Gugus Tugas Covid-19: New Normal Bukan Euforia
Yurianto mengatakan, keluarga memegang peran penting dalam memutuskan mata rantai Covid-19 di tengah rencana kebijakan new normal.
Pemerintah telah mengizinkan sejumlah daerah untuk menerapkan New Normal atau tatanan kehidupan baru. Juru Bicara Pemerintah Percepatan Penanganan Covid-19 Achmad Yurianto meminta, keputusan ini tidak disalahartikan.
"Ini bukan euforia yang diekspresikan dengan merasa bebas, bebas untuk melakukan apapun, bertindak apapun, siapapun dengan abaikan protokol kesehatan, dengan abaikan kebiasaan baru yang harus dibentuk," katanya saat Konferensi Pers di Gedung BNPB, Selasa (2/6).
-
Apa yang menjadi tanda awal mula pandemi Covid-19 di Indonesia? Pada tanggal 2 Maret 2020, Indonesia melaporkan kasus pertama virus Covid-19, menandai awal dari pandemi yang memengaruhi seluruh masyarakat.
-
Kapan virus corona ditemukan? Virus virus adalah sekelompok virus yang meliputi SARS-CoV (virus korona sindrom pernafasan akut parah), MERS-CoV (sindrom pernapasan Timur Tengah coronavirus) dan SARS-CoV-2, yang menyebabkan Covid-19.
-
Bagaimana virus Covid-19 pertama kali masuk ke Indonesia? Kasus ini terungkap setelah NT melakukan kontak dekat dengan warga negara Jepang yang juga positif Covid-19 saat diperiksa di Malaysia pada malam Valentine, 14 Februari 2020.
-
Kapan virus menjadi pandemi? Contohnya seperti virus Covid-19 beberapa bulan lalu. Virus ini sempat menjadi wabah pandemi yang menyebar ke hampir seluruh dunia.
-
Kapan kasus Covid-19 pertama di Indonesia diumumkan? Presiden Jokowi mengumumkan hal ini pada 2 Maret 2020, sebagai kasus Covid-19 pertama di Indonesia.
-
Bagaimana mutasi virus Corona pada pria tersebut terjadi? Selama masa infeksi, dokter berulang kali mengambil sampel dari pria tersebut untuk menganalisis materi genetik virus corona. Mereka menemukan bahwa varian asli Omicron BA1 telah mengalami lebih dari 50 kali mutasi, termasuk beberapa yang memungkinkannya untuk menghindari sistem kekebalan tubuh manusia.
"Apabila kemudian ada pusat perbelanjaan sudah dibuka bukan berarti miliki kebebasan bawa orang tua kita, yang punya komorbid, hipertensi, sakit ginjal, kencing manis untuk kemudian berbondong-bondong ke pusat perbelanjaan atau bawa balita kita. Resiko akan semakin besar," dia menambahkan.
Yurianto mengatakan, keluarga memegang peran penting dalam memutuskan mata rantai Covid-19 di tengah rencana kebijakan new normal.
"Kami minta para keluarga betul-betul melindungi anggota keluarganya," ujarnya.
Menurutnya, adaptasi kebiasaan baru ini mutlak harus dijalankan. Basis perubahan ini tentunya pada edukasi yang terus menerus dilakukan oleh keluarga.
"Oleh karena itu, kita sangat berharap peran keluarga dalam adaptasi perubahan baru sesuatu yang harus dilakukan bersama," terangnya.
Yurianto mengingatkan, masyarakat untuk mematuhi pedoman new normal yang disusun oleh pemerintah. Tujuannya mencegah munculnya kasus konfirmasi positif Covid-19 baru.
"Anak-anak kita termasuk rentan dengan penyakit ini, mungkin dia seharian nggak keluar rumah, seharian di rumah tapi orang tua atau saudaranya dewasa yang aktif berada di luar bisa saja tak menyadari bawa penyakit ke rumah. Oleh karena itu beberapa anjuran yang kita saksikan bersama hendaklah jadi pegangan kita agar tak terjadi penularan," tutupnya.
Reporter: Ady Anugrahadi
Sumber: Liputan6.com
Baca juga:
Pemerintah Harap Masyarakat Disiplin Saat Kenormalan Baru, Khususnya di Transportasi
Melihat Persiapan Mal yang Akan Buka 5 Juni Mendatang
Sambut Kenormalan Baru, PT KCI Siapkan 3 Tahapan Operasional KRL
Jelang New Normal, Wali Kota Solo Ingatkan Kepala Sekolah Soal Kebersihan Toilet
Aturan Baru di KRL: Dilarang Bicara, Lansia dan Pedagang Boleh Naik di Jam Tertentu
Rumah Makan di Bogor Siap Sambut New Normal, Pramusaji Kenakan APD Lengkap