Gubernur Viktor Laiskodat Minta Kebakaran Kapal Cepat Cantika 77 Diusut Tuntas
Gubernur NTT Viktor Bungtilu Laiskodat membesuk korban kebakaran kapal cepat Cantika 77 yang tengah dirawat di RSUD WZ Yohanes Kupang , Selasa (25/10). Dia meminta agar peristiwa yang terjadi di perairan Naikliu, Kabupaten Kupang, Senin (24/10) diusut tuntas.
Gubernur NTT Viktor Bungtilu Laiskodat membesuk korban kebakaran kapal cepat Cantika 77 yang tengah dirawat di RSUD WZ Yohanes Kupang , Selasa (25/10). Dia meminta agar peristiwa yang terjadi di perairan Naikliu, Kabupaten Kupang, Senin (24/10) diusut tuntas.
Viktor mengunjungi satu per satu pasien yang dirawat di RSUD WZ Yohanes, mulai dari ruang IGD hingga ruang isolasi. Dia memberikan semangat dan mengajak para korban untuk bercerita.
-
Kapan Kaisar Konstantin berkuasa? Kuil ini diyakini berasal dari antara tahun 324 dan 337 saat Konstantin berkuasa.
-
Kapan Vladimir Komarov meninggal? Vladimir Mikhaylovich Komarov dikenal sebagai pahlawan luar angkasa yang namanya akan selalu dikenang. Sebagai salah satu kosmonaut terkemuka Rusia, ia memainkan peran penting dalam program luar angkasa Soviet. Namun, kisah heroiknya berakhir tragis ketika ia tewas dalam kecelakaan selama misi Soyuz 1 pada 23 April 1967, menjadikannya manusia pertama yang gugur dalam penerbangan luar angkasa.
-
Kapan Sekarmadji Maridjan Kartosoewirjo lahir? Sekarmadji Maridjan Kartosoewirjo lahir pada 7 Januari 1905, di Cepu, Jawa Tengah.
-
Kapan Sepur Kluthuk Jaladara diresmikan? Kereta api uap ini diersmikan pada tahun 2009 oleh Menteri Perhubungan saat itu, Jusman Syafi'i Djamal.
-
Kapan Wayan Victoria Semesta Brotolaras lahir? Dia lahir pada hari Rabu, tanggal 24 April, pukul 08.06.
-
Kapan Letkol Eka Wira dilantik menjadi Pabandya Tata Laksana Sapaban 2 Minop Sapsat? Letkol Inf Eka Wira Dharmawan saat ini tengah menjabat sebagai Pabandya Tata Laksana Sapaban 2 Minop Sapsat. Ia dilantik pada 16 Februari 2024.
Gubernur meminta para dokter dan perawat di rumah sakit itu untuk memberikan pelayanan yang prima kepada para korban. Viktor juga ingin memastikan ketersediaan obat dan pelayanan kesehatan berjalan dengan lancar. Dia menegaskan, seluruh biaya pengobatan korban ditanggung Pemerintah Provinsi NTT.
Semua Pihak Terkait Harus Diperiksa
Viktor meminta pihak terkait untuk melakukan investigasi terhadap kejadian ini. Semua pihak yang mengizinkan kapal untuk berlayar, baik dari segi kelayakan kapal, maupun yang meloloskan penumpang liar atau penumpang yang tidak masuk dalam manifes dalam pelayaran itu, harus diperiksa.
"Saya minta ini dapat ditindak lebih lanjut, melakukan pemeriksaan kepada semua pihak, karena untuk berlayar harus dapatkan izin layak berlayar, itu semua kan harus diperiksa," tegasnya.
Dia juga mendorong pihak terkait untuk melakukan investigasi mendalam terkait kejadian ini. Harus dilakukan pemeriksaan terhadap manifes penumpang, karena kelihatan kapal mengangkut tiga kali lipat dari yang seharusnya.
"Bagaimana penumpang yang itu yang di mana manifes sekian tapi sampai dua tiga kali lipat dari manifes. Karena itu mau menghindari pajak saja menjadi masalah, nanti dipanggil, diperiksa dan diproses sehingga ke depan tidak lagi terjadi seperti ini," ucap Viktor.
Tim Khusus Polda NTT
Sebelumnya, Kepolisian Daerah (Polda) Nusa Tenggara Timur (NTT) akan membentuk tim khusus untuk mengusut kebakaran kapal cepat Cantika 77. Peristiwa itu mengakibatkan sekurangnya 14 penumpang meninggal dunia.
Kapolda NTT, Irjen Pol Johny Asadoma mengatakan, pihaknya mengerahkan tiga kapal untuk membantu tim SAR melakukan pencarian. Selain itu, dia membentuk tim khusus untuk melakukan investigasi.
"Kami membentuk tim khusus untuk melakukan investigasi terhadap sebab-sebab kebakaran," ucap Johny.
Tim khusus dibentuk dari Direktorat Polair (Ditpolair) dan Direktorat Kriminali Umum (Dirkrimum) Polda NTT. Mereka akan mengusut hal-hal yang berhubungan dengan kejadian ini.
"Tim akan melakukan penyelidikan pelanggaran-pelanggaran yang dilakukan dan penyebab kebakaran. Ini semua akan diselidiki tim khusus, memang data masih simpang siur, tapi (ada) data yang kami pegang sampai hari ini," ujarnya.
(mdk/yan)