Geng Motor Tanpa Nama Beraksi di Makassar, Lukai 5 Warga
Geng motor tanpa nama di Makassar beraksi. Tidak tanggung-tanggung, pelaku yang rata-rata masih belia dari Kecamatan Biringkanaya dan Kecamatan Manggala ini langsung melukai lima orang korbannya dengan parang dan anak panah di tiga titik lokasi kejadian di Kecamatan Biringkanaya, Selasa, (8/10).
Geng motor tanpa nama di Makassar beraksi. Tidak tanggung-tanggung, pelaku yang rata-rata masih belia dari Kecamatan Biringkanaya dan Kecamatan Manggala ini langsung melukai lima orang korbannya dengan parang dan anak panah di tiga titik lokasi kejadian di Kecamatan Biringkanaya, Selasa, (8/10).
Tujuh dari 10 pelaku penganiayaan berat itu berhasil diringkus Tim Resmob Ditreskrimum Polda Sulsel, Rabu malam, (9/10). Tiga orang lainnya masih buron.
-
Bagaimana awal mula terbentuknya geng motor di Indonesia? Awalnya, geng motor terbentuk karena beberapa orang atau kelompok memiliki minat hobi yang sama.
-
Kapan Pegi Setiawan menerima hadiah sepeda motor? Pegi menerima langsung sepeda motor yang diberikan pada Minggu (14/7).
-
Kenapa detailing motor penting? Detailing motor berfungsi untuk membersihkan kotoran dan kerak yang sulit dibersihkan pada motor. Hal ini dilakukan agar motor lebih awet dan meminimalisir terjadinya karat maupun korosi.
-
Di mana sekte pemuja sepeda motor berada? Gerakan spiritual ini bermula di Desa Chotila, Rajasthan, India, di mana para penduduk bikin kuil untuk sepeda motor dan pemiliknya yang tewas bernama Om Banna.
-
Kapan pencurian motor itu terjadi? Peristiwa itu sebenarnya telah terjadi pada 16 Oktober 2020.Namun pelaku JM baru tertangkap di rumahnya setelah tiga tahun hidup di kebun untuk menghindari polisi.
-
Kapan PT Garuda Mataram Motor didirikan? Namanya, PT Garuda Mataram Motor, didirikan pada 1971.
"Kita berhasil tangkap tujuh dari 10 pelaku. Tiga lainnya, Firman Dajjal, Akbar Sako dan Agus masih dalam pengejaran. Firman Dajjal adalah otak dari kasus penganiayaan berat tersebut. Sementara para korban masih dirawat di RS Daya," kata Kabid Humas Polda Sulsel, Kombes Polisi Dicky Sondani didampingi, Kasubdit IV Ditreskrimum Polda Sulsel, Kompol Suprianto di Mapolda Sulsel, Jumat, (11/10).
Adapun tujuh pelakunya masing-masing, Muhammad Wahyudi, (18), Saiful Akbar, (17), Andi Ilham Wahyudi, (24), Muhammad Fahri, (18), Muhammad Sakram, (18), Muhammad Ilham, (18), Akbar, (24). Ketujuh pelaku ini ada yang pengangguran dan ada pula yang kuli bangunan.
©2019 Merdeka.com/Salviah Ika Padmasari
Kata Dicky, para pelaku ini adalah geng motor yang ada di wilayah Kecamatan Biringkanaya. Yang mereka cari adalah kelompok pemuda dari Perum Taman Sudiang atas perintah Firman Dajjal yang kini masih dalam pengejaran. Perintah penyerangan itu sebagai aksi balas dendam atas kematian rekannya akhir September lalu.
Mereka lalu ramai-ramai berboncengan sepeda motor dengan membawa parang dan busur atau panah. Sepanjang perjalanan, mereka lalu menyerang pengendara motor, pengunjung kafe dan pengunjung counter ponsel.
"Motifnya adalah aksi balas dendam terhadap kelompok Perum Taman Sudiang atas meninggalnya Aldy alias Blenges rekannya dalam perang kelompok beberapa hari sebelumnya. Tapi mereka salah sasaran. Yang jadi korban adalah warga yang tidak ada hubungannya dengan komplotan itu," kata Dicky Sondani.
Adapun korbannya adalah Akhmad Albar, Dede Suharto Sampeaku, Nazareth Blegur Leki, Fajrin dan Andi Badwi Darwis.
Awalnya yang menjadi korban, kata, Dicky, adalah Akhmad Albar Saat melintas di depan Hotel Dalton, jl Perintis Kemerdekaan 16, motornya dipepet oleh pelaku, dibidik anak panah tapi tidak kena dan akhirnya diparangi mengenai lengan kanan hingga luka terbuka.
Korban kedua, seorang driver ojek online bernama Dede Suharto Sampeaku, dia juga melintas di lokasi yang sama dan kena tebasan parang pelaku mengenai bahu kanan. Para pelaku melarikan diri ke arah kompleks Kima Square dan tepat di depan Hotel Arbor komplotan ini kembali menelan korban. Lagi-lagi mereka melayangkan sabetan parang ke pengendara motor yang melintas dan mengenai lengan kanan Nazareth Blegur Leki hingga luka terbuka.
Masih di kawasan Kima Quare, komplotan pemuda bertubuh ceking ringkih ini kembali beraksi di kafe Bang Hasan. Di situ mereka melempari batu ke arah kendaraan yang terparkir akibatnya kaca mobil milik Muhtar pecah. Di situ komplotan ini juga lakukan penganiayaan ke pengunjung kafe bernama Fajrin, mengenai kepalanya hingga luka robek. Kemudian melarikan diri ke Perum Hartaco Indah.
Tidak sampai di situ, komplotan pimpinan Firman Dajjal ini lakukan lagi penganiayaan di sekitar Perum Hartaco Indah. Korbannya, Andi Badwi Darwis yang duduk di depan counter ponsel. Dia kena tebasan parang di bagian kepala dan satu unit ponselnya dibawa kabur pelaku.
Saat beraksi, komplotan ini berbagi tugas, ada yang membacok pakai parang, ada yang menggunakan anak panah dengan pelontarnya.
Pasal yang disangkakan ke para tersangka ini adalah pasal 365 ayat 1 dan 2 KHUPidana dengan ancaman hukuman paling lama 12 tahun penjara dan pasal 170 ayat 1 dan 2 KUHPidana dengan ancaman hukuman paling lama 9 tahun penjara.
Baca juga:
Berandalan Bermotor di Tasikmalaya Bacok Warga Pakai Golok dan Pedang Samurai
Bunuh Korban dan Lukai 2 Orang, 14 Anggota Geng Motor Diciduk, 5 Ditembak
Tak Terima Ditegur Knalpot Bising, 2 Anggota Geng Motor Bacok Warga Kawarang
Anggota Geng Motor di Tasikmalaya Hajar Warga Pakai Palu Besi
Enam Bulan Buron, Anggota Geng Motor Diciduk Saat Apel di Rumah Pacarnya
Geng Motor Serang Sekolah SMA di Medan, 3 Tersangka Dibekuk Polisi