Gus Yahya Sebut Kepengurusan Gemuk PBNU Demi Akomodasi Nahdliyin
Di bawah kepemimpinannya, Yahya tak ingin PBNU menjadi organisasi yang eksklusif, tetapi menjadi milik semua orang.
Ketua Umum PBNU Yahya Cholil Staquf menyatakan kepengurusan PBNU masa khidmat 2022-2027 termasuk gemuk dibanding periode sebelumnya. Hal ini demi mengakomodasi semua Nahdliyin (warga NU) baik di Indonesia maupun luar negeri.
"Kami berkepentingan menjangkau konstituensi sehingga kami membutuhkan cukup banyak pengurus," ujar Gus Yahya di kantor PBNU, Jakarta dilansir Antara, Rabu (12/1).
-
Apa yang digugat Nurul Ghufron ke PTUN? Dalam upaya gugatan yang diajukan oleh Ghufron yakni berkaitan dengan aturan Dewas KPK yang tidak bisa lagi mengenakan sanksi etik ketika pelanggaran etik yang dilaporkan ke sudah kedaluwarsa.
-
Kapan Nurul Ghufron kalah di PTUN? Putusan tersebut telah diputus hakim PTUN pada Selasa (3/9).
-
Mengapa Gus Kikin ditunjuk sebagai Pj Ketua PWNU Jatim? "Untuk mengisi jabatan yang kosong agar organisasi ini bisa berjalan," paparnya.
-
Bagaimana Hasan Gipo terpilih sebagai Ketua Umum PBNU? Hasan Gipo terpilih jadi ketua umum berdasarkan hasil musyawarah untuk menyepakati siapa saja yang akan menjadi ketua dan petinggi NU.
-
Siapa yang menemui Gus Miftah? Calon Wakil Presiden (cawapres) Gibran Rakabuming Raka menemui pendakwah asal Yogyakarta, Miftah Maulana Habiburrahman alias Gus Miftah, Selasa (26/3).
-
Bagaimana Gus Kikin akan menjalankan tugasnya sebagai Pj Ketua PWNU Jatim? "Ta'aruf dulu, pengenalan apa yang harus dilakukan dan dilanjutkan sebagai suatu inovasi. Ya kita mengalir saja," kata Cicit dari pendiri NU ini.
Jajaran pengurus PBNU saat ini mencapai 180 anggota. Sementara pada kepengurusan sebelumnya hanya berjumlah 160 anggota. Menurut dia, jumlah warga NU atau yang masih memiliki identitas kultural dengan NU mencapai separuh dari populasi penduduk Indonesia.
Angka yang besar ini memerlukan pengurus PBNU yang banyak pula demi menjangkau semua warga NU. Di bawah kepemimpinannya, Yahya tak ingin PBNU menjadi organisasi yang eksklusif, tetapi menjadi milik semua orang.
"Sehingga kami membutuhkan tambahan personel untuk menangani pekerjaan besar tersebut," kata dia.
Maka dari itu, kata dia, jajaran yang mengisi PBNU saat ini mencerminkan realitas multipolar yang ada di lingkungan masyarakat, baik dari segi kedaerahan, gender, maupun orientasi politik, demi mengakomodasi semua kepentingan dan kebutuhan Nahdliyin.
"Kami sengaja merancang sedemikian rupa karena NU memiliki konstituen yang sangat luas," ujarnya.
Selain itu, Gus Yahya mengaku membutuhkan personel yang banyak untuk menjalankan visi dan misi yang diusungnya dalam memimpin PBNU periode 2022-2027.
"Karena visi yang kami usung dengan sendiri menuntut aktivitas yang berlipat dari sebelumnya sehingga kami membutuhkan tambahan personel untuk menangani pekerjaan-pekerjaan besar tersebut," kata dia.
Sementara itu, Rais Aam PBNU Miftachul Akhyar menyampaikan bahwa kepengurusan PBNU saat ini cukup besar. Hal ini mengingat kebutuhannya untuk bukan saja mengurusi Nahdliyin di Indonesia, tapi juga untuk dunia internasional.
"Semoga NU dalam periode ini bukan sekadar besar anggotanya, tapi besar produknya dan besar kemaslahatannya untuk kepentingan umat," kata Kiai Miftah.
Baca juga:
Gus Yahya Ingin Laporan Keuangan PBNU Transparan dan Bisa Diakses Publik
Gus Yahya Janji Bawa PBNU Jaga Jarak dengan Kepentingan Politik
Sederet Tokoh Perempuan di Kepengurusan PBNU, Ada Khofifah hingga Alissa Wahid
Susunan Kepengurusan PBNU 2022-2027
Bertemu Gus Yahya, Erick Thohir Ingin Jadikan Pesantren Mercusuar Peradaban