Gugus Tugas Covid-19 Beberkan Pedoman Pencegahan Penyebaran Covid-19
Salah satunya adalah Alat Pelindung Diri (APD).
Tim Pakar Gugus Tugas Penanganan Virus Corona atau Covid-19, Wiku Adisasmito mengatakan, ada beberapa poin dari tim pakar yang telah merumuskan daftar kebutuhan alat dan logistik kesehatan, khususnya yang prioritas dalam memerangi Virus Corona atau Covid-19. Salah satunya adalah Alat Pelindung Diri (APD).
"Yang pertama adalah alat pelindung diri. Kemudian yang kedua adalah reagent RTPCR (alat pereaksi kimia), yang ketiga adalah viral transport media (metode pemindahan virus), yang keempat adalah rapid diagnostic test (alat screening),Nasal Swab, ventilator," kata Wiku di BNPB, Jakarta Timur, Minggu (22/3).
-
Kapan peningkatan kasus Covid-19 terjadi di Jakarta? Adapun kasus positif Covid-19 pada 27 November sampai 3 Desember mengalami kenaikan sebanyak 30 persen dibanding pekan sebelumnya, yaitu pada 20-26 November.
-
Apa yang terjadi pada kasus Covid-19 di Jakarta menjelang Nataru? Kasus Covid-19 meningkat di Ibu Kota menjelang Natal 2023 dan Tahun Baru 2024.
-
Bagaimana peningkatan kasus Covid-19 di Jakarta menjelang Nataru? Peningkatan kasus Covis-19 di DKI Jakarta aman dan sangat terkendali. Tidak ada kenaikan bermakna angka perawatan rumah sakit juga.
-
Kapan virus corona ditemukan? Virus virus adalah sekelompok virus yang meliputi SARS-CoV (virus korona sindrom pernafasan akut parah), MERS-CoV (sindrom pernapasan Timur Tengah coronavirus) dan SARS-CoV-2, yang menyebabkan Covid-19.
-
Apa yang menjadi tanda awal mula pandemi Covid-19 di Indonesia? Pada tanggal 2 Maret 2020, Indonesia melaporkan kasus pertama virus Covid-19, menandai awal dari pandemi yang memengaruhi seluruh masyarakat.
-
Apa yang diresmikan oleh Jokowi di Jakarta? Presiden Joko Widodo atau Jokowi meresmikan kantor tetap Federasi Sepak Bola Dunia (FIFA) Asia di Menara Mandiri 2, Jakarta, Jumat (10/11).
Dalam kebutuhan alat tersebut, katanya, harus didukung pula dengan ahli-ahli dari para dokter yang tersebar di Indonesia.
"Dari ikatan ahli kesehatan masyarakat Indonesia, ikatan dokter Indonesia Persatuan Rumah Sakit Indonesia, dan persatuan dokter paru Indonesia serta ahli lainnya telah merumuskan pedoman pencegahan untuk masyarakat," kata Direktur Direktorat Kemitraan dan Inkubator Bisnis Universitas Indonesia, ini.
"Serta penanganan medis di fasilitas kesehatan yang terdiri dari komunikasi, informasi, edukasi masyarakat tanpa tatap muka, yang kedua dalam manajemen tata kelola pasien dan rujukan dan calon pasien yang ketiga adalah tata kelola rapid test dan pemeriksaan laboratorium lain yang keempat adalah tata kelola pasien di rumah sakit, yang kelima dalam tata kelola karantina dan isolasi terakhir adalah penanganan pasien meninggal," bebernya.
Selain itu, lanjutnya, Wiku juga mengajak untuk hidup sehat dalam membantu upaya pemerintah. Di mana masyarakat harus menjaga jarak satu sama yang lainnya.
"Yang terbaru adalah social distancing yang agar dipatuhi oleh seluruh elemen masyarakat sebagai upaya untuk mengidentifikasi kasus agar dapat cepat memutus mata rantai infeksi di masyarakat," pungkasnya.
Baca juga:
Skenario Ridwan Kamil Siapkan Hotel untuk Disulap Jadi Rumah Sakit Darurat Corona
Kajari Bantul Dikabarkan Positif Corona
Efek Wabah Corona, Pemerintah Diminta Bantu Uang Makan Pekerja Harian Lepas
Ini Pertanda Anda Terinveksi Virus Corona, Jangan Waswas
Jenguk Bima Arya yang Dirawat Karena Corona, Ridwan Kamil Tanya Kabar Lewat Telepon
Ubah Social Distancing Menjadi Physical Distancing
Organisasi kesehatan dunia, World Health Organization (WHO) kini mengubah penerapan social disntaning menjadi physical distancing. Hal ini disampaikan oleh Tim Pakar Gugus Tugas Penanganan Virus Corona atau COVID-19, Wiku Adisasmito.
"Dalam pencegahan di masyarakat, penerapan social distancing saat ini yang terbaru dari WHO adalah physical distancing," kata Wiku di BNPB, Jakarta Timur, Minggu (22/3).
Kata Wiku, pemerintah meminta agar masyarakat untuk menerapkan hal ini. Sebab, ia meyakini hal ini akan memutuskan mata rantai penyebaran virus ini.
"Pencegahan masyarakat selain menerapkan perilaku hidup bersih dan sehat," katanya.
"Agar dipatuhi oleh seluruh masyarakat sebagai upaya untuk mengidentifikasi agar cepat memutus mata rantai di masyarakat," pungkasnya.
Sebagai informasi, physical distancing merupakan istilah yang kerap digunakan WHO untuk membatasi diri seseorang dari penyebaran Corona. Dalam hal ini, physical distancing yakni masyarakat masih dapat berinteraksi sosial dengan orang lain tanpa bertemu tatap muka.