Gunung Agung keluarkan pijar api dan lontarkan material hingga 1 km
Dipastikan selama gempa vulkanik masih terekam maka selama itu juga ada suplai magma. Tapi saat ini potensi bahaya dari erupsi ini masih di dalam radius 6 km.
Gunung Agung di Karangasem Bali kembali erupsi, Jumat (19/1). Letusan terjadi pukul 19.20 WITA disertai pijaran api dan hembusan asap tebal setinggi 2500 meter dari puncah kawah.
Letusan kali ini agak sedikit beda dengan erupsi yang terjadi beberapa kali sebelumnya. Hal ini lantaran terlapor hingga keluarnya lontaran material hingga mencapai 1 km.
-
Kapan Gunung Semeru erupsi? "Terjadi erupsi Gunung Semeru pada hari Senin, 6 Mei 2024 pukul 05.43 WIB dengan tinggi kolom letusan teramati sekitar 700 meter di atas puncak atau sekitar 4.376 mdpl," kata Petugas Pos Pengamatan Gunung Semeru Mukdas Sofian, Senin (6/5).
-
Di mana letak Gunung Semeru yang mengalami erupsi? Gunung Semeru yang berada di perbatasan Kabupaten Lumajang dengan Malang, Jawa Timur mengalami erupsi dengan tinggi letusan teramati 600 meter di atas puncak atau 4.276 meter di atas permukaan laut (mdpl) pada Rabu.
-
Kapan Gunung Tangkuban Perahu dikabarkan erupsi? Beredar sebuah video di media sosial Facebook yang mengandung narasi bahwa Gunung Tangkuban Perahu yang berada di Bandung, Jawa Barat, mengalami erupsi pada tanggal 11 Juni 2024 lalu.
-
Kenapa Gunung Agung di Bali dikeramatkan? Gunung Agung merupakan gunung yang dikeramatkan warga Bali, karena ada banyak pantangan yang harus dipatuhi ketika akan mendaki.
-
Bagaimana bukti bahwa Gunung Tangkuban Perahu mengalami erupsi? PenelusuranCek Fakta merdeka.com melakukan penelusuran melalui Google Image dan menemukan bahwa video yang beredar merupakan video yang diunggah oleh akun Youtube Imam Budiman pada tanggal 27 Juli 2019.
-
Bagaimana proses terbentuknya petir saat erupsi gunung berapi? “Explosive dengan kecepatan tinggi, maka yang tadinya senyawa a dan b akan putus menjadi a plus dan b minus, atau dalam konteks yang lebih kecil skala atom. Adanya tekanan yang tinggi itu, elektron-elektron tersebut dipaksa keluar, sehingga menjadi elektron bebas," ungkapnya. Mirzam menambahkan, elektron bebas menjadi cikal bakal utama terbentuknya petir. Partikel-partikel yang terlontar dengan kecepatan tinggi bergesekan satu sama lain yang akhirnya menghasilnya muatan listrik.
Diungkapkan Kasubid Vulkanologi dan Mitigasi Bencana, PVMBG, Devy Kamil Syahbana, erupsi yang terjadi cukup terang karena ada material pijar yang dilontarkan keluar.
"Erupsi tadi cenderung bersifat Strombolian. Tinggi abu sampai ketinggian 2500 m di atas puncak. Jarak lontaran sekitar 1000-1500 meter," kata Devy, Jumat (19/1).
Dari rekaman juga terlihat ada material yang terlontar keluar kawah sejauh kira-kira 1 km dari kawah. Tapi erupsi ini dikatakannya bukan berarti kawahnya sudah penuh dengan lava.
"Untuk menghasilkan lontaran hingga keluar kawah, kawah tidak harus penuh. Yang dibutuhkan adalah tekanan dari dalam gunung itu sendiri," tambahnya.
Dipastikan selama gempa vulkanik masih terekam maka selama itu juga ada suplai magma. Tapi saat ini potensi bahaya dari erupsi ini masih di dalam radius 6 km.
Masyarakat diharap tenang, tidak perlu takut kalau sudah berada di luar Zona Perkiraan Bahaya PVMBG, yaitu di luar radius 6 km. Oleh karena itu masyarakat maupun pengunjung diharapkan tidak beraktivitas di dalam radius 6 km.
Hingga saat ini status masih 'awas'. Hembusan angin condong ke timur dan tidak berdampak bagi penerbangan di jalur Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai Bali.
Baca juga:
Gunung Agung kembali meletus saat umat Hindu gelar persembahyangan Siwaratri
Kembali erupsi, Gunung Agung keluarkan asap tebal setinggi 2.500 meter
Ngaku dapat bisikan, 6 orang malah tersesat saat mendaki Gunung Agung
Kementerian ESDM turunkan radius aman beraktivitas di Gunung Agung menjadi 6 Km
Masyarakat Bali terdampak erupsi Gunung Agung dapat keringanan kredit selama 3 tahun