Hadirkan Bondowoso Era Kolonial Lewat Foto-Foto Tropen Museum KITLV Belanda
Sisi lain sejarah era penjajahan Belanda di Indonesia menyimpan eksotika tersendiri. Kesan itu pula yang nampak dalam pameran foto-foto Bondowoso Tempo Doeloe yang digelar di Pusat Informasi Megalitikum Bondowoso (PIMB) di Desa Pekauman, Kecamatan Grujugan, Bondowoso.
Sisi lain sejarah era penjajahan Belanda di Indonesia menyimpan eksotika tersendiri. Kesan itu pula yang nampak dalam pameran foto-foto Bondowoso Tempo Doeloe yang digelar di Pusat Informasi Megalitikum Bondowoso (PIMB) di Desa Pekauman, Kecamatan Grujugan, Bondowoso.
Pameran foto tersebut merupakan bagian dari Festival Pendidikan yang digelar Kelompok Kerja Sadar Wisata (Pokdarwis) Desa Pekauman, bekerja sama dengan kelompok mahasiswa KKN Unej yang ada di desa tersebut.
-
Kenapa foto-foto lawas tentara Belanda di Indonesia dianggap unik? Ada beberapa momen yang mungkin tidak terpikirkan sampai saat ini alias unik dan bikin terkejut.
-
Di mana foto-foto lawas tentara Belanda dengan warga pribumi itu diambil? Simak potret lawas tentara Belanda saat berada di Indonesia yang dihimpun merdeka.com berikut ini.
-
Aktivitas apa yang dilakukan oleh tentara Belanda di foto lawas yang dibahas? Deretan Potret Lawas Aktivitas Tentara Belanda di Indonesia yang Jarang Terekspos, Ada yang Bikin Sedih Belanda sudah menduduki Indonesia selama puluhan tahun lamanya. Sampai saat ini, banyak sekali rekam jejak tentara Belanda selama berada di tanah air.Ya, semua itu terekam dalam foto-foto lawas yang menggambarkan aktivitas tentara Belanda dengan masyarakat Pribumi. Ada beberapa momen yang mungkin tidak terpikirkan sampai saat ini alias unik dan bikin terkejut.Simak potret lawas tentara Belanda saat berada di Indonesia yang dihimpun merdeka.com berikut ini.
-
Apa yang ditemukan arkeolog di Belanda? Biji tanaman ini ditemukan di dalam tulang hewan di pemukiman Romawi yang disebut Houten-Castellum di Belanda.
-
Kenapa Jaka Sembung melawan Belanda? Ia juga akan meyakinkan masyarakat bahwa kolonialisme merupakan bentuk perbudakan dan akan merugikan kampung ketika sudah berhasil dikuasai.
-
Mengapa foto-foto Frans S. Mendur menjadi penting dalam sejarah Indonesia? Foto-foto inilah yang menjadi salah satu dari sekian banyaknya bukti otentik yang menjadi sumber sejarah Indonesia.
Selama ini, PIMB Pekauman dikenal sebagai museum megalitikum yang menyimpan berbagai koleksi benda purbakala yang keberadaannya sedang terancam di lokasi asalnya (eksitu). Namun pameran tersebut memperluas variasi wisata sejarah yang ada di desa tersebut.
"Kami ingin memperkuat pilihan wisata sejarah yang ada di sini, karena Bondowoso khususnya Grujugan selama ini dikenal sebagai surganya wisata purbakala di Indonesia," tutur Septian Andi Nugroho, panitia acara yang merupakan mahasiswa KKN Unej di Desa Pekauman, Kamis (22/8).
Koleksi foto-foto Bondowoso di masa lalu yang dipamerkan selama ini cukup jarang diketahui masyarakat. Koleksi foto-foto lawas tersebut memotret banyak memotret interaksi sosial Bondowoso pada akhir abad XVIII dan awal abad XIX. Terutama masyarakat Indis, sebutan untuk keturunan Belanda yang lahir dan besar di Hindia Belanda pada masa kolonial.
Juga ada pembangunan Stasiun Kereta Api Bondowoso pertama, yang pembangunannya ditujukan untuk menunjang pengembangan industri perkebunan dan tembakau yang mulai marak pada awal abad XIX di kawasan Jawa Timur bagian selatan.
"Kami dapatkan koleksi foto-foto ini dari Tropenmuseum KITLV Leiden di Belanda. Karena sebagian koleksi foto-foto mereka adalah open access, bisa dengan mudah kita dapatkan melalui situs mereka," ujar Mega Harta Pamungkas, anggota kelompok kerja sadar wisata (Pokdarwis) Desa Pekauman yang menjadi mitra penyelenggara acara.
Koninklijk Instituut voor Taal-, Land- en Volkenkunde (KITLV) atau "Lembaga Ilmu Bahasa, Negara dan Antropologi Kerajaan Belanda" merupakan lembaga riset milik kerajaan Belanda yang didirikan sejak tahun 1851. Lembaga selama ini banyak mengembangkan riset humanior di wilayah bekas jajahan Belanda seperti Hindia Belanda (Indonesia), Suriname serta Antilen dan Aruba (Kepulauan Karibia di Amerika Tengah).
Meski aksesnya terbuka untuk publik, Mega tetap mengkritisi pemilihan foto-foto yang disediakan oleh KITLV untuk publik. Pemilihan foto-foto tersebut kental nuansa politis untuk mendukung citra positif Belanda sebagai 'penjajah yang baik'.
"Makanya kalau kita jeli, foto-foto yang ditampilkan hanya yang menampilkan jasa baik Belanda, terutama yang terkait dengan politik etis. Seperti bagaimana mereka merintis perkebunan tembakau yang sampai sekarang jejaknya masih ada. Adapun bentuk-bentuk kekejamannya, sama sekali tidak dipertunjukkan," pungkas Mega.
Selain pameran foto, acara juga diisi dengan lomba pidato. Acara berlangsung sejak Rabu (21/08) hingga Jumat (23/08).
Baca juga:
Dibuka Gratis, Festival Indonesia Maju Akan Tampilkan Sejarah Kepresidenan
Pamerkan Barang Antik Koleksinya, Fadli Zon Paling Berkesan dengan Surat Bung Karno
Kisah Anak Petani Zaman Penjajahan: Cuma Boleh 'Sekolah Surga' yang Diawasi Centeng
Tiong Hoa Hwee Kwan yang Mendahului Boedi Oetomo
Sumpah Pemuda Peranakan Arab untuk Indonesia