Gus Yahya Ungguli Said Aqil dalam Penjaringan Bakal Calon Ketum PBNU
Berdasarkan ketentuan AD/ART PBNU, maka yang dinyatakan lolos sebagai calon ketua umum hanya dua kandidat, yakni Gus Yahya dan Said Aqil karena sukses mengumpulkan lebih dari 99 suara.
Yahya Cholil Staquf atau Gus Yahya berhasil mengumpulkan 327 suara dalam pemilihan bakal calon Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU). Di bawah Gus Yahya, ada Said Aqil Siroj yang memperoleh 250 suara.
Pemungutan suara dilakukan pada Jumat (24/12) dini hari dalam Muktamar ke-34 NU yang digelar di Lampung.
-
Siapa yang menemui Gus Miftah? Calon Wakil Presiden (cawapres) Gibran Rakabuming Raka menemui pendakwah asal Yogyakarta, Miftah Maulana Habiburrahman alias Gus Miftah, Selasa (26/3).
-
Kenapa Gibran menemui Gus Miftah? Gibran mengaku meminta bantuan doa agar diberikan lancar. Ia juga menegaskan pertemuannya dengan Miftah tidak membicarakan soal program dana abadi untuk Pondok (ponpes). "Silaturahmi, sudah lama tidak bertemu sejak coblosan," ungkapnya.
-
Kapan Syamsidar Yahya wafat? Hj. Syamsidar Yahya wafat pada tahun 1975 di Pekanbaru, Riau di usianya yang ke-61 tahun.
-
Kenapa Yusuf Martak jadi Co Kapten Timnas AMIN? Selain Yusuf Martak, Wakil Kapten Timnas Pemenangan AMIN lainnya adalah Kiai Haji Nasirul Mahasin atau Gus Mahasin pengasuh Ponpes Tahfidzul Quran, Narukan, Rembang. Co Kapten Timnas Pemenangan AMIN Sudirman Said Thomas Trikasih Lembong Al Muzammil Yusuf Nihayatul Wafiroh Azrul Tanjung Nasirul MahasinLeontinys Alpha EdisonYusuf Muhammad MartakKi KRT H Lebdo Nagoro Anom SurotoMuhammad Jumhur Hidayat Maksum FaqihSuyoto Sekjen Timnas Pemenangan AMIN: Novita Dewi Bendahara Timnas Pemenangan AMIN: Gede Widiade Tim hukum nasional Timnas Pemenangan AMIN: Ari Yusuf Amir
-
Apa yang dilakukan Yusuf bersama Ikram Rosadi? Sejak datang ke klinik, Yusuf seakan tak terpisahkan dengan sang ayah sambung yang menyemangatinya sebelum disunat.
-
Kapan Gibran bertemu Gus Miftah? Calon Wakil Presiden (cawapres) Gibran Rakabuming Raka menemui pendakwah asal Yogyakarta, Miftah Maulana Habiburrahman alias Gus Miftah, Selasa (26/3).
Di tempat ketiga, As'ad Said Ali mengantongi 17 suara, Marzuqi Mustamar 2 suara, Ramadhan Buayo 1 suara, abstain 1 suara, dan 1 suara batal sehingga hanya 552 suara atau berkurang 6 suara dari total 558 muktamirin yang menggunakan hak suara.
Berdasarkan ketentuan AD/ART PBNU, maka yang dinyatakan lolos sebagai calon ketua umum hanya dua kandidat, yakni Gus Yahya dan Said Aqil karena sukses mengumpulkan lebih dari 99 suara.
Sebelumnya, sebanyak 558 Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) dan Pengurus Cabang NU (PCNU) menggunakan hak suara dalam penjaringan bakal calon Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU).
Metode yang dipakai adalah setiap pemilik suara menuliskan nama kandidat bakal calon ketua umum pada selembar kertas.
Setelah dilakukan pemungutan, nantinya akan dihitung perolehan suara dan dilanjutkan penetapan calon Ketua Umum PBNU.
Saat ini, Sidang Pleno V tengah dilakukan musyawarah terhadap dua calon yang memenuhi syarat sebagai calon ketua umum dengan Rais Aam PBNU terpilih, Miftachul Akhyar.
Apabila tak memenuhi titik terang maka dilakukan pemungutan suara terakhir untuk menentukan siapa yang akan menjadi Ketua PBNU yang baru.
Baca juga:
Muktamar NU, Sembilan Kiai Terpilih untuk Tentukan Rais Aam PBNU
Gus Yahya Klaim Kantongi Dukungan 447 Suara PWNU dan PCNU
Rais Aam Dipilih Melalui Musyawarah, Ketum PBNU Lewat Voting
Panitia Muktamar NU Bantah Registrasi Online Peserta Bermasalah
Syarat Calon Ketum PBNU Minimal Dapat Dukungan 99 Persen Suara
Elite PKB-Gerindra Bertemu di Sela Muktamar NU