Gubernur Jatim tolak pengosongan kolom agama di KTP
Meski menolak wacana pengosongan kolom agama pada e-KTP itu, Pakde Karwo tetap menyerahkan urusan itu ke MUI.
Gubernur Jawa Timur Soekarwo menyatakan ketidaksepakatannya soal pengosongan kolom agama pada kartu tanda penduduk elektronik atau e-KTP, yang diwacanakan Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tjahjo Kumolo. Sebab, menurut gubernur yang akrab disapa Pakde Karwo itu, kolom agama adalah single identity number (SIN).
Hal ini diungkap Pakde Karwo di sela acara temu tokoh agama dan masyarakat yang digelar Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Jawa Timur di Gedung Balai Kartika, Makodam V Brawijaya, Surabaya, Selasa (11/11).
"Menurut saya (kolom agama) itu penting. Jadi perlu tetap ada, itu kan single identity number," ungkap mantan Sekdaprov Jawa Timur itu.
Meski menyatakan sikapnya terhadap wacana pengosongan kolom agama pada e-KTP itu, Pakde Karwo tetap menyerahkan keputusan pada Majelis Ulama Indonesia (MUI).
"Kan kalau masalah agama kita larinya ke ulama. Kalau masalah olahraga kita ke KONI, sedang masalah agama kita rujukannya ke MUI," tegasnya.
Seperti diketahui sebelumnya, Mendagri Tjahjo Kumolo pernah menyampaikan, bagi Warga Negara Indonesia (WNI) penganut kepercayaan, yang belum diakui secara resmi oleh pemerintah, boleh mengosongkan kolom agama pada e-KTP-nya.
Namun, pernyataan mantan Sekjen Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) ini, masih menuai kontroversial dari berbagai kalangan, termasuk dari Gubernur Jawa Timur, yang dengan tegas menyatakan tidak sepakat dengan penghapusan kolom agama.