Halangi pemantauan BMKG, warga di Balikpapan disemprot Satpol PP
Hingga pukul 07.55 WITA, kawasan pantai benar-benar penuh sesak dengan lautan manusia.
Ribuan warga di Balikpapan, begitu antusias menanti momen Gerhana Matahari Total (GMT) di kawasan pantai Kilang Mandiri, Jalan Jenderal Sudirman, Balikpapan, Kalimantan Timur. Mereka terpaksa disemprot Satpol PP, lantaran telah mengganggu aktivitas pemantauan BMKG dan juga jurnalis lokal dan mancanegara.
Pantauan merdeka.com di lokasi, helipad di kawasan pantai Kilang Mandiri, memang menjadi spot pemantauan BMKG, untuk melakukan live streaming. Meski telah diberi pagar pembatas, warga tidak peduli, menerobosnya untuk mendekati helipad, yang juga menjadi titik utama penelitian oleh astronom.
Namun demikian, semula, warga berjejer berdiri menghalangi teropong pemantauan BMKG. Tidak hanya BMKG, di lokasi helipad, juga terdapat kru televisi lokal dan nasional, juga jurnalis asing asal Hongkong.
"Yang begini harus ditertibkan. Ini menghalangi pantauan peliputan," kata salah seorang kru televisi nasional, Adi Saputro, di lokasi, Rabu (9/3).
Keluhan mereka akhirnya didengar oleh panitia, dan bergegas melakukan penertiban. Personel satpol PP datang menertibkan menggunakan pengeras suara, meminta agar penonton gerhana, tidak menghalangi aktivitas pemantauan BMKG dan jurnalis televisi.
"Tolong kepada warga di helipad, segera tinggalkan lokasi helipad. Karena akan mengganggu proses pemantauan penelitian," ujar petugas satpol PP.
Mendengar imbauan itu, warga masih cuek. Berselang beberapa menit kemudian, petugas Satpol PP kembali mengingatkan warga, namun tidak memintanya untuk meninggalkan lokasi helipad.
"Minta tolong, warga yang berdiri, untuk duduk, agar tidak menghalangi penelitian," ujar petugas Satpol PP itu lagi.
Ribuan warga memadati kawasan pantai kilang sejak pukul 05.30 WITA. Mereka mencari lokasi terbaik, untuk menyaksikan momen GMT. Peralatan mulai kamera khusus hingga drone, terlihat wara wiri di lokasi Pantai Kilang Mandiri.
Warga yang datang dari berbagai lokasi di Indonesia ini, tidak ingin melewatkan momen 350 tahun sekali ini. Hingga pukul 07.55 WITA, kawasan pantai benar-benar penuh sesak. Speedboat Basarnas Kantor SAR Balikpapan pun bersiaga di sekitar pantai.
Baca juga:
Tak kebagian kacamata khusus, warga kecewa tak bisa nikmati gerhana
Cuaca mendung tak halangi Warga Surabaya nobar gerhana matahari
Gerhana matahari total sudah mulai terlihat di Yogyakarta
Dalam dua jam, ribuan kacamata khusus gerhana ludes disikat warga
Peneliti LIPI amati perubahan sikap hewan selama gerhana
-
Bagaimana proses terjadinya Gerhana Matahari Total? Gerhana matahari total terjadi saat matahari, bulan, dan bumi terletak dalam satu garis lurus. Posisi ini didapatkan tidak lain karena bumi dan bulan sama-sama berputar melakukan revolusi mengelilingi matahari. Kemudian pada waktu tertentu, baik bumi maupun bulan akan menempati posisi orbit yang sejajar hingga membentuk garis lurus. Setelah menempati posisi garis lurus, bagian belakang bulan yang tidak terkena sinar matahari akan membentuk bayangan sendiri, yaitu bayangan inti (umbra) dan bayangan samar-samar (penumbra).
-
Apa penyebab Gerhana Matahari Total? Gerhana matahari total merupakan fenomena yang terjadi ketika matahari, bulan, dan bumi berada dalam satu garis lurus. Di sini seluruh bagian matahari akan tertutup dengan bayangan bulan. Sehingga cahaya matahari akan menghilang secara total selama beberapa waktu. Dalam kondisi ini, bumi akan mengalami suasana yang gelap seperti malam hari.
-
Apa yang terjadi saat gerhana matahari total? Gerhana matahari total merupakan fenomena alam yang memukau, di mana bulan sepenuhnya menutupi matahari, menciptakan momen singkat ketika siang menjadi malam.
-
Kapan Gerhana Matahari Total akan terjadi? Bumi akan mengalami kembali fenomena gerhana matahari total pada tanggal 8 April 2024 mendatang.
-
Dimana gerhana matahari total 2024 akan melewati? Jalur gerhana ini akan melintasi Amerika Utara, melewati Meksiko, Amerika Serikat, dan Kanada.
-
Apa yang bisa dilihat saat Gerhana Matahari Total tahun 2024? “Gerhana 2024 menawarkan kesempatan yang belum pernah terjadi sebelumnya untuk mengukur bentuk dari Matahari dan dengan demikian dapat menyimpulkan struktur bagian dalamnya,” ungkap Profesor Gordon Emslie, peneliti utama dalam proyek SunSketcher.