Gempa Lombok, 60 mahasiswa KKN UNS belum diketahui nasibnya
Gempa bumi dengan magnitudo 7 skala Richter (SR) yang mengguncang Lombok, Nusa Tenggara Barat(NTB) mengundang kekhawatiran sejumlah orang tua mahasiswa Universitas Sebelas Maret (UNS) Solo. Ada 60 mahasiswa yang sedang mengikuti program Kuliah Kerja Nyata (KKN) di sana.
Gempa bumi dengan magnitudo 7 skala Richter (SR) yang mengguncang Lombok, Nusa Tenggara Barat(NTB) mengundang kekhawatiran sejumlah orang tua mahasiswa Universitas Sebelas Maret (UNS) Solo. Ada 60 mahasiswa yang sedang mengikuti program Kuliah Kerja Nyata (KKN) di sana.
Informasi yang dihimpun menyebutkan, para mahasiswa tersebut tersebar tiga desa. Yakni Desa Gumantar dan Desa Malaka di Lombok Utara serta Desa Sembalun, Lombok Timur. Mereka mengikuti kegiatan KKN sejak 10 Juli lalu dan baru akan berakhir pada 23 Agustus 2018.
-
Apa yang ditemukan di "Gerbang Neraka"? Ditemukan banyak sekali kerangka manusia di tempat ini, termasuk beberapa tanpa kepala.
-
Di mana pantai populer di Lombok? Pantai Kuta Lombok merupakan salah satu pantai paling populer di Lombok.
-
Kenapa kodok gemuk itu ikut lomba lompat? Suatu hari, Bodor menyaksikan lomba lompat kodok di rawa tersebut. Dia sangat ingin ikut serta, meskipun temannya berkata bahwa dia terlalu gemuk dan pasti akan kalah. "Tidak masalah!" kata Bodor dengan semangat. "Aku akan menunjukkan kepada mereka bahwa keberanian dan ketekunan lebih penting daripada ukuran tubuh!"
-
Mengapa Geguduh sangat digemari di Lampung? Di Lampung, geguduh menjadi salah satu kudapan favorit masyarakat setempat. Hidangan ini sangat cocok untuk teman minum kopi dan disajikan ketika acara-acara tertentu.
-
Kapan Kirab Kebo Bule di Surakarta diadakan? Surakarta memiliki tradisi pada perayaan malam 1 Suro atau bisa disebut malam tahun baru Hijriah.
-
Di mana bandara Lolak berada? Bandar udara (bandara) di Provinsi Sulawesi Utara kian bertambah, kini baru saja beroperasi bandara Lolak di Bolaang Mongondow, Minggu (18/2).
Sekretaris Rektor UNS Solo, Tunjung W Sutirto mengatakan, pihaknya belum bisa memastikan kondisi para mahasiswa. Bahkan para mahasiswa yang ditempatkan di Desa Sembalun dan Malaka hingga saat ini belum bisa dihubungi.
"Memang ada 60 orang mahasiswa kita yang mengikuti KKN di sana sejak 10 Juli lalu. Untuk yang di Desa Gumantar ada dua HP (Handphone) yang bisa dihubungi. Kalau yang lainnya HP-nya sedang mati. Tapi yang di Desa Sembalun dan Malaka belum bisa dihubungi," ujar Tunjung saat ditemui wartawan di Kantor Humas UNS Solo, Senin (6/8).
Saat ini, lanjut Tunjung, pihaknya telah melakukan koordinasi dengan Unit Pelaksana KKN UNS dan Ikatan Keluarga Alumni (IKA) UNS di Lombok untuk ikut membantu mencari tahu kondisi mahasiswa tersebut.
"Kami berkoordinasi dengan IKA UNS yang ada di Lombok. Dari laporan mereka dan informasi dari beberapa relasi, sejumlah mahasiswa yang ditemukan dikabarkan selamat. Nanti akan dievakuasi menuju Bandara Selaparang, Mataram, Lombok," terangnya.
Menurut Tunjung, para mahasiswa yang melaksanakan KKN tersebut memang berada di lokasi titik gempa. Untuk memberikan jaminan rasa aman, pihaknya menawarkan agar mau dievakuasi kembali ke Solo. Namun
sebagian memilih tetap tinggal di lokasi bencana untuk ikut membantu tanggap darurat.
Baca juga:
Kisah sedih seorang ayah korban gempa Lombok ditemukan tewas sambil memeluk anaknya
Daerah-daerah rawan gempa di Indonesia, perlu waspada
Tiga peristiwa ajaib yang terjadi saat gempa Lombok
Gempa Lombok, korban meninggal dunia jadi 98 orang
Penyebab gempa yang bikin bumi berguncang
Singapura sumbang Rp 1,4 miliar untuk korban gempa di Lombok