Gunung Merapi Keluarkan 7 Kali Awan Panas Guguran dalam 30 Menit
Gunung Merapi kembali mengeluarkan rentetan awan panas guguran pada Senin (4/2) sore.
Awan panas guguran pertama terjadi pada pukul 16.03 WIB dengan amplitudo maksimal 45 mm.
Gunung Merapi Keluarkan 7 Kali Awan Panas Guguran dalam 30 Menit
Gunung Merapi kembali mengeluarkan rentetan awan panas guguran pada Senin (4/2) sore. Tercatat dalam rentang waktu sejak pukul 16.03 WIB hingga 16.32 WIB atau dalam kurun 30 menit tercatat ada tujuh kali muntahan awan panas guguran di DIY.
- Gunung Merapi Keluarkan Awan Panas Guguran Dua Kali, Meluncur Sejauh 2,6 Km ke Arah Barat
- Gunung Merapi Dua Kali Luncurkan Awan Panas Guguran Siang Ini
- Gunung Merapi Keluarkan Awan Panas hingga 2 Kilometer, Sejumlah Wilayah Sekitar Dilanda Hujan Abu
- Gunung Merapi Semburkan 2 Kali Awan Panas Guguran Sejauh 2,4 Km Malam Ini
Kepala Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) Yogyakarta Agus Budi Santoso mengatakan awan panas guguran pertama terjadi pada pukul 16.03 WIB dengan amplitudo maksimal 45 mm.
Awan panas guguran ini berdurasi 258 detik, dengan estimasi jarak luncur maksimal 2600 meter ke barat daya dan arah angin ke timur.
"Awan panas guguran terjadi pukul 16:18 WIB dengan amplitudo max 43 mm. Durasi 223.28 detik, estimasi jarak luncur maksimal 2300 meter ke barat daya, arah angin ke timur,"
kata Agus dalam keterangannya.
merdeka.com
Agus menyebut awan panas guguran ketiga muncul pada pukul 16.22 WIB dengan amplitudo max 47 mm. Awan panas guguran lanjut Agus, berdurasi 119.24 detik, estimasi jarak luncur maksimal 1200 meter ke barat daya dan arah angin ke timur.
"Pukul 16.24 WIB terjadi awan panas guguran dengan amplitudo max 48 mm. Durasi 159.16 detik, estimasi jarak luncur 1600 meter ke barat daya, arah angin ke timur," ungkap Agus.
"Pukul 16.27 WIB terjadi awan panas guguran dengan amplitudo max 40 mm. Durasi 115.44 detik, estimasi jarak luncur 1200 meter ke barat daya, arah angin ke timur," sambung Agus.
merdeka.com
Agus membeberkan awan panas guguran keenam terjadi pada pukul 16.29 WIB dengan amplitudo max 41 mm. Awan panas guguran berdurasi 124.08 detik, estimasi jarak luncur 1400 meter ke barat daya, arah angin ke timur.
"Awan panas guguran terjadi pukul 16.32 WIB dengan amplitudo max 41 mm, durasi 232.48 detik, estimasi jarak luncur 2300 meter ke barat daya, arah angin ke timur," papar Agus.
Agus menambahkan hingga saat ini aktivitas vulkanik Gunung Merapi masih berada pada tingkat “Siaga” (Level III). Agus menerangkan hingga saat ini belum ada perubahan status Gunung Merapi.
Terkait aktivitas vulkanik di Gunung Merapi, Agus menyebut saat ini potensi bahaya masih tetap berupa guguran lava dan awanpanas pada sektor selatan–barat daya meliputi Sungai Boyong sejauh maksimal 5 km, Sungai Bedog, Krasak, Bebeng sejauh maksimal 7 km. Pada sektor tenggara meliputi Sungai Woro sejauh maksimal 3 km dan Sungai Gendol 5 km.
"Sedangkan lontaran material vulkanik bila terjadi letusan eksplosif dapat menjangkau radius 3 km dari puncak. Data pemantauan menunjukkan suplai magma masih berlangsung yang dapat memicu terjadinya awanpanas guguran di dalam daerah potensi bahaya,"
urai Agus.
merdeka.com