Hadir launching buku Bamsoet, Kapolri guyon KPK tidak ada
Kapolri Jenderal Pol Tito Karnavian mengatakan semua tokoh yang hadir dalam peluncuran buku Ngeri-Ngeri Sedap ini sebagian besar mitra komisi III DPR. Peluncuran buku ini sama seperti rapat kerja di DPR. Tito mulai mengabsen satu per satu. Sambil Guyon, dia menyinggung KPK.
Peluncuran buku 'Ngeri-Ngeri Sedap' dihadiri menteri kabinet kerja, pimpinan lembaga hingga politisi. Ada yang kurang, perwakilan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) tidak hadir dalam peluncuran ini.
Ketua Komisi III DPR yang juga penulis buku 'Ngeri-Ngeri Sedap' Bambang Soesatyo mengatakan Wakil Ketua KPK Saut Situmorang meminta maaf karena tidak bisa hadir di launching bukunya.
-
Apa yang dilakukan Tri Tito Karnavian kepada 6 Pj. Ketua TP PKK Provinsi? Ketua Umum (Ketum) Tim Penggerak Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga (TP PKK) Tri Tito Karnavian melantik enam Penjabat (Pj.) Ketua TP PKK Provinsi.
-
Apa yang disita dari Hasto Kristiyanto oleh penyidik KPK? Handphone Hasto disita dari tangan asistennya, Kusnadi bersamaan dengan sebuah buku catatan dan ATM dan sebuah kunci rumah.
-
Kenapa Hasto Kristiyanto melaporkan penyidik KPK ke Dewas KPK dan Komnas HAM? Dia menceritakan sempat terjadi cekcok dengan penyidik gara-gara handphonenya disita dari tangan asistennya. Pun pada saat pemeriksaan itu juga belum memasuki pokok perkara.
-
Kenapa Kapolri dan Panglima TNI meninjau SUGBK? “Kami ingin memastikan serangkaian kesiapan pengamanan khususnya terkait dengan kegiatan puncak yang dilaksanakan besok sore ini betul-betul bisa terselenggara dengan baik,” tutur Sigit.
-
Siapa yang mengapresiasi kolaborasi KPK dan Polri? Terkait kegiatan ini, Wakil Ketua Komisi III DPR Ahmad Sahroni turut mengapresiasi upaya meningkatkan sinergitas KPK dan Polri.
-
Kapan KPK menahan Bupati Labuhanbatu? Petugas Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menunjukkan sejumlah uang hasil Operasi Tangkap Tangan (OTT) Bupati Labuhanbatu Erik Adtrada Ritonga di Gedung Merah Putih, Jakarta, Jumat (12/1/2024).
"Saut sebenarnya ingin menyumbang satu lagu dengan saxophone miliknya tapi beliau ada acara lain yakni pelatihan saksi antikorupsi di Bandung sehingga izin tidak hadir. Beliau salam buat semua," ucap Bambang atau akrab disa[pa Bamsoet di cafe Leon, Jakarta Selatan, Minggu (10/9).
Di lokasi yang sama, Kapolri Jenderal Pol Tito Karnavian mengatakan semua tokoh yang hadir dalam peluncuran buku Ngeri-Ngeri Sedap ini sebagian besar mitra komisi III DPR. Peluncuran buku ini sama seperti rapat kerja di DPR. Tito mulai mengabsen satu per satu. Sambil Guyon, dia menyinggung KPK.
"Panel lengkap. Ada Jaksa Agung, Menkumham, Ketua KY, yang semua di bawah kekuasaan Komisi III. Ada PPATK juga. Cuma KPK belum ada ya," ujar Tito yang disambut tawa.
Di mata Tito Karnavian, Bamsoet adalah sosok multi talenta. Misalnya pandai bergaul, interpersonal skill, dan mampu menjadi pembicara sekaligus pendengar yang baik.
"Saya mewakili Polri mengucapkan selamat ulang tahun yang ke 55 buat Mas Bambang. Wajahnya terasa 35, lebih muda 20 tahun. Energinya juga energi 35 tahun, tapi kematangan berpikirnya di atas orang usia setengah abad," puji Tito Karnavian.
"Semoga sehat, sukses dan semakin galak," sambung dia.
Selain Tito Karnavian, Menkumham Yasonna Hamonangan Laoly, Jaksa Agung Prasetyo, Ketua PPATK Kiagus Ahmad Badaruddin, Ketua Komisi Yudisial Aidul Fitriciada Azhari, dan Ketua LPSK Abdul Haris Semendawai hadir dalam peluncuran buku ini.
Hadir juga Wakil Ketua DPR Fahri Hamzah, Ketua Banggar DPR Aziz Syamsudin, Ketua Pansus Hak Angket KPK Agun Gunandjar Sudarsa, pimpinan dan anggota Komisi III DPR hingga politikus.
(mdk/noe)