Habib Rizieq mati-matian bela Abu Bakar Ba'asyir
Habib Rizieq dihadirkan sebagai salah satu saksi yang meringankan Ba'asyir.
Pengadilan Negeri Jakarta Selatan menjatuhkan vonis 15 tahun penjara kepada Abu Bakar Ba'asyir. Di tingkat banding, hukuman Ba'asyir dikurangi menjadi 9 tahun, namun di tingkat kasasi, Mahkamah Agung (MA) membatalkan putusan Pengadilan Tinggi Jakarta Nomor 332/Pid/2011 PT DKI pada bulan Oktober 2011. Sehingga vonis Ba'asyir kembali menjadi lima belas tahun penjara sesuai vonis yang diberikan Pengadilan Negeri Jakarta Selatan.
Baasyir dinyatakan bersalah akibat perbuatannya memberikan dana sebesar Rp 350 juta untuk keperluan latihan militer teroris di Aceh. Kini Ba'asyir mendekam di LP Nusakambangan setelah sebelumnya menghuni LP Batu pada 6 Oktober 2012. Pengacara keberatan dan mengajukan peninjauan kembali (PK).
-
Siapa Abu Bakar Aceh? Abu Bakar Aceh, seorang tokoh intelektual tersohor asal Aceh yang telah melahirkan banyak karya di bidang keagamaan, filsafat, dan kebudayaan.
-
Siapa yang didukung oleh Abu Bakar Ba'asyir? Ba'asyir mengatakan bahwa pasangan calon yang paham Islam adalah paslon nomor urut 01, Anies Baswedan dan Muhaimin Iskandar.
-
Bagaimana Abu Bakar Ba'asyir menyampaikan dukungannya? Rekaman video pengasuh Pondok Pesantren (Ponpes) Al Mukmin Ngruki Sukoharjo Abu Bakar Ba'asyir mendukung pasangan calon presiden Anies Baswedan dan Muhaimin Iskandar beredar di akun TikTok @aniesvisioner.
-
Kenapa Abu Bakar Ba'asyir mendukung pasangan Anies-Muhaimin? Ba'asyir menilai Anies-Muhaimin merupakan sosok yang layak untuk didukung pada Pilpres 2024. "Beliau secara pribadi ya. Pasangan Anies-Muhaimin adalah sosok layak untuk didukung menurut pandangan beliau. Anies-Muhaimin sosok yang tampaknya bisa dipercaya untuk memimpin Indonesia kedepan hanya yang nomor satu,itu keyakinan beliau,” tukasnya.
-
Di mana Abu Bakar Aceh dilahirkan? Profil Singkat Aboebakar Atjeh atau disebut juga Abu Bakar Aceh ini lahir di Peureumeu, Aceh Barat pada tanggal 28 April 1909.
-
Kapan Adam Malik Batubara meninggal? Setelah mengabdikan diri untuk bangsa Indonesia, Adam Malik mengembuskan napas terakhirnya di Bandung pada 5 September 1984 karena sakit kanker hati.
Sidang PK terhadap Abu Bakar Ba'asyir sudah digelar dua kali, mengambil tempat di PN Cilacap. Pada sidang PK kedua yang digelar kemarin, Selasa (26/1), sejumlah saksi meringankan dihadirkan pengacara Ba'asyir. Ketua Front Pembela Islam (FPI) Habib Rizieq dihadirkan sebagai salah satu saksi yang meringankan Ba'asyir.
Di hadapan hakim, Rizieq menceritakan perihal pelatihan militer di Aceh yang berujung kontak senjata dengan polisi. Habib Rizieq menceritakan, ada seorang bernama Sofyan Tsauri yang mengaku veteran perang Afghanistan dan pernah mendirikan kamp di Pulau Mindano Filipina menjadi pelatih relawan Aceh yang akan berjihad di Palestina. Pelatihan militer di Pegunungan Jalin Janto, Aceh telah merekrut dua dari 10 anggota FPI cabang Aceh yang sebelumnya telah mengikuti latihan militer.
"Sekitar 23 Januari hingga 25 Januari 2009 Sofyan kami terima sebagai pelatih dengan memberikan materi berupa beladiri, fisik hingga pertahanan tanpa senjata api dan kami menggunakan senjata dari kayu untuk latihan perang," jelasnya.
Dalam penjelasannya, Rizieq menepis semua tudingan yang mengarahkan keterlibatan Abu Bakar Ba'asyir dalam kasus terorisme dan pelatihan senjata di Aceh. Merdeka.com merangkumnya, berikut paparannya.
Bebaskan Abu Bakar Baasyir
Ketua Front Pembela Islam (FPI) Habib Rizieq meminta majelis hakim mempertimbangkan untuk membebaskan Abu Bakar Ba'asyir. Alasannya, tudingan terhadap Abu Bakar Ba'asyir tidak dapat dibenarkan.
"Sangat tidak masuk akal Syekh Abu Bakar Ba'asyir dituduh terlibat pelatihan militer di Aceh, ini sangat tidak masuk akal. Karena itu kami minta beliau dibebaskan dari semua tuduhan," ujar Baasyir, Selasa (26/1).
Aktornya pelatihan Aceh Muhammad Sofyan Tsauri
Ketua Front Pembela Islam (FPI) Habib Rizieq mengakui tidak hanya dari FPI yang merasa kecolongan karena anggotanya ikut dalam latihan militer di Aceh. Dia menyebut organisasi yang dipimpin Abu Bakar Ba'asyir juga kecolongan karena anggotanya ada yang ikut latihan tersebut tanpa persetujuan dan pemberitahuan.
Dalam kesempatan tersebut, Habib Rizieq menyimpulkan bahwa Abu Bakar Baasyir tidak terkait sama sekali dengan kegiatan pelatihan militer di Jalin Janto tersebut. "Aktor utama yang merencanakan pelatihan tersebut adalah Muhammad Sofyan Tsauri yang juga merekrut anggota FPI Aceh tanpa sepengetahuan kami," jelas Rizieq.
Abu Bakar Baasyir menolak latihan senjata
Ketua Front Pembela Islam (FPI) Habib Rizieq mengemukakan selama ini, Abu Bakar Baasyir tidak pernah mengajarkan untuk melanggar aturan agama dan negara atau menganjurkan ajaran terorisme. Masih menurut Habib Rizieq, selama ini Abu Bakar Baasyir tidak menginginkan adanya latihan perang dengan menggunakan senjata, karena saat pertemuan di sebuah restoran pemimpin Jemaah Anshorut Tauhid tersebut menganjurkan pelatihan militer secara fisik saja.
"Suatu hari saya bertemu dengan Syekh Abu Bakar Baasyir, saya katakan kami akan membuat latihan perang, kemudian dia bertanya latihannya menggunakan senjata atau tidak, saya jawab tidak dan latihannya hanya fisik saja. Saat itu, beliau bilang Alhamdulillah dan setuju, karena kalau menggunakan senjata benar, akan mendapat hukuman berat dari pemerintah," jelasnya.
Pelatihan militer diizinkan Kodam dan Polres
Ketua Front Pembela Islam (FPI) Habib Rizieq menjelaskan, pelatihan militer di Pegunungan Jalin Janto, Aceh telah merekrut dua dari 10 anggota FPI cabang Aceh yang sebelumnya telah mengikuti latihan militer. Menurut kronologi yang dibacakan Habib Rizieq, pelatihan militer kali pertama dilaksanakan dengan tujuan untuk persiapan menghadapi kemungkinan serangan musuh Islam seperti yang terjadi di Palestina kala itu, sekitar tahun 2009.
"Saat itu FPI mengirimkan 125 relawan jihad yang dipersiapkan untuk diberangkatkan ke Palestina di Pondok Pesantren Darul Mujahidin di Aceh. Saat itu, kegiatan seleksi tersebut diketahui pengurus FPI pusat, dan mendapat izin dari pemprov Aceh, Kodam, dan polres setempat," kata Rizieq.
(mdk/noe)