Gempa Tektonik 4,4 Magnitudo Guncang Karangasem-Lombok Utara
Hasil pemodelan tersebut menunjukkan bahwa gempa bumi tektonik ini tidak berpotensi tsunami.
Gempa bumi tektonik magnitudo 4,4 mengguncang wilayah Kabupaten Karangasem, Bali dan Lombok Utara, NTB pada 11 Mei 2020 pukul 06.09.58 wita.
"Berdasarkan laporan masyarakat, guncangan dirasakan di wilayah Karangasem III MMI atau getaran dirasakan nyata dalam rumah dan terasa getaran seakan-akan ada truk berlalu. Sedangkan Lombok Utara II MMI atau getaran dirasakan oleh beberapa orang, benda-benda ringan yang digantung bergoyang," kata Kepala Balai Besar BMKG Wilayah III Denpasar Drs. M. Taufik Gunawan, Dipl SEIS, dalam keterangan persnya di Denpasar, Senin (11/5).
-
Apa dampak yang ditimbulkan gempa di Gianyar? Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Bali mencatat kerusakan ringan dampak gempa berkekuatan 4.9 magnitudo di Kabupaten Gianyar. Getaran gempa sempat membuat penghuni hotel berhamburan meninggalkan gedung."Kerusakan ringan, tembok retak dan genteng jatuh," kata Kepala BPBD Made Rentin dalam keterangan tertulisnya, Sabtu (7/9).
-
Kapan gempa di Gianyar terjadi? Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Bali mencatat kerusakan ringan dampak gempa berkekuatan 4.9 magnitudo di Kabupaten Gianyar. Getaran gempa sempat membuat penghuni hotel berhamburan meninggalkan gedung."Kerusakan ringan, tembok retak dan genteng jatuh," kata Kepala BPBD Made Rentin dalam keterangan tertulisnya, Sabtu (7/9).
-
Di mana pantai populer di Lombok? Pantai Kuta Lombok merupakan salah satu pantai paling populer di Lombok.
-
Bakat apa yang dimiliki Gempi? Gempita Nora Marten saat ini telah menginjak usia 9 tahun. Bagi mereka yang telah mengikuti perjalanan hidupnya sejak bayi hingga sekarang, tentu tidak percaya melihatnya tumbuh sebesar ini. Walaupun usianya masih muda, Gempi menunjukkan bakat yang luar biasa.
-
Di mana lokasi gempa bumi tersebut? Hasil analisa BMKG menunjukkan gempa bumi yang terjadi jenis dangkal akibat aktivitas sesar aktif di darat.
-
Kapan gempa Jogja terjadi? Peristiwa gempa bumi yang terjadi pada tahun 2006 menyisakan pengalaman traumatik bagi sebagian warga Yogyakarta, khususnya mereka yang tinggal di Kabupaten Bantul. Guncangan gempa yang begitu kuat menyebabkan banyak rumah runtuh.
Ia mengatakan bahwa dari hasil pemodelan tersebut menunjukkan bahwa gempa bumi tektonik ini tidak berpotensi tsunami.
Episenter terletak pada koordinat 8,30 LS dan 116,00 BT, atau tepatnya berlokasi di laut pada jarak 18 km BaratLaut Lombok Utara-NTB, dan pada kedalaman 13 km.
"Untuk mekanisme gempa bumi dengan memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenternya, gempa bumi yang terjadi merupakan jenis gempa bumi dangkal akibat aktivitas sesar aktif busur belakang (Back Arc Thrust)," jelasnya.
Selain itu, hingga pukul 06:22 wita hasil dari monitoring BMKG bahwa belum menunjukkan adanya aktivitas gempa bumi susulan.
Pihaknya mengimbau kepada masyarakat agar tetap tenang dan tidak terpengaruh oleh isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya.
Sementara itu, Bidang Data dan Informasi Balai Besar Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BBMKG) Wilayah III Denpasar, Iman Faturahman menjelaskan bahwa gempa bumi ini masih masuk dalam rangkaian gempa tahun 2018 lalu.
"Kalau dilihat dari lokasinya dan kedalamannya, penyebab gempa tersebut adalah akibat aktifitas sesar busur belakang flores, sama dengan gempa Lombok tahun 2018," jelasnya. Dilansir Antara.
Baca juga:
Gempa Magnitudo 4.4 Melanda Sukabumi
Maluku Tenggara Barat Diguncang Gempa Magnitudo 7,3
Data BMKG: Ada Penurunan Gempa Tektonik Sepanjang April
Gempa Padang Lawas dari 5,6 Dimutakhirkan Jadi Magnitudo 5,1
Gempa Magnitudo 5,6 Guncang Padang Lawas Sumatera Utara
Bukan dari Gunung Merapi, Suara Gemuruh di Yogyakarta masih Misteri