Guru telanjangi murid, Kepala SDN 8 Baturaja bakal dicopot
menelanjangi gara-gara tak membuat PR, tak hanya berimbas hukuman pemecatan terhadap pelaku, tetapi juga dialami Kepsek
Perbuatan memalukan yang dilakukan seorang guru berinisial CAN terhadap dua murid kelas V SDN 8 Baturaja, Ogan Komering Ulu (OKU), Sumatera Selatan, dengan menelanjangi gara-gara tak membuat PR, tak hanya berimbas hukuman pemecatan terhadap pelaku, tetapi juga dialami Kepala Sekolah. Posisi Kepala Sekolah SDN 8 Baturaja, Neti Yulia, terancam dicopot.
Kepala Dinas Pendidikan OKU Mahyuddin Helmy mengungkapkan, pencopotan itu dilakukan jika kasus tersebut terbukti kebenarannya sehingga memalukan lembaga pendidikan yang dia pimpin.
"Saya berjanji akan mencopot jabatan Kepala SDN 8 Baturaja jika pemberitaan murid yang ditelanjangi karena tidak membuat PR itu, benar. Karena dia tidak bisa mengemban tugas dengan baik sebagai pimpinan," kata Mahyuddin, Rabu (23/4).
Dikatakannya, selain mengetahui dari media, dia juga mendapatkan informasi dari bawahannya. Informasi yang diterima, kata Mahyuddin, hukuman itu merupakan kesepakatan guru dan murid kelas V SDN 8 Baturaja saat sang guru memberikan PR.
"Meski ada kesepakatan, sanksi itu harusnya mendidik. Bukan menelanjangi murid. Kalau menelanjangi itu sama saja mempermalukan bukan mendidik. Semua ada aturan main," tegasnya.
Seperti diberitakan sebelumnya, dua murid kelas V SDN 8 Baturaja, OKU, Sumatera Selatan, berinisial RI dan NI harus menanggung malu di hadapan teman-teman sekelasnya. Pasalnya, mereka ditelanjangi gurunya berinisial CAN di dalam kelas karena tidak mengerjakan PR.
Peristiwa yang tak patut dicontoh oleh guru lain ini terjadi pada Senin (14/4). Dua bocah itu tidak mengumpulkan PR yang diminta CAN yang tak lain wali kelas mereka. Alhasil, RI dan NI harus telanjang selama 30 menit di depan teman-teman sekelasnya.
Tragisnya, saat memerintahkan membuat PR tersebut, sang guru sudah mengancam akan menelanjangi bagi murid yang tidak mengumpulkan PR pada hari itu. Ancaman ini ternyata diamini murid-murid kelas V tersebut. Sehingga terjadilah kesepakatan antara guru dan murid untuk menelanjangi murid yang tak membuat PR.