Gus Sholah duga ada pihak adu domba terkait kasus penyerangan tempat ibadah
KH Salahudin Wahid, pengasuh Pondok Pesantren Tebuireng, Jombang menduga ada pihak yang ingin mengadu domba terkait dengan kasus penyerangan tempat ibadah di sejumlah daerah.
KH Salahudin Wahid, pengasuh Pondok Pesantren Tebuireng, Jombang menduga ada pihak yang mengadu domba terkait dengan kasus penyerangan tempat ibadah di sejumlah daerah.
"Saya melihat ada pihak ketiga mengadu domba, benar tidaknya saya tidak tahu, mudah-mudahan tidak berlanjut," katanya di Jombang, Sabtu (17/2). Dikutip dari Antara.
-
Kenapa Senandung Jolo penting? Tradisi tutur sastra ini juga menjadi media pengetahuan budaya bagi masyarakat lokal hingga luar daerah.
-
Kenapa Pemilu penting? Pemilu merupakan sarana pelaksanaan kedaulatan rakyat untuk memilih Anggota Dewan Perwakilan Rakyat, Anggota Dewan Perwakilan Daerah, Presiden dan Wakil Presiden serta Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah.
-
Apa yang dipertandingkan dalam Jelajah Bukit Pelangi? Mereka akan memperebutkan hadiah menarik seperti satu unit mobil, 20 motor, 40 keping emas dll.
-
Apakah Yoni Gambar di Jombang melambangkan apa? Konsep Hindu mengenal yoni sebagai lambang Parwati/Dewi Uma, pasangan Dewa Siwa. Adapun, Dewa Siwa dilambangkan dengan lingga.
-
Kapan P.K. Ojong meninggal? Sebulan kemudian, Ojong meninggal dunia pada 31 Mei 1980.
-
Mengapa Pilkada penting? Pilkada memberikan kesempatan kepada warga negara untuk mengekspresikan aspirasi mereka melalui pemilihan langsung, sehingga pemimpin yang terpilih benar-benar mewakili kehendak dan kebutuhan masyarakat setempat.
Dia prihatin dengan kasus penyerangan tempat ibadah dan penyerangan pemuka agama yang terjadi dalam beberapa waktu terakhir.
Kasus itu misalnya yang terjadi di Gereja Santo Lidwina, Bedog, Trihanggo, Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta, Minggu (11/2) dan pengeroyokan terhadap Ustaz Abdul Basit oleh belasan remaja di Jalan Syahdan, Palmerah, Jakarta Barat, Minggu (11/2).
Di Jatim, kasus terjadi di Tuban dan Probolinggo, di mana tempat ibadah dirusak orang tidak bertanggung jawab. Bukan hanya tempat ibadah, polisi juga menjadi sasaran ancaman kejahatan orang tidak dikenal.
Menurut dia, kejadian seperti itu pernah terjadi di tahun 1948 dan 1965. Sejumlah ulama dan tempat ibadah menjadi sasaran.
Dirinya juga optimistis polisi sigap menangani beragam kasus tersebut dengan baik. Masyarakat juga diimbau untuk siaga dan segera melapor ke aparat terkait jika mengetahui hal yang mencurigakan terjadi di sekitarnya.
"Saya yakin polisi akan tangani ini dengan baik. Sebagai masyarakat jika melihat tanda mencurigakan lapor ke polisi," kata pria yang akrab disapa Gus Sholah itu.
Sementara itu, Kapolda Jatim Irjen pol Machfud Arifin mengatakan dirinya memang sengaja silaturahmi ke para ulama termasuk ke KH Sholahudin Wahid. Ia adalah salah satu sosok ulama berpengaruh di tingkat nasional. Dirinya sengaja diskusi, dengan harapan bisa ada masukan agar Indonesia menjadi negara yang aman.
"Ini diskusi kecil, tentang keamanan, pemahaman Islam yang sejuk. Gus Sholah ini tokoh besar, bisa masuk ke mana saja, jadi bisa mengajak ke arah yang baik menjaga NKRI," kata Kapolda yang hadir di PP Pesantren Tebuireng, Kabupaten Jombang.
Ia juga menegaskan tidak boleh menganggap remeh segala sesuatu, termasuk ancaman terorisme. Polisi juga selalu siaga mengantisipasi hal yang tidak diinginkan, termasuk lebih mengoptimalkan peran babinkamtibmas (Bayangkara Pembina Kamtibmas). Petugas juga melakukan monitoring di segala lini, memastikan keamanan terjamin.
"Tentunya tidak boleh menganggap remeh, semua diantisipasi dengan pendekatan ke semua elemen, juga penjagaan supaya polisi di masyarakat terus. Kalau (ancaman) teroris ada, tapi kami mengantisipasi dengan memonitor semua," kata dia.
(mdk/cob)