif kita akan lanjutkan pelaksanaan PCR dengan harapan lima sampai enam jam hasilnya sudah ada," kata dia.
Sementara itu, Kepala SMA Islam Al Azhar 2 Pejaten, Abu Hurairah mengatakan tes cepat antigen yang dilakukan BIN merupakan salah satu upaya nyata dalam memutus rantai penularan Covid-19.
"Ini merupakan wujud kerja sama yang sangat baik antara sekolah, pemerintah dan masyarakat. Karena kita semuanya ingin hidup sehat sehingga Indonesia dapat segera keluar dari pandemi Covid-19," katanya.
Baca juga:
120 Pengendara di Suramadu Positif Covid-19 Usai Jalani Tes Swab PCR
Hindari Tes Swab di Jembatan Suramadu, 98 Warga Rela Tinggalkan Dokumen Penting
Kegiatan Testing PCR untuk Tekan Penyebaran Corona
90 Warga Satu RW di Gerendeng Tangerang Positif Covid-19
VIDEO: Kesal Tolak Tes Swab, Bang Jago Ajak Duel Petugas di Jembatan Suramadu
Kepala BNPB Acungi Jempol Penanganan Covid-19 di Surabaya