'HAM bukan isu 5 tahunan, tapi proses panjang menuntut keadilan'
Haris menegaskan bahwa Prabowo salah satu aktor dibalik penculikan sejumlah aktivis 1997-1998.
Komisi untuk Orang Hilang dan Tindak Kekerasan (KontraS) membantah jika pengusutan isu Hak Asasi Manusia (HAM) sebagai batu sandungan Prabowo Subianto untuk menjadi presiden. Menurut mereka, pihaknya hanya mencari keadilan dari korban penculikan aktivis HAM 1997-1998.
"HAM ini bukan cerita baru ini proses panjang menuntut keadilan. Jadi menurut saya tidak tepat kalau dituduh dipolitisasi. Kita juga kerja isu HAM, ini sudah lama," ujar Koordinator KontraS Haris Azhar di Galeri Cemara 6, Menteng, Jakarta Pusat, Senin (12/5).
Dia menambahkan, jika HAM ini bukan isu lima tahunan yang semata-mata upaya menjelek-jelekkan mantan Danjen Kopassus itu. Pasalnya, dia menegaskan bahwa Prabowo salah satu aktor dibalik penculikan sejumlah aktivis 1997-1998.
"Kita ini bulak balik ke Komnas HAM dan Kejaksaan RI. Ini sudah dilakukan semuanya, kalau hari ini bersuara seperti ini karena sensitifitas dengan isu HAM. Orang-orang yang disebut mau jadi capres," tandasnya.
Seperti diketahui sebelumnya, Politisi Partai Gerakan Indonesia Raya (Gerindra) Ahmad Riza Patria tak gentar dengan isu Hak Asasi Manusia (HAM) yang selalu didengungkan sejumlah pihak kepada Prabowo Subianto. Bahkan dia menilai isu HAM ini sebagai isu musiman lima tahun sekali.
"Saya kira isu HAM tidak menjegal Pak Prabowo. Kalau kita jujur isu ini kan muncul musim-musiman, lima tahun sekali. Isu-isu ini ada kelompok orang yang menggiring," kata Riza kepada wartawan di Hotel Grand Alia Prapatan Tugu Tani, Jakarta, Kamis (8/5).
Mantan calon wakil gubernur DKI ini mengatakan, Ketua Dewan Partai Gerindra Prabowo Subianto siap menjelaskan kasus hilangnya sejumlah aktivis gerakan reformasi 1998.
"Beliau (Prabowo) ini orangnya terbuka. Jadi kapan pun beliau sudah siap," tutur dia.
"Masalahnya inikan ada mekanisme, ada aturan yang ada, saya kira beliau siap memberikan penjelasan tersebut," tutupnya.