Gubernur Ganjar Kirim 15 Relawan & Bantuan Logistik Bantu Penanganan Gempa Sulbar
Rencananya, 15 relawan ini diberangkatkan bersama dengan bantuan logistik. Namun melihat kondisi perhubungan di Sulawesi Barat yang belum berjalan normal, maka bantuan logistik baru akan dibelanjakan oleh 15 relawan saat berada di Makassar.
Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo akan mengirimkan 15 relawan untuk membantu penanganan gempa yang terjadi di Mamuju dan Majene, Sulawesi Barat, Jumat (15/1/2021) lalu. Para relawan itu akan berangkat Selasa (19/1/2021) esok.
Hal itu disampaikan Ganjar, usai memimpin rapat penanganan Covid-19 di kantornya, Senin (18/1/2021). Ganjar mengatakan, pihaknya telah berkomunikasi dengan tokoh-tokoh di Sulawesi Barat terkait penanganan bencana di sana.
-
Kapan Ganjar Pranowo mulai beruban? Ganjar sendiri mengaku mulai tumbuh uban ketika masih duduk di bangku SMA, pada usia yang belum mencapai 20 tahun.
-
Bagaimana Alam Ganjar mendukung Ganjar Pranowo? Kini semakin dewasa, Alam memberikan dukungan penuh kepada sang ayah yang akan mencalonkan diri sebagai presiden pada tahun 2024. Ia bahkan hadir di berbagai momen penting mendukung Ganjar Pranowo.
-
Kapan Ganjar Pranowo menjabat sebagai Gubernur Jawa Tengah? Sosok Ganjar Pranowo tentunya sudah tak asing lagi bagi khalayak publik. Ya, dirinya merupakan seorang pejabat hebat. Dikethaui, Ganjar merupakan seorang politisi mantan Gubernur Jawa Tengah dua periode sejak 23 Agustus 2013 – 5 September 2023.
-
Kapan pengumuman calon wakil presiden Ganjar Pranowo? PDI Perjuangan bersama partai koalisi secara resmi mengumumkan nama bakal calon wakil presiden Mahfud MD untuk mendampingi Capres Ganjar Pranowo, Rabu, 18 Oktober 2023.
-
Apa alasan Ganjar Pranowo pamit kepada warga? “Bapak ibu nuwun sewu nggih, kulo niku ajeng pamitan, soal e tanggal 5 September kulo pensiun, (bapak ibu permisi ya, saya mau pamitan. Soalnya tanggal 5 September sudah pensiun,” ucap Ganjar, seperti dikutip dari kanal YouTube pribadinya pada Selasa (8/8).
-
Apa yang dilarang oleh Ganjar Pranowo di sekolah? Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo tegaskan "Iya tinggal beberapa, yang biasanya punya problem (menahan ijazah), suruh kirim ke kami, dan nanti kalau ada kami urus. Apakah itu negeri atau swasta," tegas Ganjar Pranowo saat menghadiri Pekan Olahraga dan Seni (Porseni) Ikatan Penyuluh Keluarga Berencana (IPeKB) Jateng di GOR Tri Sanja, Slawi, Kabupaten Tegal, Rabu (26/7/2023).
"Insyaallah dari Jawa Tengah besok mau ngirim 15 tim, untuk bisa berangkat ke Sulawesi Barat dan tentu saja tidak bisa direct, mungkin ke Makassar," kata Ganjar.
Rencananya, 15 relawan ini diberangkatkan bersama dengan bantuan logistik. Namun melihat kondisi perhubungan di Sulawesi Barat yang belum berjalan normal, maka bantuan logistik baru akan dibelanjakan oleh 15 relawan saat berada di Makassar. Hal ini, kata Ganjar, seperti pernah dilakukan saat pengiriman bantuan logistik untuk bencana di Palu.
"Sehingga 15 tim ini akan kita perbantukan dulu bisa ke sana lah untuk membangun solidaritas," tegasnya.
Selain bencana di Sulawesi Barat, Ganjar juga telah berkomunikasi dengan Wakil Gubernur Kalimantan Selatan, Rudy Resnawan, terkait bencana banjir yang melanda sebanyak 10 Kota dan Kabupaten di sana.
"Dengan Kalimantan Selatan kemarin sudah komunikasi dengan pak wagub, dan beliau sampaikan so far masih bisa handle. Tapi kita siaplah (membantu) sebagai sesama anak bangsa," ujar Ganjar.
Ditanya soal pendataan warga Jawa Tengah yang terdampak bencana di Sulbar, Kalsel hingga Jabar, Ganjar mengatakan bila hal itu belum dilakukan. Sebab, kata Ganjar, dalam situasi seperti ini tidak bisa bicara kesukuan.
"Saya kira tidak akan ada lagi data-data seperti itu, sehingga kita tidak akan bantu parsial ya biar tidak ada kesukuannya, yang penting yang ada di sana kita bantu semuanya untuk siapapun itu," tandasnya.
Seperti diketahui, Sejumlah bencana alam mulai dari tanah longsor di Sumedang hingga gempa di Majene-Mamuju, Sulawesi Barat terjadi pada awal tahun 2021. Rentetan bencana alam ini bukan hanya menghilangkan tempat tinggal, tapi juga merenggut nyawa warga yang terdampak.
Salah satunya yakni gempa bumi berkekuatan M 6,2 yang menghantam kota Majene dan Mamuju, Sulbar pada 15 Januari 2021 lalu. BNPB melaporkan hingga kini, sebanyak 78 orang meninggal dunia akibat gempa yang berpusat di darat tersebut.
Kemudian kejadian banjir bandang juga terjadi di Kalimantan Selatan. Banjir di 10 kabupaten kota Kalimantan Selatan menyebabkan 15 orang meninggal dunia dan hampir 39 ribu warga mengungsi.
Selain itu, bencana tanah longsor juga menimpa wilayah Cimanggung, Sumedang pada Sabtu (9/1/2021) yang lalu. Hingga kini tercatat, 32 orang meninggal akibat tanah longsor tersebut.
(mdk/hhw)