Grab imbau pengemudi untuk hindari area konflik di Tangerang
Ridzki menuturkan pihaknya berkomitmen untuk mendukung dan mengikuti arahan serta ketetapan dari pemerintah kota Tangerang guna membuat situasi kembali kondusif dan menyerahkan sepenuhnya kepada pihak berwenang.
Bentrok antara pengemudi ojek online dan sopir angkot pecah di Kota Tangerang. Berawal dari sopir angkot yang melakukan aksi demonstrasi dan tidak bisa menahan rasa amarahnya dengan sweeping para ojek online.
Tak berlarut-larut, driver ojek online dan sopir angkot akhirnya berdamai pada Rabu (8/3) tengah malam. Kesepakatan damai tersebut terjadi setelah bentrok besar-besaran terjadi sejak siang hingga malam kemarin.
Menanggapi hal itu, manajemen Grab menyesalkan terjadinya ketegangan antara pengemudi angkutan kota (angkot) dan pengemudi transportasi online di Tangerang yang menimbulkan korban dari kedua belah pihak.
"Demi menghindari hal-hal yang tidak diinginkan, kami telah mengimbau seluruh mitra pengemudi kami untuk tidak terpancing provokasi dan tindak kekerasan serta untuk sementara waktu menghindari area-area yang terkena dampak aksi protes di Tangerang," ujar Managing Director Grab, Ridzki Kramadibrata dalam pesan tertulis yang diterima merdeka.com, Kamis (9/3).
Ridzki menuturkan pihaknya berkomitmen untuk mendukung dan mengikuti arahan serta ketetapan dari pemerintah kota Tangerang guna membuat situasi kembali kondusif dan menyerahkan sepenuhnya kepada pihak berwenang.
"Kami akan terus berkolaborasi dan berkoordinasi dengan para pemangku kepentingan di industri transportasi untuk memberikan manfaat bagi semua pihak," jelas dia.